Francesco Bagnaia tinggal memerlukan tambahan dua poin untuk menjadi juara MotoGP. Itu pun hanya jika Fabio Quartararo menang dalam seri terakhir di Valencia. Ducati pun akan mengeluarkan constructor order di Valencia.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
SEPANG, MINGGU – Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, akan menjadi gelanggang terakhir perebutan juara MotoGP 2022 antara Francesco "Pecco" Bagnaia dan Fabio Quartararo, yang terpaut 23 poin. Pecco hanya memerlukan tambahan dua poin untuk mewujudkan mimpinya menjadi juara MotoGP untuk pertama kali, serta mengembalikan supremasi Ducati setelah penantian 15 tahun. Peluang Pecco juara sangat besar, karena tambahan dua poin hanya diperlukan jika Quartararo finis terdepan di Valencia, selain itu, apapun hasil balapan, Pecco akan juara.
Persaingan juara berlanjut hingga seri terakhir karena Quartararo tampil brilian di Sepang, Malaysia, Minggu (23/10/2022), dengan meraih podium ketiga meskipun start dari posisi ke-12. Tambahan 16 poin bagi pebalap Monster Energy Yamaha itu, menunda pesta juara Bagnaia yang finis terdepan, setelah tampil cemerlang sejak lap pertama. Pecco yang start dari posisi kesembilan, langsung berada di posisi kedua selepas tikungan pertama.
"Itu start terbaik dalam hidup saya, karena itu sempurna," ungkap Pecco.
Pecco sempat kehilangan posisi terdepan dari Enea Bastianini, tetapi mampu merebut kembali pimpinan balapan dan meraih kemenangan ketujuh musim ini. Persaingan dengan Bastianini ini paling krusial dan menguji mental Pecco, karena dia tahu Quartararo ada di posisi ketiga. Namun, Pecco tetap tenang dan berpikir jernih, hingga kemudian mendapatkan momen untuk menyerang dan memenangi balapan. Pecco pun menjadi pebalap Ducati pertama setelah Casey Stoner pada 2007, yang meraih tujuh kemenangan dalam semusim.
Kini, Pecco memuncaki klasemen dengan 258 poin, unggul 23 poin atas Quartararo di posisi kedua. Pecco dalam posisi sangat kuat untuk juara, karena Quartararo perlu meraih minimal 24 poin di atas Pecco untuk menjadi juara.
"Kini situasinya jelas berbeda, dengan 23 poin hanya kurang dua poin. Jadi saya perlu finis di posisi ke-14 jika dia (Quartararo) menang. Itu terlihat mudah untuk dikatakan, tetapi akan sangat sulit, karena kadang jika terlalu berhati-hati, akan muncul lebih banyak masalah. Lebih banyak kesalahan, lebih banyak pemecah konsentrasi," ungkap Pecco.
"Saya hanya berusaha menjalani itu seperti akhir pekan biasanya, seperti saat ini, mungkin dengan lebih sedikit kecelakaan, karena akhir pekan ini saya terlalu banyak terjatuh. Kami akan berusaha bekerja dengan baik, berusaha berada di depan, dan jika saya memiliki peluang untuk menang saya akan berusaha menang lagi," tegas Pecco kepada MotoGP.
Hasil balapan di Sepang ini sangat dinikmati oleh Quartararo karena bisa kembali menikmati balapan. Dia pun tampil maksimal meskipun jari tengah tangan kirinya retak. Meskipun kini peluang juara sangat kecil, Quartararo belum kehilangan harapan.
"Sekarang kami tertinggal sangat jauh, tetapi saya tidak menyerah, dan saya ingin finis dengan baik di Valencia," tegas Quartararo.
"Saya akan mempersiapkan diri saya seperti orang gila, karena saya tahu satu-satunya solusi supaya saya bisa juara adalah berjuang untuk menang, tetapi itu tidak menjadi masalah. Saya hanya ingin menikmati balapan di Valencia, karena itu balapan terakhir musim ini, dan kita lihat bagaimana hasilnya. Saya merasa kami harus menikmati balapan di Valencia," ujar juara MotoGP 2021 itu.
Spirit untuk terus berjuang hingga akhir pun tersemai di dalam tim Monster Energy Yamaha. Mereka menilai, semua masih bisa terjadi dalam balapan terakhir itu.
"Kami masih dalam permainan, jadi kami harus senang dengan itu, pasti. Ya, kita tidak pernah tahu. Tetapi, jelas, kami harus memenangi balapan, dan itu tidak mudah, serta pesaing kami perlu mendapat semacam ketidakberuntungan. Ini bukan situasi ideal untuk menang, tetapi dalam permainan ini semuanya bisa terjadi," ungkap Managing Director Yamaha MotoGP Lin Jarvis.
"Saya ingat pada Valencia 2006, saat itu kami sangat kuning, kami tim Camel Yamaha, Valentino (Rossi) pergi ke sana hanya untuk formalitas memenangi balapan, tetapi semuanya bisa terjadi, Vale terjatuh dan Nicky (Hayden) meraih gelar juara. Saya tahu Valencia trek yang sangat sulit, jadi apa pun bisa terjadi," tegas Jarvis dengan wajah semringah.
Ducati harus menang di Valencia siapa pun pebalapnya. Jika Ducati menang dan meskipun Fabio finis di posisi kedua, dia tidak akan jadi juara dunia.
Bagi Ducati apa yang terjadi di Valencia 2006 sangat berbeda dengan kondisi saat ini. Waktu itu, Hayden juara dengan finis di posisi ketiga, menyusul Rossi terjatuh dan kemudian finis ke-13. Tetapi, saat ini, Quartararo harus menang.
"Menurut saya, itu situasi yang cukup berbeda, karena kita tahu Quartararo harus menang di Valencia, dan Pecco harus berada di posisi ke-15 (meraih 1 poin) atau nol poin. Oke, apa pun mungkin terjadi, saya setuju dengan Lin, tetapi Nicky Hayden pada 2006 juara dengan finis di posisi ketiga. Kali ini, Fabio memerlukan kemenangan. Tahun lalu, jika tidak salah Ducati finis di posisi satu, dua, tiga saat kualifikasi dan satu, dua tiga saat balapan (di Valencia). Namun, kita berdoa, kami dalam posisi percaya diri untuk menghadapi balapan terakhir, dan semoga kami bisa merayakan bersama seluruh pendukung kami," ujar Sporting Director Ducati Corse Paolo Ciabatti.
Gelar juara pebalap ini sangat penting bagi Ducati, karena sudah dinantikan sejak 2007. Oleh karena itu, Ducati akan mengeluarkan instruksi supaya pebalap Ducati harus menang di Valencia, supaya Quartararo tidak juara.
"Semua orang tahu kami merindukan gelar juara pebalap sejak 2007. Ini posisi terdekat kami bisa menjuarai itu dalam 15 tahun, sangat lama. Jadi ini sangat penting kami kami, perusahaan, Pecco, dan semua orang bekerja untuk kami," ungkap Ciabatti.
"Balapan itu akan penuh dengan makna, tetapi jelas masih akan ada ketegangan. Kemudian akan ada constructor order, Ducati harus menang di Valencia siapa pun pebalapnya. Jika Ducati menang dan meskipun Fabio finis di posisi kedua, dia tidak akan jadi juara dunia. Namun, itu hanya candaan, bercanda, karena semua orang membicarakan team order. Jadi untuk balapan berikutnya akan ada order, pebalap Ducati harus menang," pungkas Ciabatti diikuti senyum.