Fabio Quartararo menunda pesta juara Francesco Bagnaia hingga seri terakhir balapan MotoGP di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia. Peluang Bagnaia juara sangat besar dengan keunggulan 23 poin atas Quartararo.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
SEPANG, MINGGU – Fabio Quartararo menunda pesta juara Francesco Bagnaia dengan tampil brilian dari posisi start ke-12 untuk finis di podium ketiga dalam balapan MotoGP seri Malaysia di Sirkuit Sepang, Minggu (23/10/2022). Bagnaia pun tampil cemerlang dan menunjukan dirinya layak juara musim ini dengan meraih kemenangan meskipun start dari posisi kesembilan. Pebalap berjuluk Pecco itu, kini unggul 23 poin atas Quartararo, dengan sisa satu balapan di Valencia. Pecco akan juara selama perolehan poinnya di Ricardo Tormo tidak tertinggal 24 poin atau lebih dari Quartararo.
Skenario paling ekstrim Pecco juara dalam balapan terakhir itu adalah, dia finis di posisi ke-14 dan Quartararo memenangi balapan. Dalam posisi itu, poin keduanya imbang, tetapi Pecco akan menjadi juara karena jumlah kemenangannya lebih banyak dibandingkan Quartararo. Skenario sebaliknya, Quartararo juara hanya jika dia memenangi balapan si Sirkuit Ricardo Tormo (4-6 November) dan Pecco finis di posisi ke-15 atau lebih rendah.
“Saya merasa sangat bagus, sudah lama saya tidak meraih podium. Saya mengerahkan kemampuan maksimal saya, tidak bisa lebih baik lagi. Saya bangga pada diri saya karena mereka meraih hari yang sangat bagus, tetapi kami juga mendapat hari yang sangat bagus. Pada akhirnya saya tahu di mana saya kehilangan waktu dan saya merasa berkendara dengan sangat bagus. Salah satu yang terbaik musim ini, khususnya lap pertama. Jadi, saya sangat senang dan kami membawa ini (persaingan juara) ke Valencia, meskipun peluangnya sangat kecil. Kami telah melakukan yang terbaik untuk membawa ini ke Valencia,” ujar Quartararo di parc ferme.
Performa Pecco dalam balapan di Sepang juga menegaskan dirinya layak meraih gelar juara MotoGP musim ini. Dia langsung melesat ke posisi dua dari posisi start kesembilan selepas tikungan 1. Pecco kemudian membuntuti Jorge Martin hingga pebalap Prima Pramac Racing itu terjatuh di lap ketujuh. Pecco kemudian memimpin balapan, tetapi digusur oleh Enea Bastianini pada lap ke-11 dengan manuver bersih di tikungan 4.
Persaingan dua pemacu Desmosedici GP ini sangat ketat hingga para petinggo tim pabrikan Ducati gelisah. Resiko persaingan sesama pebalap Ducati adalah kecelakaan yang akan merusak peluang juara Pecco. Padahal, tim asal Borgo, Panigale, Italia itu, sudah menantikan gelar juara MotoGP sejak Casey Stoner pada 2007. Penantian selama 15 tahun itu, membuat Ducati dalam ketegangan yang jelas terlihat di dalam garasi tim.
Ketegangan di tim Ducati terus berlanjut meskipun Bagnaia bisa kembali memimpin balapan dalam enam lap menjelang akhir balapan. Bastianini berulang kali mencoba mendahului rekan setimnya musim depan itu. Bahkan, hingga lap terakhir dia masih terus menekan, tetapi Pecco sangat brilian dalam memaksimalkan traksi ban belakang kompon lunak yang sudah aus.
“Saya meraih start terbaik dalam hidup saya. Sempurna. Hari ini kami melakukan pekerjaan yang sangat bagus dalam persaingan juara. Ini juga kemenangan ketujuh saya musim ini. Jadi saya sangat senang, “ ujar Pecco.
Pecco juga bisa bangga dengan dirinya karena meraih kemenangan tanpa bantuan pebalap Ducati lainnya. Persaingan dengan Bastianini hingga lap terakhir menegaskan Pecco pebalap yang lebih baik.
Jadi, saya sangat senang dan kami membawa ini (persaingan juara) ke Valencia, meskipun peluangnya sangat kecil. Kami telah melakukan yang terbaik untuk membawa ini ke Valencia.
“Saya benar-benar berusaha keras mendahului Pecco di lap terakhir, tetapi itu mustahil. Menurut saya, traksi saya tidak terlalu bagus tetapi motor bekerja dengan baik saat pengereman. Saya pikir kami menjalani persaingan dan balapan yang sangat bagus. Sekarang masih ada satu balapan terakhir, masih bersama Gresini, dan kami akan berusaha finis dalam tiga besar kejuaraan,“ ujar Bastianini.
Di belakang mereka ada Quartararo yang juga tampil brilian sejak start. Dalam lap pertama, dia sudah bisa berada di posisi keenam dari posisi start 12. Pebalap tim Monster Energy Yamaha itu kemudian mendahului rekan setimnya, Franco Morbudelli, serta pebalap Repsol Honda Marc Marquez. Dia menempati posisi ketiga setelah Martin terjatuh.
Quartararo terlalu jauh untuk mengejar Pecco dan Bastianini dan fokus menjaga posisinya di podium ketiga. Dia ditekan oleh rookie terbaik musim ini, Marco Bezzecchi, tetapi pace Quartararo masih lebih unggul.
Ini merupakan podium pertama Quartararo sejak seri Austria pada Agustus lalu. Dengan finis ketiga, Quartararo memaksa persaingan juara berlangsung hingga balapan terakhir di Valencia. Jika dia kalah dari Bezzecchi di Sepang dan finis keempat, Pecco akan pesta juara di Sepang.
Peluang Quartararo mempertahankan gelar juara musim ini memang sangat tipis. Namun, pebalap asal Perancis itu belum putus harapan. Dia akan kembali menjalani balapan di Valencia dengan gembira, seperti di Sepang. Saat dia tampil lepas, biasanya dia meraih hasil bagus.