Tunisia sudah melawan Perancis dengan sebaik-baiknya untuk maju ke 16 besar. Namun, selalu butuh lebih dari kerja keras dan keterampilan untuk tetap bertahan di Piala Dunia Qatar 2022.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG
Pemain Tunisia, Wahbi Khazri, mencetak gol ke gawang Perancis di pertandingan terakhir fase Grup D Piala Dunia 2022 di Stadion Education City, Qatar, Rabu (30/11/2022). Meski menang 1-0 atas Perancis, Tunisia tetap gagal melaju ke fase gugur.
AL RAYYAN, RABU — Di Piala Dunia Qatar 2022, roda nasib sebuah negara berputar teramat cepat. Saking cepatnya berputar, ia bahkan tidak memberikanmu waktu untuk terkejut. Tunisia mengalami kejamnya perputaran roda nasib dengan dipaksa menerima kenyataan gagal lolos ke babak 16 besar kendati mencetak kemenangan bersejarah 1-0 atas Perancis. Tawa sukacita berubah muram durja dalam hitungan menit.
Kemenangan 1-0 Tunisia atas Perancis menjadi keajaiban lainnya di Piala Dunia Qatar yang disebut sebagai Piala Dunia paling tak terprediksi sejauh ini. Sang juara bertahan takluk melalui gol semata wayang Tunisia yang dicetak Wahbi Khazri pada menit ke-38 dalam laga yang berlangsung di Stadion Education City, Rabu (30/11/2022) malam WIB.
Khazri melanjutkan ”tradisi” keajaiban di Piala Dunia Qatar. Banyak kisah dongeng yang di Piala Dunia lainnya tidak mungkin ada, tetapi bisa terjadi di Qatar. Tidak ada yang menyangka skuad elite Argentina akan bertekuk lutut di hadapan Arab Saudi.
Demikian juga tidak ada yang pernah mengira Jerman pada akhirnya bisa dikalahkan Jepang, negeri yang pemainnya tumbuh dan mekar di Bundesliga.
Bisa menaklukkan juara bertahan di ajang sebesar Piala Dunia barangkali adalah mimpi di siang bolong bagi Tunisia. Menurut catatan Opta yang diterima Kompas, Tunisia adalah negara yang mampu mengakhiri rangkaian sembilan laga tidak terkalahkan Perancis di Piala Dunia. Perancis terakhir kali kalah di Piala Dunia saat bertemu Jerman (0-1) di perempat final Piala Dunia Brasil 2014.
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG
Pemain Tunisia merayakan gol yang dicetak Wahbi Khazri ke gawang Perancis di pertandingan terakhir fase Grup D Piala Dunia 2022 di Stadion Education City, Qatar, Rabu (30/11/2022). Namun, kegembiraan itu berganti duka di akhir laga karena Tunisia tetap gagal melaju ke 16 besar meski menang 1-0 atas Perancis.
Walau menciptakan keajaiban untuk negerinya, gol Khazri nyatanya tidak juga mampu membuat Tunisia lolos ke babak 16 besar. Tambahan tiga poin dari Perancis hanya sanggup membuat Tunisia bertengger di peringkat ketiga Grup D dengan empat poin, hasil dari satu kali menang, satu kali kalah, dan satu kali meraih hasil imbang.
Kemenangan 1-0 Australia atas Denmark menjadi penyebabnya. Berkat kemenangan itu, Australia berhak mendampingi Perancis ke babak 16 besar. Australia yang dibantai 1-4 oleh Perancis di laga pertama mampu bangkit di dua laga berikutnya. ”Socceroos” perlahan membuka jalan menuju fase gugur kedua di Piala Dunia setelah mengalahkan Tunisia di laga kedua dan Denmark di laga pamungkas grup.
Gol kemenangan Australia dicetak Matthew Leckie di menit ke-60. Gol itu hanya berselang beberapa menit usai Khazri membuat pendukung Tunisia bersukacita berkat golnya ke gawang Perancis. Pendukung Tunisia tidak sempat dibuai berlama-lama dalam kegembiraan. Hanya dalam hitungan menit, mereka dipaksa menerima pahitnya kenyataan dengan harus mengakhiri kiprah di Piala Dunia lebih cepat.
”Kami berdoa agar Denmark tidak kebobolan. Namun, dalam sepak bola memang lebih baik tidak bergantung kepada orang lain untuk mendapatkan hasil yang kita mau. Namun, kami bisa keluar dengan kepala tegak,” kata Khazri.
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG
Pemain Perancis Jordan Veretout berebut bola dengan pemain Tunisia Mohamed Ali Ben Romdhane di pertandingan terakhir fase Grup D Piala Dunia 2022 di Stadion Education City, Qatar, Rabu (30/11/2022).
Tim pelapis
Perancis yang sudah memastikan tempat di babak 16 besar seperti tidak terlalu terobsesi untuk meraih hasil bagus atas Tunisia. Pelatih Perancis Didier Deschamps memilih mengistirahatkan pemain intinya dan menurunkan tim pelapis untuk menghadapi Tunisia. Deschamps membuat sembilan perubahan pada susunan pemain mulanya. Deschamps bahkan mengistirahatkan kiper utama, Hugo Lloris, dan menggantinya dengan Steve Mandanda
Namun, tim pelapis Perancis ini ternyata tidak bisa langsung tampil menyatu. Mereka kesulitan meladeni permainan agresif Tunisia yang sudah diburu nafsu mencetak gol demi menjaga peluang lolos ke fase gugur.
Lini tengah Perancis yang diisi Matteo Guendouzi, Aurelien Tchouameni, Jordan Veretout, dan Youssouf Fofana dalam formasi 4-3-1-2 lebih sering kalah dalam duel perebutan bola di lini tengah.
Tunisia juga lebih dominan di babak pertama dengan mencatatkan tiga tembakan berbanding dua milik Perancis. Dari tiga tembakan Tunisia itu, dua di antaranya mengarah tepat ke gawang. Adapun Perancis gagal mencatatkan satu pun upaya tembakan tepat sasaran.
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG
Pemain Perancis, Eduqardo Camavinga, menahan bola agar tidak jatuh ke pemain Tunisia, Wahdi Khazri, di pertandingan terakhir fase Grup D Piala Dunia 2022 di Stadion Education City, Qatar, Rabu (30/11/2022).
”Kami jelas mengalami kesulitan karena pilihan yang saya buat. Namun, kami memainkan dua pertandingan dengan intensitas tinggi dalam empat hari dan jadi di sini saya memberikan kesempatan kepada pemain lain untuk tampil di lapangan,” kata Deschamps menjelaskan alasannya menurunkan tim pelapis di laga ini.
Deschamps baru merevisi keputusannya itu setelah Tunisia mencetak gol. Beberapa menit kemudian, Deschamps mengutus sejumlah pemain intinya, seperti Adrien Rabiot, William Saliba, Kylian Mbappe, dan Antoine Griezmann, ke lapangan.
Upaya itu hampir berhasil saat Griezmann mampu membobol gawang Tunisia di menit ke-90+8. Namun, wasit menganulir gol Griezmann setelah melihat tayangan ulang. Griezmann dinilai sudah berada dalam posisi offside saat Tchouameni melepaskan umpan silang. (AFP/REUTERS)