Kylian Mbappe Meledak, ”Dinamit” Denmark Tersedak
Sepasang gol Kylian Mbappe ke gawang Denmark berhasil memecah dua hal yang ditakuti tim juara bertahan Perancis.
- Kylian Mbappe pada usia 23 tahun telah mencetak 7 gol di Piala Dunia, melewati legenda hidup Perancis seperti Thierry Henry dan Zinedine Zidane.
- Perancis menjadi tim pertama setelah Brasil (2006) sebagai juara bertahan yang bisa lolos dari babak grup.
- Perancis baru bisa mencetak gol setelah melakukan 16 percobaan tembakan selama satu jam laga berlangsung.
DOHA, MINGGU — Denmark hanya butuh empat menit lagi waktu normal untuk mengimbangi Perancis pada laga penyisihan Grup D di Stadion 974, Doha, Sabtu (26/11/2022) malam. Namun, garisan takdir itu mampu ditulis ulang oleh penyerang Perancis Kylian Mbappe yang mencetak gol keduanya. Mbappe mengantar ”Si Biru” menang 2-1 dan lolos ke babak 16 besar.
Tren positif memihak tim ”Dinamit”, julukan Denmark, sebelum laga. Tim asuhan pelatih Kasper Hjulmand itu tidak terkalahkan dalam tiga laga teranyar lawan Perancis (2 menang, 1 imbang). Mbappe yang tampil di seluruh laga itu tidak berkutik, gagal mencetak satu gol pun.
Namun, benar kata Didier Deschamps, pelatih Perancis, dalam konferensi pers, Piala Dunia Qatar 2022 adalah panggung milik Mbappe. Penyerang 23 tahun itu menyelamatkan Perancis setelah gagal menembus pertahanan kokoh Denmark selama satu jam laga.
Mbappe, peraih gelar pemain muda terbaik Piala Dunia Rusia 2018, memecah kebuntuan pada menit ke-61. Gol itu adalah percobaan tembakan ke-16 Perancis malam itu. Mereka sudah mulai frustrasi karena hanya 4 percobaan yang menemui sasaran.
Akhirnya, kombinasi Mbappe dan bek sayap Theo Hernandez yang selalu memberi percikan di sisi sayap kiri benar-benar menjadi mimpi buruk bagi Denmark. Keduanya melakukan kombinasi umpan satu dua yang berujung sepakan keras Mbappe.
Namun, Perancis seperti terjebak kutukan Denmark. Hanya 7 menit berselang, tim ”Dinamit” menyamakan kedudukan lewat sundulan bek Andreas Christensen dari skema tendangan sudut. Sundulan itu merupakan percobaan pertama Denmark yang mengarah ke gawang.
Dia memberikan ledakan terbesar di penghujung laga lewat gol yang berasal dari umpan silang penyerang Antoine Griezmann.
Hanya saja, Kejutan Mbappe ternyata belum habis. Dia memberikan ledakan terbesar di penghujung laga lewat gol yang berasal dari umpan silang penyerang Antoine Griezmann. Para pemain Denmark hanya bisa menunduk lesu. Gol tersebut menutup penampilan sempurnanya.
”Mbappe memiliki segalanya yang diperlukan seorang penyerang. Dia adalah talenta yang sangat spesial. Berkatnya, Perancis punya peluang. Jika dia terus melanjutkan performan ini, Perancis bisa melaju terus (hingga juara). Dia menikmati laga itu seperti anak-anak di taman bermain,” kata mantan penyerang Inggris, Alan Shearer, kepada BBC Sport.
Baca juga: Kemenangan Socceroos setelah 12 Tahun Penantian di Piala Dunia
Ditambah satu gol versus Australia pada laga sebelumnya, Mbappe saat ini telah mencetak 7 gol di Piala Dunia, kedua terbanyak dalam sejarah tim Perancis setelah Just Fontaine. Dia melewati catatan milik legenda hidup seperti Thierry Henry (6 gol) dan Zinedine Zidane (5 gol) walaupun penyerang Paris Saint-Germain itu baru akan berusia 24 tahun pada Desember.
Berkat kemenangan kedua di Grup D, ”Si Biru” berhasil mengamankan tiket ke 16 besar. Mereka kokoh di puncak klasemen sementara dengan mengoleksi 6 poin dari 2 laga, disusul Australia (3 poin), serta Denmark dan Tunisia (1 poin).
Melepas kutukan
Perancis pun sukses melepas kutukan juara bertahan. Mereka menjadi juara bertahan pertama, setelah Brasil (2006), yang lolos dari babak grup. Sebelumnya, kutukan itu telah menjerat tiga tim besar, yaitu Italia, Spanyol, dan Jerman.
Deschamps berkata tidak pernah khawatir dengan kutukan itu karena punya pemain berkualitas seperti Mbappe. Mereka adalah salah satu tim terlengkap di Piala Dunia kali ini. Terbukti, Si Biru masih bisa tampil optimal meskipun kehilangan pemain utama seperti Karim Benzema dan Paul Pogba.
”Saya tidak pernah khawatir meski Anda tahu atmosfer di sekitar skuad tidak selalu tenang. Kami tidak akan terbawa suasana. Apa yang telah kami lakukan sejauh ini sangat bagus. Sekarang kami sudah berhasil memenuhi target pertama, yaitu lolos dari grup yang sulit ini,” kata Deschamps.
Baca juga: Data dan Fakta Pertandingan Polandia Versus Arab Saudi
Perancis mencoba skuad mula berbeda pada laga kali ini. Dua bek sayap Lucas Hernandez dan Benjamin Pavard yang tampil sejak awal melawan Australia digantikan oleh Theo Hernandez dan Jules Kounde. Bek veteran Raphael Varane juga mendapatkan tempat utama lagi, menggantikan Ibrahima Konate.
Denmark mencoba berganti formasi, dari 3-5-2 menjadi 3-4-2-1. Hjulmand juga memainkan penyerang Andreas Cornelius dan gelandang serang Mikkel Damsgaard sejak menit awal. Sayangnya, Christian Eriksen dan rekan-rekan tidak mampu menembus benteng pertahanan Perancis yang begitu rapat.
Tidak seperti lawan Australia, Si Biru lebih baik dalam transisi menghadapi serangan balik lawan. Deschamps menginstruksikan pemain gelandang dan bek sayap agar tidak maju terlalu jauh. Sang pelatih sangat mengantisipasi serangan balik lawan dari sisi sayap.
Denmark pun kesulitan meskipun lebih dominan menguasai bola dengan 51,5 persen. Mereka hanya menghasilkan 2 tembakan tepat sasaran dari 10 percobaan. Penyerang cadangan Martin Braithwaite dan Kasper Dolberg dimasukkan, tetapi tidak bisa berbicara banyak.
Menurut Hjulmand, kualitas kedua tim menjadi pembeda dalam laga tersebut. ”Selamat untuk Perancis. Anda tidak bisa berargumen banyak tentang kekalahan seperti ini,” ujarnya. (AP/REUTERS)