Kemenangan Rins, Perspektif Baru bagi Marquez
Kemenangan Alex Rins di MotoGP seri Amerika krusial bagi Honda yang terus berjuang meningkatkan performa RC213V. Kemenangan pertama Honda sejak Misano, 24 Oktober 2021, itu juga membuka perspektif baru bagi Marc Marquez.
Alex Rins sempat diragukan bisa kompetitif di atas motor Honda RC213V menyusul konfirmasi dirinya akan membela tim LCR Honda pada 19 Juli 2022. Mantan pebalap Suzuki itu dinilai kurang cocok dengan karakter RC213V karena memiliki gaya membalap yang lembut. Namun, karakter membalap Rins itu justru menjadi faktor krusial untuk mengestraksi potensi motor Honda hingga dirinya sangat kompetitif dalam balapan di Amerika dan meraih kemenangan.
Pendekatan Rins itu menjadi "secercah cahaya di ujung lorong bagi Honda untuk kembali ke puncak MotoGP. Dia membuka perspektif baru bagi Honda. Motor mereka yang sulit dikendalikan karena sulit dirabanya front feeling dengan gaya membalap agresif ternyata bisa disiasati dengan perlakuan yang lembut pada bukaan gas. Rins juga meminta tim teknisnya untuk mengurangi peran pengendali elektronik, khususnya traction control, supaya dirinya bisa merasakan di mana batas pengendalian maksimal, sebelum ban belakang mulai spin.
Gaya membalap Rins yang lembut, tetapi dengan feeling tajam pada perilaku motor terhadap bukaan gas, membuat dia bisa mengekstraksi potensi motor dengan lebih baik. Itulah yang membuat dia bisa melewati tikungan dengan meluncur, keluar dari pakem stop and go yang biasa dilakukan oleh para pebalap Honda.
Rins juga jeli dan presisi dalam memberikan masukan terkait setelan geometri motor. Dalam sesi latihan di Sirkuit COTA, Austin, Texas, Amerika Serikat, Jumat (14/4/2023), dia meminta motor dibuat lebih ringan. Itu syarat utama supaya bisa bermanuver dengan lebih lincah di sektor satu dan dua yang banyak tikungan berubah arah. Tim mekanik LCR Honda pun mengurangi ketinggian motor sehingga Rins bisa lebih mudah melakukan manuver.
Baca juga : Uccio, Rossi, dan Air Mata untuk Marini
Dalam balapan sprint dan balapan utama di COTA, Rins mengail waktu di dua sektor itu sehingga dia bisa kembali mendekat dengan pebalap Ducati, Francesco Bagnaia, yang unggul di sektor ketiga dan keempat. Rins pun menciptakan tekanan pada Bagnaia, pebalap yang lalu melakukan kesalahan dan terjatuh di tikungan 2 saat balapan memasuki putaran kedelapan.
Rins pun kemudian melesat dan memenangi balapan keduanya di COTA pada ajang MotoGP setelah musim 2019 saat membela Suzuki. Dia juga menang di Amerika ketika masih di kelas Moto3 dan Moto2. Kemenangan ini sangat krusial karena ada pebalap Honda selain Marc Marquez yang bisa meraih podium tertinggi. Terakhir kali pebalap Honda selain Marquez yang memenangi balapan MotoGP adalah Cal Crutchlow saat membela LCR Honda di Argentina pada 2018.
Ketergantungan pada Marquez itu menjadi bumerang bagi Honda setelah juara enam kali MotoGP itu cedera retak humerus lengan kanan pada seri pembuka musim 2020. Dalam musim balapan di tengah pandemi Covid-19 itu, Honda tidak meraih satu pun kemenangan. Ironis, mengingatpada musim 2019 Marquez memborong 12 kemenangan dan enam kali podium kedua dari 19 seri.
Honda baru bisa meraih kemenangan setelah Marquez kembali balapan pada musim 2021, yaitu di Sachsenring, Jerman. Marquez pun mengakhiri pacekik kemenangan Honda dalam 21 balapan beruntun. Dalam musim itu, Marquez meraih tiga kemenangan, terakhir dalam balapan kedua di Misano pada 24 Oktober 2021.
Namun, Rins tidak akan merayakan kemenangan dengan menyukur rambut karena dilarang oleh tunangannya. Jika dia nekat cukup gundul, tunangannya mengancam akan mengganti kunci rumah mereka.
Honda kemudian kembali mengalami paceklik kemenangan hingga 24 balapan beruntun, terpanjang dalam sejarah mereka sejak tampil penuh dalam Grand Prix pada 1982. Paceklik kemenangan itu diakhiri oleh Rins dalam balapan ketiga musim 2023 di COTA. Ini juga podium ke-100 LCR Honda yang sudah 27 tahun dalam Kejuaraan Dunia yang diawali dari kelas 125cc pada 1996.
Capaian itu adalah hasil yang sangat penting bagi Honda Racing Corporation yang berjuang keras memperbaiki performa RC213V, terutama dalam pengendalian. Keluhan utama para pebalap Honda adalah sulitnya mendapatkan front feeling sehingga limit pengendalian sulit diraba. Kondisi itu bahkan menyulitkan Marc Marquez yang sejak 2013 selalu bisa menjinakkan RC213V. Kini, Marquez tidak bisa mendapat feeling limit pengendalian motor saat dia terjatuh. Di masa lalu, saat dia terjatuh, Marquez pun bisa merasakan batas pengendalian motornya.
Pendekatan Marquez untuk membaca limit pengendalikan motor itu tidak berlaku lagi untuk RC213V saat ini. Dalam musim 2022, dia memiliki rata-rata kecelakaan tertinggi 1,5 kali di setiap balapan, 18 kali dalam 12 balapan penuh yang dia jalani. Sebagian besar kecelakaan itu diakui oleh Marquez terjadi dalam kondisi saat dia tidak sedang mengambil risiko besar. Oleh karena itu, dia mengaku seperti tidak mengenali lagi RC213V.
Marquez senang
Kini, peluang Marquez untuk menyatu dengan RC213V memasuki momentum baru dengan kesuksesan pendekatan Rins. Hal ini bukan soal meniru gaya mebalap karena setiap pebalap memiliki feeling berkendara yang unik. Paling tidak, Marquez bisa menemukan petunjuk baru dari data balapan Rins.
Namun, pendekatan Rins itu juga masih memerlukan konfirmasi dalam balapan-balapan berikutnya, terutama saat MotoGP kembali ke Eropa yang akan dimulai dari seri Spanyol di Sirkuit Jerez-Angel Nieto, 28-30 April. Dalam seri keempat itu, Marquez diharapkan sudah pulih pasca-operasi metacarpal ibu jari kanan dan kembali balapan.
"Marc terus mengikuti rencana yang disusun oleh tim dokter dia dan kondisinya membaik. Dia akan menjalani pemeriksaan lagi sebelum balapan seri Spanyol untuk mengonfirmasi kondisi tulang tangannya. Dari sana, kami akan memahami sepenuhnya bagaimana pemulihannya. Sudah pasti, hasil akhir pekan ini akan membuat dia senang. Kami masih harus meningkatkan motor, tetapi ada potensi di sana," uja Manajer Tim Repsol Honda Alberto Puig di laman resmi Honda.
Baca juga : Rins Kembalikan Tawa Honda di MotoGP COTA
"Tidak terbantahkan lagi, ini merupakan akhir pekan yang sangat positif. Dalam beberapa bulan yang lalu, potensi kami dipertanyakan, tetapi hari ini kami membuktikan bahwa kami memiliki potensi bagus. Kami sangat menghargai usaha Alex Rins selama balapan, cara bisa membala. Fokus dia dan performa dia adalah hal yang diperlukan. Kami juga harus mencatat dan bergembira dengan kemajuan serta evolusi motor yang kami peroleh dalam beberapa balapan ini," ujar mantan pebalap GP500 itu kemudian.
Cahaya di Ujung Lorong
Rins membangkitkan motivasi seluruh Honda, terutama tim LCR yang sudah bertahun-tahun mengalami masa sulit. Tim milik Lucio Checchinello itu terakhir kali meraih kemenangan yaitu pada lima tahun lalu. Maka, sangat sulit untuk menjaga motivasi personel tim. Kini, mereka mendapat siraman motivasi dari kemenangan Rins.
"Ya, saya sangat senang. Kami semua super-bahagia. Ini merupakan balapan luar biasa dari Alex, pekerjaan luar biasa dari Honda, dari seluruh mekanik tim, staf tim. Masih sulit bagi bagi saya untuk menyadari ini. Seperti mimpi," ungkap Checcinello kepada MotoGP.
Kemenangan bukanlah sesuatu yang bisa dibayangkan oleh LCR karena motor Honda masih belum solid, adapun Rins masih beradaptasi. Ini baru balapan ketiga Rins bersama Honda.
"Sebelum datang ke sini, kami berpikir, mungkin kami bisa menjalani balapan dengan bagus, memanfaatkan keuntungan dengan tidak adanya para pebalap papan atas. Marc Marquez tidak tampil, (Enea) Bastianini juga tidak tampil. Mereka berdua pebalap yang sangat kuat. Jadi, kami memiliki peluang untuk berada di rombongan depan atau mendekati itu," ungkap Cecchinello.
Baca juga : Bagnaia di Level ”Dewa”
"Kami tahu Alex sangat menyukai trek ini karena dia menang di Moto3, Moto2, dan dia menang di MotoGP sebelumnya. Akan tetapi, kami tidak menyangka bisa sangat kompetitif. Ini sesuatu yang spesial dan tentu sekarang saya ingin melihat seperti apa hasil di balapan-balapan berikutnya," lanjut mantan pebalap kelas 125cc itu.
"Semangat selalu ada, tetapi kadang itu sulit jika Anda terus menerus tidak pernah meraih hasil bagus. Kemudian, apa yang dilakukan Alex selama kualifikasi, nyaris pole position, lalu balapan sprint (finis di posisi kedua), dan dalam balapan hari ini (menang). Itu sesuatu yang sangat berarti bagi tim," tegas Cecchinello.
"Tahun ini merupakan 27 tahun keikutsertaan kami dalam kejuaraan dunia, di kategori kecil, menengah, dan utama. Ini podium ke-100 kami. Jadi, saya sangat senang meraih hasil ini bersama Alex Rins. Ini merupakan secercah cahaya di ujung lorong," ungkap pemimpin tim asal Italia itu.
Ia menambahkan, timnya kini berada di jalur yang benar. "Kami telan menciptakan setelan dasar (motor) kami untuk meningkatkan motor. Paling tidak, kami sudah memiliki setelan dasar yang sepertinya memiliki potensi untuk berada di grup terdepan. Tetapi, saya tidak tahu apakah kami akan bisa mengulang hasil yang sama, tetapi siapa tahu?" ujarCecchinello.
Rins juga menilai, balapan di Amerika itu mengonfirmasi setelan dasar motor untuk dirinya sebetulnya mulai ditemukan. Dia kini perlu terus bekerja bersama tim untuk mendapatkan setelan yang lebih solid. Pekerjaan besar akan kembali mereka jalani saat MotoGP kembali balapan di Eropa, tempat di mana semua pebalap dan tim sangat mengenal karakter trek.
Baca juga : Rins Usik Dominasi Ducati di COTA
"Saya sangat bangga karena kami melakukan pekerjaan dengan sangat baik di sepanjang akhir pekan ini. Ini memang baru balapan ketiga bagi kami, tetapi saya seperti sudah menciptakan setelan dasar motor untuk saya. Itu bekerja dengan cukup baik, khususnya di sini di mana kami melakukan langkah maju lainnya, seperti di Argentina," ujarnya
Terkait dengan jalannya balapan, Rins mengakui dirinya merasa ragu apakah akan bisa menyelesaikan balapan karena pace dirinya dan Pecco sangat tinggi. Kecepatan itu menggerus ban belakang dengan cepat dan membuat pengendalian sangat sulit dengan tata sirkuit yang naik turun dan tikungan-tikungan berubah arah.
"Ya, itu sesuatu yang sangat disayangkan (Pecco jatuh) karena kami dalam pace yang mengagumkan. Saya bahkan tidak tahu apakah kami akan bisa menyelesaikan balapan dengan pace seperti itu karena ban sudah mulai sulit (mencengkeram aspal). Menurut saya, dia (Pecco) sedikit terlalu dekat dengan lintasan balap. Karena alasan itu dia kecelakaan, tetapi saya tidak tahu (penyebab pastinya)," ucap Rins.
Meskipun meraih kemenangan yang brilian, Rins mengakui bahwa ini masih awal musim dan persaingan akan lebih sulit. Dia bertekad untuk terus bekerja keras untuk memperbaiki adaptasinya dengan RC213V yang menuntut fisik lebih besar dibandingkan motor Suzuki.
"Ya, kami perlu menjalani balapan-balapan berikutnya dengan mentalitas yang sama, kaki tetap menapak tanah, memulai dari nol lagi karena ini seperti sesuatu yang baru bagi saya bersama Honda. Jadi, kami perlu menciptakan setelan dasar kami lagi dan berkembang," ujar pebalap asal Spanyol itu menegaskan.
Cukur gundul
Kemenangan Rins tersebut menjadi sumber motivasi besar bagi personel tim. Bahkan ada personel tim yang merayakan kemenangan itu dengan mencukur gundul kepalanya. Rins yang memangkas rambut kru LCR itu karena dia dua kali menang taruhan. Taruhan pertama yaitu pada Jumat, saat dia lolos langsung ke kualifikasi kedua (Q2). Lalu, taruhan kedua saat dua personel kru menyatakan akan ikut cukur gundul jika Rins memenangi balapan.
"Setelah menyukur rambut salah satu personel tim tehnik saya pada Jumat, saya mengatakan kepada dua orang personel lainnya, 'oke, jika kita meraih podium kalian juga cukur'. Mereka mengatakan, 'hanya jika kamu menang, hanya jika kamu menang'. Jadi, hari ini saya akan menyukur kepala mereka," ungkap Rins diiringi tawa.
Namun, Rins tidak akan merayakan kemenangan dengan menyukur rambut karena dilarang oleh tunangannya. Jika dia nekat cukup gundul, tunangannya mengancam akan mengganti kunci rumah mereka. "Tidak, tidak, saya tidak bisa. Tunangan saya kemarin sudah mengirim pesan, dia mengatakan 'kita akan menikah dalam beberapa bulan lagi. Jadi, tolong jangan lakukan itu karena itu momen indah untuk sepanjang hidup kita'," ungkap Rins yang lantas tertawa.