Badai Telah Berlalu bagi Messi dan Lewandowski
Duel Messi dan Lewandowski berakhir indah bagi keduanya. Argentina lolos berkat kesempurnaan, sementara Polandia dengan keberuntungan.
- Messi membawa Argentina lolos untuk kelima kali beruntun ke babak gugur Piala Dunia. Dia tidak pernah gagal di babak grup.
- Polandia tetap lolos meskipun kalah 0-2. Lewandowski dan rekan-rekan lolos dari fase grup untuk pertama kali sejak 1986.
- Polandia beradu nasib dengan keberuntungan selama 20 menit terakhir. Mereka tidak berusaha mencetak gol karena percaya bisa lolos meskipun kalah 0-2.
DOHA, KAMIS — Lionel Messi gagal mengeksekusi penalti untuk membawa Argentina unggul. Robert Lewandowski hanya bisa pasrah ketika Polandia ditaklukkan Argentina. Meskipun begitu, dua sosok kapten tim itu sukses mengakhiri laga dengan membawa negara masing-masing lolos ke 16 besar.
Messi dan Lewandowski berpelukan setelah laga di Stadion 974, Doha, Qatar, pada Kamis (1/12/2022) dini hari WIB. Mereka saling memberikan selamat. Argentina lolos sebagai juara Grup C (6 poin) setelah menaklukkan Polandia 2-0 lewat sumbangan gol gelandang Alexis Mac Allister dan penyerang Julian Alvarez.
Polandia, meskipun kalah, tetap lolos sebagai runner-up grup. Mereka memiliki poin sama dengan Meksiko (4 poin) yang menang atas Arab Saudi 2-1. Namun, berkat unggul selisih gol (0) – (-1), ”Si Putih Merah” akhirnya mampu menembus babak gugur untuk pertama kali sejak 1986.
Messi begitu kecewa pada diri sendiri. Dia mendapatkan penalti setelah dilanggar kiper Wojciech Szczesny. Namun, eksekusinya digagalkan sang kiper. Keunggulan yang sudah di depan Argentina pun menjauh.
Skor tetap imbang 0-0 saat turun minum. ”Saya marah karena melewatkan penalti itu. Tetapi, tim ternyata bisa tampil lebih kuat setelah kesalahan saya. Kami tahu bahwa begitu gol pertama masuk, itu akan mengubah permainan,” kata Messi.
Messi membalas kesalahannya setelah itu. Dia terus mengacaukan pertahanan blok rendah Polandia. Penyerang 35 tahun itu ada di semua sisi setengah lapangan lawan. Total, dia menghasilkan tujuh kali tembakan dan lima kali umpan kunci.
Argentina yang tampil dengan formasi ofensif 4-3-3 langsung menekan lagi setelah turun minum. Tidak sampai semenit, Mac Allister membuka keunggulan tim ”Tango”. Kemenangan itu dilengkapi Alvarez pada menit ke-67. ”Kami hanya mencoba tetap tenang setelah itu (penalti gagal),” ucap Mac Allister.
Baca juga : Tunisia Tergilas Roda Nasib
Tim asuhan pelatih Lionel Scaloni itu mengepung pertahanan Polandia sepanjang laga. Mereka menguasai bola hingga 73,3 persen dengan menghasilkan total 23 kali tembakan. Di sisi lain, tim lawan hanya menghasilkan empat tembakan, tanpa satu pun mengarah ke gawang.
Messi dan rekan-rekan tidak hanya bangkit dari kegagalan penalti pada paruh pertama. Mereka juga selamat dari jurang eliminasi setelah kalah pada laga pembuka grup dari Arab Saudi. Argentina menebus hasil buruk dengan menang dua kali beruntun, atas Meksiko dan Polandia.
Argentina sukses lolos dari fase grup di Piala Dunia untuk lima edisi turnamen beruntun (2006, 2010, 2014, 2018, dan 2022). Saat bersamaan, Messi yang tampil dalam edisi kelimanya di Qatar juga belum pernah kandas di babak grup. ”Si Kutu” menjawab tuntas pertanyaan pendukung Arab Saudi pada laga pembuka, ”Di manakah Messi berada?”
Keberuntungan Polandia
Sementara itu, wajah datar Lewandowski berubah semringah setelah beberapa menit peluit panjang berbunyi. Sebelumnya, para pemain Polandia masih harap-harap cemas menanti hasil laga Meksiko dan Arab Saudi.
Meksiko yang sempat unggul 2-0 pada injury time hanya butuh satu gol untuk menyingkirkan Polandia. Dewi fortuna berpihak pada Polandia. Arab Saudi mampu menciptakan gol hiburan pada menit ke-90+5.
Lewandowski dan rekan-rekan mempertaruhkan nasib selama 20 menit terakhir. Mereka hanya bertahan di separuh lapangan sendiri dan tidak berusaha mencetak gol. Pelatih Czeslaw Michniewicz menilai, timnya lebih berpeluang kemasukan lagi dibandingkan bisa mencetak gol.
Baca juga : Tuah Sepatu Merah
Jika Polandia kalah 0-2 dan Meksiko menang 2-0, selisih gol mereka akan seimbang. Namun, Polandia akan lolos karena memiliki jumlah kartu lebih sedikit, 5-7. Karena itu, Polandia lebih memilih mempertahan skor sambil berharap dari hasil laga lain daripada harus kebobolan lagi.
Beruntung saja, Argentina gagal memanfaatkan peluang di depan gawang berkali-kali. Setidaknya mereka bisa menambah tiga gol lagi. Namun, tembakan Alvarez serta pemain pengganti Lautaro Martinez dan Thiago Almada masih meleset.
Lewandowski nyaris tidak terlihat selama 90 menit. Dia lebih banyak membantu pertahanan. Penyerang Barcelona itu tidak menciptakan satu tembakan pun sepanjang laga.
Menurut Michniewicz, Lewandowksi tampil buruk karena tidak mendapat suplai dari rekan-rekannya. ”Jika Messi bermain dengan kami dan Lewandowski tampil untuk Argentina, mungkin dia (Lewandowski) sudah mencetak lima gol,” kata sang pelatih.
Bagi Lewandowski, penampilan buruknya tidak berarti sama sekali jika dibandingkan dengan kebahagiaan membawa Polandia ke 16 besar. Dia akan merasakan fase gugur Piala Dunia untuk pertama kali pada usia 34 tahun. Lewandowski tidak lagi sekadar penyerang yang berkontribusi besar di klub.
Aksi Lewandowski dan Messi pun masih akan tersaji di Qatar. Adapun Piala Dunia kali ini akan menjadi yang terakhir kali untuk kedua megabintang tersebut. Argentina akan berhadapan dengan runner-up Grup D, Australia, di babak 16 besar. Polandia akan menantang tim juara bertahan Perancis. (AP/REUTERS)