Alcaraz Belajar Beradaptasi Hadapi Tekanan Peringkat
Dua faktor membuat Carlos Alcaraz tak bisa tampil baik dalam semifinal Kejuaraan Tenis Dunia Mubadala. Dia masih beradaptasi setelah cedera otot perut dan dengan tekanan sebagai petenis nomor satu dunia.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
ABU DHABI, SABTU — Lima gelar juara, termasuk dari Grand Slam Amerika Serikat Terbuka, serta menjadi petenis nomor satu dunia termuda membuat Carlos Alcaraz mendapat berbagai penghargaan pada akhir 2022. Meski selalu mengatakan tak merasakan tekanan, Alcaraz masih harus beradaptasi dengan status barunya itu.
Alcaraz menjadi petenis nomor satu dunia setelah menjuarai AS Terbuka di New York pada September. Di usia 19 tahun, dia menjadi petenis nomor satu dunia termuda sejak sistem peringkat komputerisasi diperkenalkan pada 1973. Dengan peringkat yang didapatnya setelah menjuarai lima turnamen itu, Asosiasi Tenis Profesional (ATP) pun menetapkannya sebagai petenis terbaik putra pada 2022.
Performa yang meningkat pesat juga membuat petenis Spanyol itu dinobatkan sebagai petenis dengan prestasi paling meningkat pada 2022. Most improved player adalah salah satu kategori penghargaan dari ATP pada akhir tahun yang pemenangnya ditentukan petenis lain.
Namun, catatan gemilang itu tak terlihat ketika Alcaraz berhadapan dengan Andrey Rublev (Rusia) pada semifinal Kejuaraan Tenis Dunia Mubadala di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Sabtu (17/12/2022) malam atau Minggu dini hari waktu Indonesia. Alcaraz kalah dari Rublev, sebagai juara bertahan, dengan skor 2-6, 1-6.
Rublev akan berhadapan dengan Stefanos Tsitsipas yang mengalahkan Casper Ruud, 6-2, 6-2, pada semifinal lain. Adapun Alcaraz akan berebut tempat ketiga dengan Ruud.
Kejuaraan Tenis Dunia Mubadala adalah turnamen ekshibisi yang digelar di Abu Dhabi sejak 2009. Pesertanya adalah enam petenis putra yang diundang panitia. Empat petenis tampil pada babak pertama dan pemenang dari kedua pertandingan itu berhadapan dengan dua petenis lain, dengan peringkat lebih tinggi, di semifinal.
Sejak 2017, panitia juga menggelar satu pertandingan tunggal putri. Tahun ini, mereka mengundang Ons Jabeur (Tunisia) yang mengalahkan Emma Raducanu.
Penampilan melawan Rublev menjadi yang pertama bagi Alcaraz dalam enam pekan. Dia mengalami cedera robek otot perut saat tampil pada ATP Masters 1000 Paris. Cedera itu membuatnya tak bisa menyelesaikan perempat final melawan Holger Rune (Denmark), lalu batal tampil dalam turnamen Final ATP World Tour di Italia dan putaran final Piala Davis di Spanyol.
Meski tak tampil baik saat melawan Rublev, dia senang mendapat kesempatan mengetes kondisi tubuhnya sebelum memasuki musim kompetisi 2023. ”Saya tak bisa mempersiapkan diri sesuai keinginan untuk tampil di sini, tetapi ini menjadi kesempatan baik karena saya bisa berhadapan dengan petenis elite sebelum memasuki musim 2023,” katanya dalam laman resmi kejuaraan.
Cedera otot perut mengganggunya dalam tiga bulan terakhir. Namun, seiring dengan itu, Alcaraz pun masih belajar beradaptasi ketika bertanding sebagai petenis nomor satu dunia.
Dia memang sering mengatakan tak terganggu dengan status barunya itu, tetapi pelatihnya, Juan Carlos Ferrero, menilai Alcaraz kesulitan beradaptasi dengan peran barunya dalam turnamen. Sebagai petenis nomor satu dunia, Alcaraz akan mendapat tempat sebagai unggulan pertama turnamen.
Ferrero pun sering berdiskusi dengan Alcaraz tentang topik menjadi petenis nomor satu dunia, apalagi dia pernah merasakannya ketika berada di puncak peringkat pada September 2003. Pada tahun itu pula, mantan petenis Spanyol yang saat ini berusia 42 tahun tersebut menjuarai Perancis Terbuka. Itu menjadi satu-satunya gelar Grand Slam bagi Ferrero.
Saya memberi masukan tentang bagaimana cara mengatasi semuanya berdasarkan pengalaman saya. Namun, saya rasa dia harus belajar dari pengalamannya sendiri. Dia harus belajar merasakan tekanan bertanding sebagai petenis nomor satu.
”Saya memberi masukan tentang bagaimana cara mengatasi semuanya berdasarkan pengalaman saya. Namun, saya rasa dia harus belajar dari pengalamannya sendiri. Dia harus belajar merasakan tekanan bertanding sebagai petenis nomor satu,” kata Ferrero yang dipilih menjadi pelatih terbaik ATP Award 2022.
Sementara Rublev menilai, salah satu faktor yang membuatnya bisa menang adalah mendapat kesempatan beradaptasi dengan lapangan lebih cepat dibandingkan Alcaraz. Rublev memainkan babak pertama lebih dulu, yaitu melawan Borna Coric dan menang 7-6 (4), 6-4. Kehadiran Coric dalam turnamen ini adalah sebagai pengganti Frances Tiafoe yang batal tampil karena cedera.
”Bertanding melawan Coric, sehari sebelum melawan Carlos, mempermudah saya. Namun, final melawan Tsitsipas tak akan mudah. Saya tak sabar menantikan laga itu dan akan menikmatinya,” ujar Rublev yang mengalahkan Andy Murray pada final 2021.
Persaingan Rublev dan Tsitsipas, dua alumnus program ATP Next Gen, selalu berlangsung ketat dalam setiap laga. Sebelum bertemu di Abu Dhabi, mereka telah 11 kali bersaing dengan enam laga dimenangi Tsitsipas. Namun, Rublev memenangi pertemuan terakhir yang berlangsung pada penyisihan grup turnamen Final ATP di Turin, Italia, November.