Perancis menatap laga kontra Polandia, Minggu, dengan rekor 100 persen menang di babak 16 besar. Perancis punya kualitas lini depan menakutkan, tetapi permainan bertahan Polandia bisa menghadirkan petaka.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
Perancis berupaya menjaga rekor tak terkalahkan di babak 16 besar Piala Dunia. Dalam lima edisi Piala Dunia, Perancis selalu lolos ke babak delapan besar.
Kekalahan Perancis dari Tunisia tidak menunjukkan kekuatan asli ”Les Bleus”. Pelatih Didier Deschamps mengistirahatkan banyak pemain inti dalam laga melawan Tunisia.
Polandia menyiapkan strategi menghadapi Perancis dengan melancarkan serangan dan menciptakan peluang untuk diselesaikan Robert Lewandowski.
DOHA, KOMPAS — Setelah bisa mengakhiri kutukan bagi tim juara bertahan Piala Dunia, Perancis akan mengincar misi lain ketika berjumpa Polandia di babak 16 besar, Minggu (4/12/2022) pukul 22.00 WIB, di Stadion Al Thumama, Doha. Tim berjuluk ”Les Bleus” itu bertekad menjaga kesempurnaan mereka ketika tampil di fase perdelapan final pada pesta sepak bola terakbar di dunia itu.
Perancis adalah juara bertahan pertama Piala Dunia yang bisa mengakhiri performa buruk pemegang predikat juara bertahan di fase grup pada tiga edisi Piala Dunia sebelumnya. Italia pada Afrika Selatan 2010, lalu Spanyol di Brasil 2014, serta Jerman pada Rusia 2018 adalah tiga tim juara bertahan yang pulang lebih dini seusai tersingkir di babak penyisihan.
Sebaliknya, Perancis tampil impresif di dua laga awal mereka menghadapi Australia dan Denmark sehingga menjadi salah satu tim yang paling awal menyegel tiket babak 16 besar di Qatar 2022.
Kekalahan 0-1 atas Tunisia di laga pamungkas Grup D, Rabu (30/11/2022), tidak bisa menjadi patokan bagi penurunan performa Kylian Mbappe dan kawan-kawan. Pasalnya, Pelatih Perancis Didier Deschamps hanya mempertahankan dua pemain inti, yakni Raphael Varane dan Aurelien Tchouameni, di daftar 11 pemain utama pada pertandingan penutup fase grup itu.
Pada laga melawan Polandia, mayoritas pemain utama Perancis telah dalam kondisi fisik dan mental yang prima. Mbappe, Hugo Lloris, Olivier Giroud, Antoine Griezmann, Adrien Rabiot, dan Theo Hernandez akan kembali diturunkan Deschamps sejak menit awal.
Mereka akan menjaga ambisi Deschamps untuk mempertahankan rekor tak terkalahkan Les Bleus di babak 16 besar Piala Dunia. Dalam lima kesempatan sebelumnya tampil di babak itu, yakni 1986, 1998, 2006, 2014, dan 2018, Perancis selalu sukses meraup kemenangan untuk melaju ke babak perempat final.
Menurut Deschamps, Polandia adalah salah satu tim yang tampil bertahan di Piala Dunia kali ini. Ia mengungkapkan, kiper Wojciech Szczesny adalah faktor penting bagi Polandia untuk bisa bermain dengan pertahanan kokoh di tiga laga fase grup.
Saya akan menginstruksikan pemain untuk menyerang. Kami memiliki banyak opsi dalam skema menyerang untuk menyebabkan lawan dalam kesulitan, tetapi kami juga wajib mengantisipasi respons mereka (melalui serangan balik).
”Saya akan menginstruksikan pemain untuk menyerang. Kami memiliki banyak opsi dalam skema menyerang untuk menyebabkan lawan dalam kesulitan, tetapi kami juga wajib mengantisipasi respons mereka (melalui serangan balik),” tutur Deschamps dalam konferensi pers menjelang laga, Sabtu (3/12/2022), di Doha.
Demi membongkar pertahanan Polandia, Deschamps akan bergantung pada kolaborasi Griezmann dan Mbappe. Griezmann meski belum mencetak gol untuk Perancis, sejak November 2021, dirinya adalah pemain yang paling banyak mengkreasikan peluang dengan total 11 peluang di Piala Dunia 2022.
Adapun Mbappe adalah harapan utama bagi gol Les Bleus. Dengan koleksi dua gol di Qatar, Mbappe merupakan pemain Perancis dengan koleksi tembakan paling banyak. Bintang Paris Saint-Germain itu telah melepaskan 16 tembakan di tiga laga babak penyisihan atau rata-rata 5,3 tembakan per laga.
Segala bisa terjadi
Hugo Lloris, kiper sekaligus kapten Perancis, sependapat dengan sang pelatih. Menurut dia, Polandia bisa bertahan dengan baik berkat Szczesny, lalu mereka juga berpeluang menghadirkan ”hukuman” melalui transisi menyerang cepat dengan kehadiran salah satu penyerang terbaik saat ini, Robert Lewandowski.
”Memasuki babak 16 besar segala hal bisa terjadi. Karena itu, penting bagi kami untuk menghormati setiap lawan, selain mempersiapkan diri untuk tampil dengan performa terbaik,” kata Lloris yang akan menjalani laga ke-142 bersama Perancis, Minggu (4/12/2022).
Itu akan membuat Lloris, yang membela Tottenham Hotspur, menyamai rekor pemain dengan jumlah penampilan terbanyak untuk Les Bleus yang dipegang Lilian Thuram sejak 2008.
Selain rekor tak terkalahkan di babak 16 besar, Les Bleus juga punya kepercayaan diri tinggi karena tidak pernah kalah dari Polandia dalam 32 tahun terakhir. Menurut Opta, Perancis meraih tiga kemenangan dan empat hasil imbang pada duel versus Polandia pada periode 1990 hingga 2011.
Bagi Polandia, penampilan di babak 16 besar itu adalah yang pertama sejak edisi 1986. Kala itu, ”Si Elang”, julukan Polandia, tumbang 0-4 dari Brasil.
Menurut Pelatih Polandia Czeslaw Michniewicz, Perancis adalah tim yang dihuni pemain berkualitas. Meski akan berjalan sulit pertemuan kontra Les Bleus di babak 16 besar, Michniewicz menegaskan, hal itu tidak akan menutup kans anak asuhannya untuk menang.
”Kami belum siap untuk pulang. Kami akan membuktikan kepada dunia bahwa kami bisa bermain bola dengan baik dan memberikan perlawanan hebat untuk Perancis,” katanya.
Ketika disinggung rencana permainan melawan Perancis, Michniewicz mengungkapkan, dirinya telah menyiapkan perubahan strategi, terutama dalam proses menyerang. Ia ingin para pemainnya bisa mengkreasikan peluang lebih banyak untuk Lewandowski.
”Robert (Lewandowski) tidak bermain baik di laga terakhir (versus Argentina) karena kurang mendapat layanan bola. Kami harus bisa memperbaiki itu dan memperbaiki permainan untuk mengimbangi permainan Perancis yang berusaha mendikte lawan,” ujar Michniewicz.