Marc Marquez langsung kompetitif dalam dua sesi latihan MotoGP seri Thailand, dan menargetkan meraih posisi start baris terdepan. Performa Marquez akan melejit saat trek basah yang berpotensi terjadi saat kualifikasi.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·6 menit baca
BURIRAM, JUMAT – Marc Marquez menunjukan sinyal positif dengan performanya dalam dua sesi latihan MotoGP seri Thailand di Sirkuit Internasional Chang, Buriram, Jumat (30/9/2022). Dia memuncaki catatan waktu sesi pagi, dan berada di urutan keenam pada sesi siang, yang menguatkan performa Marquez mendekati dirinya sebelum cedera humerus kanan pada 2020. Pebalap tim Repsol Honda itu pun mengincar posisi start baris pertama, dan tidak menutup peluang meraih pole position jika kualifikasi berlangsung dalam kondisi trek basah.
"Ya, saya sangat senang hari ini, karena kami mencapai target. Targetnya adalah saya semakin baik dari balapan ke balapan, dan hari ini saya merasa lebih baik dari Jepang, dan di Jepang saya merasa lebih baik dari Aragon," ungkap Marquez seusai sesi latihan bebas kedua.
"Jadi, setahap demi setahap saya meningkatkan diri saya, dan hari ini kami kompetitif dengan ban yang sudah terpakai maupun ban baru, selalu berada di lima dan enam besar, jadi itu penting dan ada kemajuan di sana," lanjut Marquez.
"Benar, bahwa hari ini saya mengeluarkan banyak energi, dan saya tahu saya belum memiliki kondisi untuk terus tancap gas di setiap pekan, dan mungkin saya akan mengalami penurunan di sepanjang akhir pekan, kita lihat saja, tetapi saat ini saya senang," jelas pebalap asal Spanyol itu.
Performa Marquez di Thailand ini mengindikasikan potensi dirinya untuk kembali bersaing di depan seperti di Motegi. Bahkan, dalam kondisi trek basah dia memiliki peluang besar untuk start terdepan, serta meraih podium saat balapan. Prakiraan cuaca menunjukkan potensi hujan di Buriram pada Sabtu dan Minggu. Kondisi trek basah akan menjadi berkah bagi Marquez, meskipun dia pun merasa kompetitif dalam kondisi kering.
"Benar bahwa besok kami akan memiliki cuaca basah yang akan membantu saya untuk menjaga kondisi fisik saya tetap segar. Tetapi di sini saya juga merasa kompetitif dalam kondisi kering, kompetitif bukan berarti bisa bersaing untuk pole position, tetapi bisa bersaing untuk (start di) baris pertama, kedua, atau ketika, jadi kita lihat saja. Tetapi, kondisi basah akan membantu saya," tegas Marquez yang masih terus mencari celah perbaikan motor untuk musim depan.
Kondisi fisik Marquez akhir pekan ini memang belum berada di level yang seharusnya untuk bersaing meraih podium di MotoGP. Namun, dia merasa jauh lebih baik dibandingkan di Jepang, di mana dalam lap-lap terakhir tangannya kehilangan tenaga. Namun, dia masih bisa melakukan serangan di lap terakhir, dan itu sesuatu yang sangat positif.
Ya, itu akhir pekan yang sangat positif bagi saya, tim, dan Honda. Sangat penting meraih akhir pekan yang solid dan motivasi seperti ini, serta kabar bagus untuk seisi garasi. Bagi saya yang terpenting adalah bisa menyelesaikan balapan dengan bagus.
"Ya, itu akhir pekan yang sangat positif bagi saya, tim, dan Honda. Sangat penting meraih akhir pekan yang solid dan motivasi seperti ini, serta kabar bagus untuk seisi garasi. Bagi saya yang terpenting adalah bisa menyelesaikan balapan dengan bagus. Tentu saja saya cukup berhati-hati di sepanjang balapan, khususnya dengan kondisi fisik saya serta ban belakang kompon lunak, tetapi saya bisa mengelola itu dengan bagus. Kami menjalani balapan dengan bagus dan mendapatkan tambahan jam berkendara yang sangat penting saat ini, dan kini saya menantikan balapan di Buriram," ungkap Marquez.
"Balapan di Motegi sangat penting, karena sejak 2020 di Jerez, saya tidak bisa menyerang di lap terakhir karena saya selalu merasakan sakit, dan saat Anda merasa sakit Anda akan kehilangan tenaga dan juga kehilangan sedikit konsentrasi, dan di semua balapan yang saya jalani saya merasakan penurunan di lap terakhir," jelas Marquez.
"Tetapi, di Motegi, untuk pertama kalinya saya bisa tetap tancap gas di lap terakhir. Benar bahwa saya kehilangan tenaga, tetapi itu wajar dan yang terpenting adalah saya bisa menyelesaikan balapan dengan bagus. Kita lihat saja seperti apa di sini, di Buriram, tetapi memang benar di Motegi cuaca membantu kami pada Sabtu, sehingga tubuh tidak terlalu tertekan dan saya merasakan itu," ungkap juara dunia delapan kali di semua kelas itu.
Setelah balapan di Motegi, Marquez merasakan lengan kanannya sangat kaku, sehingga memerlukan waktu lebih lama untuk pemulihan. Kondisi ini menunjukan dirinya masih perlu memperbaiki kekuatan otot untuk bisa menyerang terus di sepanjang balapan.
"Setelah balapan, saya memerlukan waktu lebih lama dari yang saya perkirakan untuk pemulihan. Pada Senin saya merasa oke, tetapi pada Selasa, saya bangun dan merasa lengan sepenuhnya kaku dan perlu waktu (lebih lama untuk pemulihan). Tetapi hari ini (Kamis) mulai terasa lebih baik dan besok (Jumat) tidak akan terlalu bermasalah," ungkap Marquez yang memang tidak merasakan kendala apapun setelah menjalani dua sesi latihan pada Jumat.
Marquez merupakan penguasa Buriram dengan dua kemenangan pada 2018 dan 2019. Tetapi, dia menilai, akhir pekan ini dirinya tidak dalam kondisi untuk bersaing meraih kemenangan.
"Ya, Thailand adalah sirkuit yang saya sukai, dan saya memiliki memori yang bagus sejak 2018, terutama pada 2019. Tetapi, kali ini kami datang tidak dalam situasi yang sama, kami tidak datang untuk bertarung di lap terakhir, menurut saya seperti itu, berjuang meraih kemenangan, jadi kita lihat saja, tetapi setiap kali anda datang ke sirkuit dengan kenangan bagus, itu memberi anda sesuatu yang istimewa," ujar Marquez.
Ducati positif
Meskipun kondisi fisik Marquez terus membaik, persaingan di Buriram akan sangat sulit jika balapan berlangsung dalam kondisi trek kering. Apalagi, para pebalap Ducati menunjukkan peningkatan performa di akhir sesi latihan kedua. Pebalap pabrikan Ducati Francesco "Pecco" Bagnaia pun merasa lega bisa menemukan setelan motor yang tepat. Padahal, dalam sesi latihan pertama, Pecco merasa khawatir karena motor terasa sama dengan di Motegi.
"Saya sangat senang hari ini, kami bisa sedikit mengatasi masalah pada motor kami di Jepang. Pagi ini, saat mengawali (latihan), saya sedikit khawatir karena feeling saya pada motor sama dengan di Jepang, tetapi kemudian tim saya melakukan pekerjaan yang sangat baik, kami melakukan sesuatu yang tepat dan akhirnya di kesempatan terakhir kami bisa sangat kompetitif," ungkap Pecco yang sempat mencetak waktu tercepat sebelum turun ke posisi kedua terpaut 0,018 dari pebalap tercepat Johann Zarco.
"Saat menggunakan ban yang sudah terpakai pace oke, cukup bagus, time attack juga oke, jadi kami sudah siap untuk besok (kualifikasi), dan kita lihat saja, mungkin kami bisa meningkatkan sesuatu, tetapi saat ini saya sangat senang," ungkap Pecco.
Pebalap asal Italia merasa sangat terbantu dengan perbaikan motor saat berakselerasi, sehingga dia bisa mencetak waktu putaran yang sangat kompetitif di akhir FP2. "Itu pada sesuatu terkait dengan akselerasi, sedikit terkait dengan geometri motor, dan itu sangat membantu saya," tegas Pecco yang kini di posisi kedua klasemen, tertinggal 18 poin dari Fabio Quartararo.
Performa para pebalap Ducati di Buriram akan menjadi tantangan bagi pebalap pabrikan lain. Di akhir FP2, empat pebalap Ducati berada di posisi teratas dipimpin oleh Zarco, diikuti Bagnaia, Jorge Martin, dan Luca Marini.
"Sangat senang, karena sejak pagi saya cukup kompetitif, time attack pada pagi tidak sempurna dan saya berada di posisi ketiga, tetapi tidak terlalu sulit, karena feeling pada motor cukup bagus. Pada sesi siang kami mencoba beberapa hal dan di akhir latihan saya bisa sangat fokus pada time attack, dan saya senang karena lap terakhir saya sangat bagus," ungkap Zarco.
"Jadi sangat positif untuk Sabtu, karena bersaing untuk baris pertama menjadi yang utama, karena itu akan membantu untuk memiliki balapan yang bagus pada Minggu. Ini pertanda yang bagus, karena bisa cepat dan saya akan berusaha untuk lebih baik lagi," pungkas pebalap Pramac Racing itu.