Marc Marquez menghadirkan kegembiraan di Motegi, sirkuit milik Honda, dengan meraih pole position pertamanya setelah 1.071 hari, dalam kondisi trek basah. Namun, peluang Marquez menang akan sangat sulit saat trek kering.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
MOTEGI, SABTU –Marc Marquez mencerahkan atmosfer di Sirkuit Twing Ring, Motegi, yang kelabu akibat cuaca buruk, dengan meraih posisi start terdepan dalam kualifikasi MotoGP seri Jepang, Sabtu (24/9/2022). Pebalap tim Repsol Honda yang kondisi fisiknya belum pulih 100 persen setelah operasi keempat humerus kanan itu, memacu motornya seperti Marquez yang dulu. Dia melesat di trek yang basah, seolah RC213V yang merupakan motor terburuk musim ini, merupakan motor juara. Namun, peluang Marquez memenangi balapan di sirkuit milik Honda ini tidak akan mudah, karena balapan akan berlangsung dalam kondisi trek kering.
Marquez sudah menunjukan peluang besar meraih pole position sejak sesi latihan kedua pada Sabtu pagi. Dia melesat di trek yang basah dengan catatan waktu brilian 1 menit 55,232 detik. Pebalap berusia 29 tahun itu kemudian memperbaiki catatan waktunya dalam kualifikasi kedua menjadi 1 menit 55,214 detik. Marquez pun meraih pole position pertamanya setelah balapan di Motegi pada 2019.
"Ya, luar biasa, hari ini bisa seperti ini. Hari ini harus kami rayakan," ungkap Marquez di parc ferme.
Saya tahu dalam kondisi seperti ini saya cepat, dan dahulu saya juga cepat. Dalam kondisi basah seperti ini saya tidak terlalu merasakan kelemahan motor, dan saya bisa berkendara seperti yang saya inginkan. Pagi ini saya sudah cepat dan saya sangat menikmati ini.
"Saya tahu dalam kondisi seperti ini saya cepat, dan dahulu saya juga cepat. Dalam kondisi basah seperti ini saya tidak terlalu merasakan kelemahan motor, dan saya bisa berkendara seperti yang saya inginkan. Pagi ini saya sudah cepat dan saya sangat menikmati ini," lanjut juara dunia delapan kali di semua kelas itu.
"Sangat bagus bisa kembali ke pole position, dan kembali di posisi terdepan di sirkuit milik Honda. Orang-orang Jepang sangat senang dan mereka pantas mendapatkan ini. Kami memang masih jauh (tertinggal dalam performa motor), tetapi mereka bekerja sangat keras," pungkas Marquez diiringi senyum lebar.
Marquez mencerahkan tim pabrikan Honda yang musim ini mengalami momen yang sangat sulit. Tim tersukses di MotoGP itu belum pernah meraih kemenangan musim ini, dan baru sekali merayakan podium yang diraih oleh Pol Espargaro dalam seri pembuka di Lusail, Qatar. Honda kehilangan kendali kejuaraan akibat motor RC213V edisi 2022 mengalami banyak masalah yang hingga kini belum ditemukan solusinya oleh Honda Racing Corporation. Honda semakin terpuruk setelah Marquez menjalani operasi keempat untuk meluruskan humerus kanan yang bergeser sekitar 30 derajat, sehingga absen enam seri sejak seri Catalunya.
Marquez baru kembali balapan di Aragon, pekan lalu, tetapi langsung keluar balapan karena terlibat kecelakaan dengan Fabio Quartararo dan Takaaki Nakagami. MotoGP seri Jepang ini menjadi balapan kedua Marquez setelah absen, dan dia mendapat peluang untuk berjaya di tengah cuaca buruk. Pebalap asal Spanyol itu memang sangat lihai dalam balapan di trek basah, dan dia pun tak tertandingi selama sesi kualifikasi yang sempat ditunda karena hujan lebat.
Catatan waktu Marquez lebih cepat 0,208 detik atas pebalap Pramac Racing Johann Zarco yang start kedua, dan unggul 0,323 detik atas pebalap KTM Brad Binder di posisi ketiga yang merupakan posisi start baris terdepan yang pertama bagi pebalap asal Afrika Slatan itu. Hasil kualifikasi dalam kondisi trek basah ini tidak mengubah peta persaingan untuk balapan pada Minggu (25/9) mulai pukul 13.00 WIB. Pemuncak klasemen saat ini, pebalap tim Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo hanya bisa meraih posisi start kesembilan. Pebalap tim pabrikan Ducati Francesco Bagnaia, yang kini di posisi kedua klasemen, akan start dari posisi ke-12. Sedangkan pebalap Aprilia Aleix Espargaro yang kini di peringkat ketiga klasemen, akan start dari posisi keenam.
Ketiga pebalap teratas itu berada dalam rentang 17 poin, dan balapan di Motegi ini bisa mengubah urutan klasemen. Quartararo yang memimpin dengan 211 poin, akan sulit untuk meraih podium dalam balapan yang diperkirakan akan berlangsung dalam kondisi kering. Kesulitan terbesar dia adalah mendahului para pebalap Ducati, Aprilia, dan KTM yang ada di depannya. Kendala serupa dialami oleh Bagnaia. Meskipun dia sangat cepat dalam kondisi trek kering, mendahului 11 pebalap untuk memenangi balapan akan sangat berat.
Namun, potensi meraih podium tidak tertutup bagi Quartararo dan Bagnaia, jika mereka bisa langsung mendahului beberapa pebalap sesaat setelah start. Sedangkan peluang meraih podium terbesar bagi ketiga pebalap teratas klasemen, dimiliki oleh Aleix Espargaro. Dia mampu menemukan setelan motor yang memungkinkan dirinya melesat dengan cepat di trek basah saat kualifikasi.
Persaingan memenangi balapan di Motegi akan sangat ketat, dan berpotensi menghasilkan kejutan. Peluang Marquez menang tetap terbuka, tetapi dalam kondisi trek kering dia akan mengalami tekanan fisik yang hebat. Motegi merupakan trek dengan tekanan fisik yang lebih besar dibandingkan Aragon, dengan banyak titik pengereman sangat keras. Karakter itu akan membebani lengan kanan Marquez yang belum 100 persen fit.
Marquez menyadari itu setelah sesi latihan bebas pertama pada Jumat yang berlangsung dalam kondisi trek kering, di mana dia berada di posisi keenam. "Hari ini saya bisa memahami bahwa untuk melakukan serangan penuh dan konsisten dalam balapan akan sangat sulit, jadi saat balapan saya mungkin perlu sedikit menurunkan pace saya untuk bisa finis dengan bagus," ungkap dia.
Marquez juga mengakui bahwa di akhir FP1 dirinya meraskan otot tangannya kehilangan tenaga dan dia merasakan sakit. "Saya merasakan sakit dan kehilangan tenaga. Seperti yang saya rasakan di Misano (saat tes) dan Aragon, tetaoi dini sini ada area-area pengereman yang sangat panjang. Jadi, saya lebih kesulitan," ungkap dia.