Biasa melakukan training camp dan try out, pada persiapan SEA Games 2023, tim karate tidak melakukan keduanya. Terbatasnya anggaran membuat mereka harus menghapus program tersebut pada tahun ini karena tidak disetujui.
Oleh
Atiek Ishlahiyah Al Hamasy
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Persiapan tim nasional karate untuk menghadapi SEA Games Kamboja 2023 kurang maksimal. Mereka tidak menjalani training camp maupun try out ke luar negeri sama sekali. Berbeda dengan tahun sebelumnya, mereka melakukan training camp bersama tim Kazakhstan di Jakarta untuk mengasah keterampilan menjelang SEA Games Vietnam 2021. Padahal, melalui berbagai program tersebut, para atlet nasional dapat membandingkan performanya dengan atlet luar negeri.
Terbatasnya anggaran membuat timnas karate harus menghapus program tersebut pada tahun ini. Para atlet pun memaksimalkan persiapan dengan menjalani serangkaian program tim pelatih yang ada di GOR Benhil, Jakarta.
"Sebenarnya tim pelatih sudah mengusulkan beberapa program. Kami mengusulkan dua kali try out dan satu kali training camp, tetapi ditolak. Padahal, saat ini, para lawan mengikuti training camp di Jepang, begitu pula dengan Kamboja yang menjadi tuan rumah," kata Pelatih timnas karate kategori kata Omita Olga Ompi, Selasa (25/4/2023), di Jakarta.
Menurut Omita, berbagai program dengan atlet luar berperan penting untuk mengasah keterampilan dan pengalaman para atlet. Melalui program tersebut, para atlet nasional juga dapat membandingkan performanya dengan atlet luar negeri. Selain itu, mereka juga bisa melihat apa yang perlu mereka tingkatkan.
Dengan tidak adanya training camp dengan tim luar negeri dan try out ke luar negeri, kata Omita, saat ini solusi yang dilakukan ialah fokus menjaga performa para atlet. Dia memaksimalkan latihan dengan berbagai program, seperti latihan jurus dan kebugaran pada pukul 09.00-11.00 dan pukul 14.00-16.30.
Pada SEA Games Vietnam 2021, tim karate kategori kata dan kumite meraih empat medali emas, delapan medali perak, dan dua medali perunggu. Omita mengatakan, salah satu faktor keberhasilannya ialah karena mendapatkan program training camp dengan timnas Kazakhstan.
“Untuk SEA Games kali ini, kami tidak bisa menargetkan terlalu tinggi karena memang kendalanya banyak dan persiapan lawan juga lebih matang. Meskipun begitu, kami tetap berusaha semaksimal mungkin menunjukkan yang terbaik pada setiap sesi latihan dan semoga bisa mempertahankan apa yang pernah kami raih," tutur Omita.
Untuk disiplin kata, Omita juga maksimalkan visualisasi, kekuatan, penghayatan, dan keseragaman gerakan atlet, terutama pada nomor kata beregu. Meskipun persiapan kali ini seadanya, ia tetap optimistis tim karate Indonesia dapat menunjukkan hasil yang bagus di Kamboja dan masih memiliki peluang untuk mempertahankan emas dengan segala kendala yang ada.
"Jika sudah mendekati pertandingan, kami lebih memikirkan bagaimana caranya performance atlet lebih menonjol dengan ciri khas masing-masing. Memikirkan apa yang bisa ditambahkan karena sudah satu minggu menjelang pertandingan. Namun, jika standarnya memang begitu, ya berarti harus dimaksimalkan saja," ujar Omita.
Seperti SEA Games sebelumnya, tim karate disiplin kata menurunkan delapan atlet pada empat nomor. Pada nomor kata beregu putra diperkuat Andi Tommy Aditya, Albiandi, dan Andi Dasril Dwi. Kemudian, Ahmad Zigi Zaresta bermain pada nomor kata individu putra. Sementara itu, kata beregu putri diisi Emilia Sri Hanandyta, Dian Monika, dan Anugrah Nurul Lucky. Terakhir, Krisda Putri Aprilia bermain mengisi nomor kata individu putri.
Kami mengusulkan dua kali try out dan satu kali training camp, tetapi ditolak. Padahal, saat ini, para lawan mengikuti training camp di Jepang.
Memengaruhi
Menjadi salah satu atlet karate yang akan bertanding pada SEA Games 2023, Emilia Sri Hanandyta (23) mengatakan, tidak adanya training camp dan serangkaian try out sebenarnya memengaruhi kualitas atlet. Apalagi, saat ini perkembangan lawan juga semakin bagus.
"Namun, kami memiliki target masing-masing. Jadi, harus tetap bisa bertanding dengan lebih baik dari lawan. Selain berlatih bersama, kami juga melihat referensi latihan di Youtube untuk meningkatkan kualitas," ujar perempuan yang akrab disapa Emil itu.
Satu minggu menuju pertandingan, Emil lebih memilih untuk meningkatkan kepercayaan diri dan mental. Selain itu, keseragaman gerakan, kekuatan, ekspresi, dan suara juga harus tetap dijaga karena ia tampil dalam kategori beregu bersama dua karateka lain.
"Tampil pada nomor beregu itu harus sama dan memiliki irama sendiri. Susahnya itu, kami menyatukan tiga kepala yang memiliki ego masing-masing. Jadi, harus bisa saling memahami dan sering berlatih bersama agar menjadi satu rangkaian yang apik," kata Emil.
Tahun ini merupakan tahun ketiga Emil mengikuti SEA Games. Untuk itu, ia sudah tidak grogi lagi dan juga bisa mengatur pola latihan. Ia pun mengatakan sudah siap untuk bertanding pada SEA Games 2023 meskipun dengan persiapan yang kurang matang.