Iga Swiatek punya banyak kemenangan dibandingkan kekalahan. Namun, petenis tunggal putri nomor satu dunia itu tak pernah lupa dengan kekalahan yang menjadi pengingat bahwa ada petenis lain yang juga bermain baik.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·5 menit baca
INDIAN WELLS, RABU — Sebanyak tiga kekalahan dari 15 pertandingan pada 2023 menjadi lanjutan penampilan fenomenal Iga Swiatek dengan hanya sembilan kali kalah dari 76 pertandingan pada tahun sebelumnya. Namun, tak hanya kemenangan yang diingat, petenis tunggal putri nomor satu dunia itu juga mengingat kekalahan sebagai kontrol untuk dirinya.
Prinsip tersebut diceritakan Swiatek menjelang tampil pada turnamen gabungan putra dan putri ATP Masters/WTA 1000 Indian Wells, California, Amerika Serikat, 8-19 Maret. Swiatek ditempatkan sebagai unggulan teratas dan akan memulai perjalanan untuk mempertahankan gelar juara di babak kedua setelah mendapat bye pada babak pertama. Calon lawannya adalah Liu Claire atau Anna Carolina Schmiedlova.
Pada 2022, gelar juara dari Indian Wells menjadi salah satu dari delapan gelar yang didapat petenis Polandia itu. Dia bahkan menyandingkan gelar di Indian Wells dengan Miami yang diselenggarakan hampir sebulan secara beruntun. Dalam tenis, gelar dalam dua turnamen itu secara berturut-turut disebut ”Sunshine Double”.
Dua bulan pertama 2023 dijalani Swiatek dengan baik. Dia hanya tiga kali kalah dari 15 pertandingan dengan gelar juara yang didapat dari WTA 500 Doha dan mencapai final WTA 1000 Dubai. Namun, kekalahan dari Elena Rybakina pada babak keempat Grand Slam Australia Terbuka dan sembilan kekalahan pada 2022 membuka matanya bahwa dia bisa kalah.
Hasil tahun lalu memang sedikit ’memanjakan’ saya. Namun, penting juga bagi saya untuk mengingat kekalahan karena banyak petenis yang bermain sangat baik.
”Hasil tahun lalu memang sedikit ’memanjakan’ saya. Namun, penting juga bagi saya untuk mengingat kekalahan karena banyak petenis yang bermain sangat baik,” ujar Swiatek dalam konferensi pers turnamen Indian Wells, Rabu (8/3/2023) waktu setempat atau Kamis waktu Indonesia.
Dia juga mengakui, rangkaian kemenangan mudah—Swiatek belum bermain tiga set pada tahun ini—membuat rasa puas masuk ke dalam dirinya sedikit demi sedikit. Maka, ketika disadarkan oleh kekalahan dari Rybakina dan Barbora Krejcikova pada final di Dubai, Swiatek menulis dalam akun media sosialnya, ”Teman-teman, saya hanya manusia. Pada diri sendiri, saya mengatakan, ’Iga, tak apa-apa kamu kalah di final’”.
Pengakuan itu dikagumi oleh petenis Tunisia, Ons Jabeur. Finalis Wimbledon dan AS Terbuka 2022 itu menyatakan, dia menyukai mentalitas Swiatek yang ingin melakukan segalanya dengan benar.
Performa fenomenal pada 2022 tak dapat dimungkiri membuat Swiatek terbebani, terutama oleh ekspektasi orang yang membandingkan penampilannya pada tahun tersebut dan pada tahun 2023. Bagi orang lain, kekalahan di final WTA 1000 Dubai bukanlah hasil yang bagus bagi penggemar Rafael Nadal itu.
”Saya berusaha untuk tidak terpengaruh dengan komentar orang lain karena saya merasa yang dilakukan di Doha dan Dubai sudah baik,” katanya dalam laman resmi WTA.
Ujian bagi Swiatek di Indian Wells seharusnya baru datang pada perempat final. Dia bisa berhadapan dengan unggulan kelima, Caroline Garcia, atau Leylah Fernandez. Pada semifinal, calon lawannya pada paruh atas undian adalah Jabeur, Victoria Azarenka, atau Rybakina.
Adapun pada paruh bawah undian, persaingan akan terjadi di antara beberapa unggulan, seperti Jessica Pegula (3), Cori ”Coco” Gauff (6), Maria Sakkari (7), Krejcikova (16), dan juara Australia Terbuka, Aryna Sabalenka (2).
Pada ganda putri, petenis Indonesia, Aldila Sutjiadi, yang berpasangan dengan Miyu Kato (Jepang) akan menjalani babak pertama melawan Kirsten Flipkens/Bethanie Mattek-Sands (Belgia/AS). Jika menang, Aldila/Kato berpeluang bertemu unggulan kedua, Pegula/Coco, untuk ketiga kalinya pada tahun ini. Aldila/Kato kalah dalam dua pertemuan sebelumnya, yaitu pada babak ketiga Australia Terbuka dan babak kedua WTA 1000 Dubai.
Kejar nomor satu
Ketidakhadiran Novak Djokovic pada persaingan tunggal putra membuka peluang bagi Carlos Alcaraz untuk kembali ke puncak peringkat dunia, dengan syarat menjadi juara. Tanpa Djokovic, yang saat ini menjadi tunggal putra nomor satu dunia, Alcaraz menjadi unggulan teratas.
”Saya akan berusaha mendapatkan posisi itu. Tentu, banyak pemain bagus yang memiliki peluang juara, saya juga punya peluang itu. Menjadi juara dan menjadi petenis nomor satu dunia adalah target yang sangat bagus,” ujar Alcaraz.
Alcaraz berkesempatan kembali ke posisi yang pernah ditempatinya setelah menjuarai Grand Slam AS Terbuka 2022 karena ketidakhadiran Djokovic. Petenis dengan 22 gelar Grand Slam ini tak dapat memasuki AS karena tak pernah divaksinasi Covid-19 sebagai syarat masuk bagi pendatang internasional. Pemerintah AS akan mencabut peraturan tersebut pada 11 Mei.
Jika menjadi juara, Alcaraz akan menambah gelar dari turnamen ATP Masters 1000 yang didapatnya pada 2022, yaitu dari Miami dan Madrid. Petenis berusia 19 tahun itu akan menyamai seniornya, Rafael Nadal, yang juga absen di Indian Wells karena cedera sebagai pemilik tiga gelar Masters 1000 dalam usia remaja.
Penghalang besarnya untuk menjadi juara adalah Daniil Medvedev yang ditempatkan sebagai unggulan kelima dan berada pada paruh undian berbeda. Medvedev tiba di Indian Wells dengan gelar juara dari tiga turnamen secara beruntun, yaitu ATP 500 Rotterdam, ATP 250 Doha, dan ATP 500 Dubai.
Ketika Medvedev berada pada kondisi terbaik, Alcaraz mengalami cedera hamstring kanan yang membuatnya batal tampil pada ATP 500 Acapulco, pekan lalu. Dia juga terlambat memulai persaingan pada 2023 karena cedera otot perut yang dialami pada Paris Masters, November 2022. Petenis Spanyol itu absen pada Australia Terbuka 2023 dan baru tampil pada Februari di ATP 250 Buenos Aires. Dia meraih gelar juara dengan mengalahkan Cameron Norrie pada final sebelum dibalas Norrie pada final turnamen berikutnya, ATP 500 Rio de Janeiro.
”Saya tak khawatir dengan kondisi saya. Saya sudah melakukan yang terbaik saat bertanding. Hanya saja, terkadang saya mendapat ketidakberuntungan,” katanya. (AFP)