Luka Modric membuat kehilangan Casemiro menjadi sebuah hal yang tidak berdampak buruk bagi Real Madrid. Di usia yang kian senja, pemain Kroasia itu masih memberikan pengaruh positif di lini tengah “Los Blancos”
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·5 menit baca
VIGO, MINGGU – Real Madrid kembali mencetak kemenangan di dua laga awal Liga Spanyol. Di pekan kedua liga menghadapi Celta Vigo, “Los Blancos” mengemas tiga poin berkat kemenangan telak 4-1 di Stadion Balaidos, Vigo, Spanyol, Minggu (21/8/2022) dini hari WIB. Kehilangan Casemiro nyatanya tidak terlalu berdampak pada Madrid di pertandingan ini. Luka Modric menjelma menjadi jenderal lini tengah yang mampu memimpin para yuniornya untuk menutupi lubang yang ditinggalkan Casemiro.
Kendati usianya semakin senja, sentuhan ajaib Modric masih terasa di laga menghadapi Celta Vigo. Modric, yang akan berusia 37 pada tahun ini, menginspirasi Madrid untuk terus mempertahankan keunggulan di kandang Celta. Madrid mampu unggul lebih dulu di menit ke-13 berkat gol penalti penyerang Karim Benzema. Namun, tuan rumah menyamakan kedudukan sembilan menit berselang, juga dari eksekusi penalti, penyerang veteran Iago Aspas.
Gol Aspas memantik semangat para pemain Celta untuk terus menekan Madrid. Situasi itu memaksa para pemain Madrid untuk bertahan menahan gempuran pemain Celta. Kendati memiliki materi pemain yang tidak sebaik Madrid, Celta mampu memberikan perlawanan. Statistik laga mencatat, tim asuhan pelatih Eduardo Coudet itu mencatatkan 51 persen penguasaan bola serta 15 tembakan ke gawang.
Terus berada di bawah tekanan, Madrid perlahan-lahan kembali menemukan ritme permainannya. Dalam situasi tertekan, Modric memperlihatkan sihirnya dengan mencetak gol melalui tendangan melengkung yang sulit diantisipasi kiper Agustin Marchesin. Gol Modric terbilang spektakuler, selain karena membuat Madrid kembali unggul sekaligus mendapatkan momentum untuk bangkit, ia mampu mengarahkan bola dengan presisi di tengah penjagaan ketat bek Celta.
Dia adalah pemimpin yang fantastis bagi kami. Dia mencetak gol terpenting dalam pertandingan ini karena dia membuat kami unggul dan setelah itu pertandingan menjadi sedikit lebih sederhana bagi kami.
“Dia adalah pemimpin yang fantastis bagi kami. Dia mencetak gol terpenting dalam pertandingan ini karena dia membuat kami unggul dan setelah itu pertandingan menjadi sedikit lebih sederhana bagi kami,” kata pelatih Madrid, Carlo Ancelotti. Keunggulan 2-1 bagi Madrid bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, Madrid semakin tampil trengginas setelah Vinicius Junior mencetak gol di menit ke-56. Di gol ketiga Madrid ini, sihir Modric kembali berbicara. Pemain Kroasia itu dengan jeli melihat Vinicius berlari menyibak pertahanan Celta.
Dalam situasi serangan balik, Modric dengan cepat merebut bola kemudian secara cermat mengarahkan bola menuju Vinicius yang kemudian berlari kencang tanpa mampu dikejar bek Celta. Dengan tenang, Vinicius mengecoh Marchesin dan menyarangkan bola ke gawang yang kosong.
Madrid semakin menjauh saat Federico Valverde mencetak gol keempat di menit ke-66. “Los Blancos” berpeluang mencetak gol kelima, akan tetapi pemain pengganti, Eden Hazard, gagal memaksimalkan hadiah penalti dari wasit. Hingga laga berakhir, Madrid sukses mengunci tiga poin berkat kemenangan 4-1.
“Kami memainkan permainan yang hebat, terutama dimulai dari akhir babak pertama. Sangat bagus untuk memulai musim dengan dua kemenangan dan bermain dengan baik,” ujar Modric selepas laga.
Kehilangan Casemiro
Kehadiran Modric di lini tengah Madrid saat melawan Celta membuat kehilangan Casemiro tidak menjadi hal yang terlalu berdampak buruk bagi tim. Sebagai pemain senior, Modric tampil baik secara individu dan mampu memimpin rekan-rekannya di lini tengah.
Setelah Casemiro pergi, Ancelotti memasang Aurelien Tchouameni dan Eduardo Camavinga sebagai tandem Modric di lini tengah dalam formasi dasar 4-3-3 favoritnya. Adapun Toni Kroos tidak diikutsertakan oleh Ancelotti dalam lawatan ke Stadion Balaidos kali ini karena masalah kesehatan. Musim lalu, Ancelotti kerap menempatkan Modric bersama Kroos dan Casemiro di lini tengah dalam formasi yang sama.
Trio lini tengah itu dinilai sebagai salah satu yang terbaik di dunia karena solid dan sulit ditembus. Kombinasi Modric, Kroos, dan Casemiro mampu menjadi mesin serangan sekaligus benteng pertahanan tangguh yang mengantarkan Madrid meraih gelar ganda, juara Liga Spanyol dan Liga Champions Eropa, musim lalu.
Kini tanpa Casemiro, yang lebih sering berperan dalam bertahan, lini tengah Madrid tetap mampu tampil baik, salah satunya berkat kehadiran Modric yang membimbing dua yuniornya, Tchouameni dan Camavinga, untuk tampil solid.
Duo pemain Perancis itu bermain baik. Mereka bergantian dalam memainkan peran sebagai gelandang bertahan. Tchouameni dan Camavinga membuat Madrid lebih fleksibel dan cair. Itu membuat Madrid kian lengkap dengan kualitas ekstra di lini tengah yang tidak dimiliki tim asuhan Ancelotti saat masih diperkuat Casemiro.
“Casemiro membuat sejarah di klub dan kami akan merindukannya. Tetapi sekarang kami harus move on. Kami semua harus berusaha ekstra untuk menggantikannya dalam perannya. Saya pikir kami memiliki apa yang diperlukan,” kata Modric.
Padahal sebelumnya Ancelotti mengkhawatirkan kepergian Casemiro ke Manchester United akan menjadi bencana bagi timnya. Sebab, pelatih asal Italia itu menyiapkan Casemiro untuk menjadi “mentor” bagi Tchouameni sepanjang musim ini.
Dengan cara itu, Ancelotti hendak menyiapkan pengganti Casemiro yang berusia 30 tahun secara perlahan. Tchouameni diharapkan belajar dan menyerap pengalaman Casemiro selama mereka bermain bersama.
Didatangkan Madrid dari AS Monaco pada musim ini, Tchouameni yang baru berusia 22 tahun memang masih perlu banyak belajar. Di laga perdana menghadapi Almeria, Tchouameni tampak belum fasih bermain sebagai gelandang bertahan yang juga mengatur ritme dan tempo permainan. Di AS Monaco, Tchouameni lebih sering dimainkan sebagai pivot atau gelandang bertahan dalam formasi 4-2-3-1.
"Tchouameni, omong-omong, akan berkembang dan belajar banyak bersama Casemiro," kata Ancelotti.
Di laga kedua, Tchouameni tampil lebih baik. Ia mampu mengisi pos yang ditinggalkan Casemiro. Kemampuan Tchouameni dalam membaca arah serangan membuatnya dengan mudah memotong umpan-umpan para pemain Celta.
Tantangan bagi Tchouameni akan berlanjut di pertandingan tandang Madrid berikutnya menghadapi Espanyol. Untuk sementara, kemenangan atas Celta membuat Madrid memuncaki klasemen sementara Liga Spanyol dengan enam poin hasil dari dua kemenangan. Posisi Madrid dibayangi Real Betis dan Osasuna yang sama-sama mengoleksi enam poin. (AFP/REUTERS)