Persaingan Sengit Karateka Indonesia dalam Meraih 11 Medali SEAKF 2023
Atlet karate Indonesia memperoleh 11 medali pada SEAKF 2023 di Filipina, Jumat (17/3/2023). Salah satu peraih emas, Nathaniel Abimanyu, mengalahkan karateka Thailand, Van Der H Martin, dengan skor telak, 9-1.
Oleh
Atiek Ishlahiyah Al Hamasy
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Atlet karate Indonesia menuai prestasi dengan memborong 11 medali dalam hari pembukaan Kejuaraan Federasi Karate Asia Tenggara atau SEAKF ke-10 di Manila, Filipina, Jumat (17/3/2023). Pertandingan pada babak final berjalan cukup sengit lantaran skor terus berkejaran dan rata-rata berakhir dengan perselisihan satu skor.
Karateka Indonesia kategori kadet, yunior, dan U21, yang turun pada pertandingan hari pertama, Jumat (17/3/2023), mendulang tiga medali emas, empat perak, dan empat perunggu. Medali emas masing-masing diraih Nathaniel Abimanyu dalam kelas kumite perorangan putra U21-76 kg, Putri Nadlima Layla dalam kelas kata perorangan yunior, dan Putra Hazel dalam kelas kata perorangan yunior.
Sementara medali perak berada pada genggaman Maxmiliano Efendi dalam kelas kumite perorangan putra U21 +84 kg dan Tiara dalam kelas kumite perorangan putri yunior +59 kg. Dua peraih medali perak lainnya ialah Mario dalam kelas kumite perorangan putra yunior -55 kg dan Lula dalam kelas kumite perorangan putri kadet -47 kg.
Terakhir, para atlet yang mendapatkan medali perunggu ialah Adelia Tuasikal dalam kelas kumite perorangan putri U21 -68 kg, Regista dalam kelas kumite perorangan putri U21-50 kg, dan diikuti Naufal Putra Diandra dalam kelas kata perorangan yunior. Selain itu, Marzela Sekar Damayanti dalam kelas kata perorangan putri U21 juga menang atas That Chenghorng dari Kamboja.
Harmen Saputra, manajer tim karate yunior Indonesia, mengatakan, proses pertandingan pada babak final cukup menegangkan karena hasil skornya kejar-kejaran. Rata-rata karateka Indonesia juga menang dengan selisih skor yang tipis, yakni satu skor. Namun, hal itu berbeda dengan Nathaniel Abimanyu yang mengalahkan lawannya cukup telak. Nathaniel menang atas karateka Thailand, Van Der H Martin, dengan skor 9-1.
Hasil yang didapat para karateka tersebut, menurut Harmen, sudah sangat bagus mengingat para atlet hanya melakukan pemusatan latihan selama empat hari sebelum berangkat ke Manila pada Selasa (14/3/2023). Hal ini pun akan menjadi evaluasi ke depan yang perlu diperbaiki agar masa pemusatan latihan lebih panjang dan persiapannya lebih matang.
”Atlet kami telah berjuang dan bertanding dengan apik. Namun, kami harus akui jika masih ada beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki,” ujar Harmen.
Untuk itu, dalam kejuaraan-kejuaraan berikutnya, atlet karate akan mendapatkan latihan intens di pemusatan latihan minimal dua minggu sebelum kejuaraan berlangsung. Hal ini perlu dilakukan agar fisik para atlet lebih siap dan semakin baik dalam mempraktikkan berbagai teknik yang diajarkan.
Pelatih timnas karate Indonesia, Jintar Simanjuntak, mengatakan, kejuaraan SEAKF adalah salah satu ajang pemanasan bagi atlet karate senior sebelum turun pada ajang SEA Games Kamboja 2022. Sementara untuk atlet yunior, kejuaraan tersebut menjadi ajang regenerasi sebelum bergabung dengan kelas senior.
Jintar tidak memberi jam latihan tambahan karena para atlet sudah berlatih dalam dua sesi selama lima hari dalam satu minggu. Mereka juga tidak berlatih bersama tim lawan di Manila. Kategori senior pun akan bertanding pada 18 dan 19 Maret 2023.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (PB FORKI) Radja Sapta Ervian menambahkan, pelatnas karate yang sempat terhenti sekitar setengah tahun diharapkan tidak menurunkan semangat dan performa para atlet saat bertanding di Filipina. Hal ini lantaran para atlet juga menjalani berbagai program latihan sebelum mengikuti kejuaraan SEAKF 2023.
Ervian tidak merinci mengenai target prestasi yang dibidik atlet karate pada SEAKF 2023. Ia hanya menginginkan para atlet bertanding dengan kemampuan terbaik mereka dan membawa hasil terbaik.