Fabio Quartararo mengawali akhir pekan balapan di Valencia dengan ”pace” meyakinkan. Namun, masih ada tantangan untuk meraih posisi start di baris terdepan, yang krusial untuk menggagalkan pesta juara Francesco Bagnaia.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
AFP/JAVIER SORIANO
Pebalap Yamaha, Fabio Quartararo, meninggalkan garasi tim saat sesi latihan bebas kedua MotoGP seri Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo, Cheste, Jumat (4/11/2022).
CHESTE, JUMAT— Fabio Quartararo langsung tancap gas sejak sesi latihan bebas pertama MotoGP seri Valencia dengan mencetak waktu lap tercepat, Jumat (4/11/2022). Dia pun menaikkan pace dalam sesi latihan bebas kedua, tetapi catatan waktu satu putaran Quartararo kalah dari para pebalap Ducati dalam time attack. Pebalap tim Monster Energy Yamaha itu memerlukan tambahan 0,3 detik untuk bisa bersaing meraih posisi start baris terdepan, yang akan menjadi fondasi misi menjegal Francesco Bagnaia meraih gelar juara MotoGP musim ini.
Quartararo langsung menemukan pace yang kompetitif sejak sesi latihan pagi dan mampu mencetak ritme yang stabil. Dia pun memuncaki sesi latihan bebas pertama dengan 1 menit 31,3990 detik. Adapun rivalnya dalam perebutan juara, Francesco Bagnaia, mengalami kesulitan dan hanya berada di posisi ke-17, terpaut 0,6 detik.
Performa Quartararo dalam FP2 semakin membaik, di mana dia memuncaki catatan waktu dalam sebagian besar seisi latihan siang di Sirkuit Ricardo Tormo itu. Dia pun memperbaiki ritme pace di kisaran 1 menit 31,27 detik, terbaik di antara pebalap lainnya.
Namun, saat time attack dalam lima menit terakhir FP2, Quartararo tergusur hingga ke posisi delapan dengan 1 menit 30,442 detik. Catatan waktu satu putarannya kalah sekitar 0,2 detik dari para pebalap Ducati yang menguasai tiga posisi teratas, Luca Marini, Jorge Martin, dan Jack Miller. Quartararo kehilangan waktu di sektor terakhir yang disebabkan oleh akselerasi M1 yang tidak secepat Desmosedici GP saat keluar tikungan 14 menuju trek lurus. Sementara di sektor tiga dari tikungan 8 hingga 11, dia kuat.
AFP/JAVIER SORIANO
Para mekanik tim Yamaha sedang men-setting motor pebalap Fabio Quartararo saat sesi latihan bebas kedua MotoGP seri Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo, Cheste, Jumat (4/11/2022).
Hasil FP2 Quartararo memang masih lebih baik dibandingkan Bagnaia yang berada di posisi kesembilan. Namun, persaingan sebenarnya bukan melawan Bagnaia, melainkan para pebalap Ducati lainnya. Bagnaia yang kini unggul 23 poin atas Quartararo, hanya perlu finis di posisi ke-14 untuk memastikan gelar juara. Dengan tambahan dua poin bagi Bagnaia itu, Quartararo tidak akan bisa juara meskipun finis terdepan.
Namun, Quartararo dan Yamaha belum menyerah. Mereka akan berjuang ekstra keras untuk memaksimalkan semua peluang. Oleh karena itu, mereka perlu menemukan setelan detail yang bisa menghasilkan sekitar 0,2 hingga 0,3 detik yang sangat krusial bagi Quartararo untuk meraih posisi start di baris terdepan saat kualifikasi. Jika dia start dari baris ketiga atau keempat, akan sulit untuk meraih target kemenangan, yang menjadi syarat awal menjaga peluang juara.
Pekerjaan itu menjadi tantangan yang sudah diperkirakan oleh Yamaha. Mereka pun bersiap bekerja ekstra untuk mendapatkan setelan motor yang lebih baik meskipun itu hanya kecil.
Ini akan menajdi salah satu akhir pekan yang paling penuh tekanan. Di satu sisi, kami telah kehilangan sejumlah tekanan yang kami miliki hingga beberapa balapan yang lalu. Sekarang, di sini, segalanya atau tidak sama sekali!
”Ini akan menjadi salah satu akhir pekan yang paling penuh tekanan. Di satu sisi, kami telah kehilangan sejumlah tekanan yang kami miliki hingga beberapa balapan yang lalu. Sekarang, di sini, segalanya atau tidak sama sekali,” kata Direktur Tim Monster Energy Yamaha Massimo Meregalli kepada MotoGP.
AFP/JAVIER SORIANO
Pebalap Yamaha Fabio Quartararo duduk di dalam garasi tim di tengah sesi latihan bebas kedua MotoGP seri Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo, Cheste, Jumat (4/11/2022).
Untuk menemukan detail peningkatan setelan motor itu, Quartararo sangat bergantung pada kejelian dirinya dan mekanik timnya. Kondisi ini karena rekan setimnya, Franco Morbidelli, dan dua pebalap tim satelit, performanya melempem musim ini. Situasi di Yamaha itu berbeda dengan Ducati di mana mereka memiliki delapan pebalap yang tujuh di antaranya sangat kompetitif. Ini sangat membantu Pecco dalam menemukan solusi yang dihadapi karena ada banyak data yang bisa dianalisis.
”Fabio tidak bisa menggunakan data (lain) untuk meningkatkan dirinya. Ducati memiliki banyak daya, mereka bisa berbagi. Hampir sepanjang waktu mereka memiliki tujuh pebalap di dalam 10 besar jadi itu memudahkan mereka untuk menjadi lebih baik. Katakan Fabio bisa berada pada 90 persen setelah FP2, untuk meraih 10 persen sisanya sangat sulit, sedangkan tim lainnya memiliki peluang berbagi data dan menjadi lebih baik, itu keuntungan besar bagi mereka dan kerugian bagi kami,” ungkap Meregalli.
Bagi Quartararo, balapan terakhir musim 2022 ini dia jalani tanpa beban karena peluang juara sangat tipis. Dia hanya akan menikmati balapan dan berjuang maksimal meraih kemenangan, tanpa memikirkan persaingan juara.
”Targetnya jelas, saya hanya memiliki satu target, dan tidak ada yang saya pertaruhkan. Saya akan melakukan yang terbaik untuk itu, berjuang meraih kemenangan. Jelas ini bukan situasi terbaik untuk bersaing meraih gelar juara, tetapi ini situasi yang bagus untuk tidak memikirkan itu, apa pun yang terjadi ini akan menjadi musim yang sulit tetapi bagus, jadi tampil total,” kata Quartararo dalam konferensi pers di Sirkuit Ricardo Tormo, Kamis.
AFP/JAVIER SORIANO
Pebalap Ducati Francesco Bagnaia melepas penutup telinga di garasi tim saat berlangsung sesi latihan bebas kedua MotoGP seri Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo, Cheste, Jumat (4/11/2022).
Bagnaia pun akan menjalani balapan penentu juara ini seperti balapan lainnya. Dia tidak akan terlalu berhati-hati karena itu justru bisa memunculkan kesalahan. Dia akan membalap seperti biasanya, tetapi tidak akan memaksakan meraih kemenangan jika resikonya terlalu besar. Jika dia mengalami insiden hingga gagal meraih poin, dan Quartararo menang, gelar juara akan lepas dari genggaman Bagnaia.
Namun, ada skenario lain yang bisa dilakukan oleh Ducati jika Bagnaia kecelakaan dan tidak bisa melanjutkan balapan. Langkah itu adalah mencegah Quartararo finis terdepan. Oleh karena itu, Ducati menginstruksikan podium tertinggi di Valencia harus diraih pemacu Desmosedici GP.
”Tidak, sungguh tidak (lebih rileks). Selalu ada kemungkinan. Kami harus terus bekerja keras, dan akan sangat penting untuk cerdik, inteligen di sepanjang akhir pekan ini. Benar, bahwa kami dalam posisi lebih baik dibandingkan Fabio, tetapi kami masih harus menyelesaikan pekerjaan, jadi perlu konsentrasi maksimal, saya akan berusaha fokus akhir pekan ini seperti biasanya, dan berjuang meraih hasil maksimal,” kata Pecco.