Pelatih Atletico Madrid Diego Simeone perlu berpikir meninggalkan permainan pragmatis pada laga kedua lawan Manchester City. Bermain bertahan setara memelihara ”bom waktu” karena City bisa kapan saja meletupkan gol.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
AFP/PIERRE-PHILIPPE MARCOU
Para pemain Atletico Madrid menjalani sesi latihan di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid, Spanyol, Selasa (12/4/2022), jelang laga perempat final kedua Liga Champions Eropa antara Atletico dan Manchester City di stadion itu, Kamis (14/4/2022) dini hari WIB. Atletico harus unggul dengan selisih dua gol untuk lolos ke semifinal.
MADRID, SELASA —Secara matematis, peluang Atletico Madrid maju ke semifinal Liga Champions Eropa musim ini belum mustahil. ”Los Rojiblancos” cukup mengalahkan Manchester City dengan keunggulan dua gol pada laga kedua perempat final, Kamis (14/4/2022) pukul 02.00 WIB, di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid.
Namun, mencetak sepasang gol ke gawang City bukan hal yang mudah. Dari 48 laga terakhir yang dijalani ”The Citizens”, cuma dua tim yang bisa mengalahkan Kevin De Bruyne dan kawan-kawan dengan margin keunggulan dua gol.
Dua tim itu ialah Crystal Palace di Liga Inggris, kemudian Paris Saint-Germain di fase grup Liga Champions edisi 2021-2022. Kedua tim itu mengalahkan City, 2-0.
Untuk meniru capaian Palace dan PSG itu, Atletico tidak bisa hanya menerapkan permainan pragmatis yang menumpuk pemain di zona pertahanan sendiri. Strategi bertahan total yang ditempuh Atletico pada laga pertama di Stadion Etihad, Manchester, pekan lalu, hanya menghindari Los Rojiblancos kalah dengan skor telak.
AFP/PIERRE-PHILIPPE MARCOU
Penyerang Atletico Madrid, Joao Felix (tengah), menyundul bola pada sesi latihan tim di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid, Spanyol, Selasa (12/4/2022).
Gol tunggal City yang dicetak Kevin De Bruyne menunjukkan City tak mudah menyerah menghadapi lawan yang tampil ultra-defensif. Pada duel pertama itu, Atletico menerapkan formasi 5-5-0, tanpa satu pun pemain di lini depan, sehingga sulit untuk membongkar pertahanan City yang disiplin.
Antoine Griezmann dan Joao Felix yang diturunkan sebagai duet penyerang dalam daftar 11 pemain utama ternyata bermain untuk menutupi kedua sisi sayap. Tak heran jika Atletico gagal menghasilkan satu pun tembakan untuk mengancam gawang City pada laga itu.
Di sisi lain, Atletico hanya bisa meraup lima kemenangan dengan keunggulan minimal dua gol pada lima laga kandang musim ini. Hal itu menunjukkan permainan pragmatis yang menjadi identitas di era Pelatih Atletico Diego Simeone berbalik menjadi perangkap bagi permainan menyerang Atletico.
Dua skenario
Untuk melawan prediksi umum yang lebih menjagokan City, Atletico memiliki dua skenario. Pertama, Atletico bisa bermain seperti saat mengalahkan Manchester United di Stadion Old Trafford pada laga kedua babak 16 besar Liga Champions.
AFP/PIERRE-PHILIPPE MARCOU
Pelatih Atletico Madrid Diego Simeone menjawab pertanyaan media pada konferensi pers di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid, Spanyol, Selasa (12/4/2022). Atletico akan menghadapi Manchester City pada laga perempat final kedua Liga Champions Eropa di stadion itu, Kamis (14/4/2022) dini hari WIB.
Pada duel itu, Simeone menempatkan Felix sebagai penyerang tengah yang bergerak bebas di sepertiga akhir pertahanan MU, terutama untuk memanfaatkan ruang pada serangan balik. Felix menjadi magnet perhatian pemain belakang lawan, memberi ruang bagi Renan Lodi untuk hadir dari sisi yang tak terlihat dan mencetak gol tunggal kemenangan Atletico.
Cara itu bisa diterapkan kembali oleh Atletico untuk mengejar gol ke gawang City. Serangan balik cepat dengan menempatkan satu pemain di lini serang, ditopang dua pemain cepat dari kedua sisi sayap, juga menjadi resep Tottenham Hotspur mengalahkan City di Liga Inggris, 20 Februari.
Mereka tentu akan tampil dominan seperti di laga pertama. Namun, kami akan lebih bekerja keras dan menampilkan semangat juang karena tampil di kandang untuk bisa mengimbangi City.
Sekenario kedua, Atletico bermain lebih terbuka, tetapi tetap disiplin. Strategi itu bisa membuat Los Rojiblancos lebih berinisiatif membangun serangan karena lebih membutuhkan gol.
Jika dua rencana itu berbuah gol, minimal menyamakan agregat, Simeone bisa menerapkan kembali permainan bertahan untuk menjaga keunggulan selama 120 menit dan berharap keberuntungan dalam adu penalti.
”Mereka tentu akan tampil dominan seperti di laga pertama. Namun, kami akan lebih bekerja keras dan menampilkan semangat juang karena tampil di kandang untuk bisa mengimbangi City,” ujar Simeone, seperti dikutip laman UEFA.
AFP/LINDSEY PARNABY
Gelandang serang Manchester City, Phil Foden (kiri) dan Ilkay Guendogan, mengikuti sesi latihan tim di Manchester, Inggris, Rabu (12/4/2022), jelang laga perempat final kedua Liga Champions Eropa antara Atletico dan Manchester City di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid, Kamis (14/4/2022) dini hari WIB.
Harapan Atletico untuk memberi petaka kepada City berpeluang hadir di babak kedua. Sebanyak 6 dari 10 gol yang bersarang ke gawang City di Liga Champions musim ini tercipta di babak kedua.
Berdasarkan data Footystats, kiper City, Ederson Moraes, empat kali kebobolan pada antara menit ke-70 dan ke-80. Itu menjadi periode waktu terburuk bagi pertahanan City.
Menurut Marco van Basten, legenda Ajax Amsterdam dan AC Milan, satu-satunya jalan yang harus ditempuh Atletico untuk menang ialah berani menyerang. Strategi bertahan 10 pemain Atletico adalah legal, tetapi permainan sepak bola bertujuan untuk mencetak gol, bukan hanya tidak kebobolan.
”Tidak tepat untuk menyalahkan Simeone tentang pilihan taktiknya itu. Namun, bukan hal yang enak untuk ditonton ketika menyaksikan dua penyerang terbaik, Felix dan Griezmann, bermain bertahan selama 90 menit,” kata Van Basten kepada Zicco Sport.
AFP/LINDSEY PARNABY
Bek Manchester City, Ruben Dias (kanan), mendengarkan ucapan Manajer Manchester City Pep Guardiola di sela-sela sesi latihan tim di Manchester, Inggris, Rabu (12/4/2022). City, yang unggul atas Atletico Madrid, 1-0, pada laga pertama perempat final kedua Liga Champions Eropa, pekan lalu, akan menjalani laga kedua di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid, Kamis (14/4/2022) dini hari WIB.
Berburu gol
Manajer City Pep Guardiola tidak menganggap timnya lebih diuntungkan pada laga kedua. Meskipun telah menabung kemenangan di laga pertama, Guardiola menyadari timnya tidak boleh lengah dan terlena dengan keunggulan tipis itu.
Ia mengingatkan, City telah menelan dua kekalahan tandang pada fase grup kala bermain di markas PSG dan RB Leipzig. Pada dua laga itu, City tampil dominan dengan penguasaan bola lebih dari 60 persen, tetapi kesalahan kecil di lini pertahanan membuat The Citizens pulang dengan kepala tertunduk.
”Tujuan kami di mana pun bermain adalah mencetak gol lebih banyak dari lawan. Kami berusaha untuk menang,” kata Guardiola.
Pelatih asal Spanyol itu menganggap anak asuhnya juga harus sabar dan tidak tergesa-gesa membongkar pertahanan kokoh Atletico. Di Liga Champions musim ini, kesabaran City berbuah manis.
Sebanyak 57 persen atau 13 dari 23 gol City tercipta di babak kedua. Bahkan, 10 gol City tercipta setelah laga berjalan lebih dari satu jam.
AFP/LINDSEY PARNABY
Gelandang serang Manchester City, Jack Grealish (kiri), dan sayap serang Raheem Sterling mengikuti sesi latihan tim di Manchester, Inggris, Rabu (12/4/2022).
Jack Grealish, gelandang serang City, menilai, laga di markas Atletico akan menjadi duel sulit setara ketika menghadapi PSG di fase grup. Ia pun berambisi membantu City mengemas kemenangan di Madrid demi mendekatkan ambisi terbesar klub musim ini, yaitu menyandang predikat juara Eropa.
”Laga (lawan Atletico) ini adalah salah satu pertandingan penting kami di musim ini. Saya sudah tidak sabar, sebab Liga Champions menjadi ambisi kolektif yang amat kami idamkan,” tutur pemain lulusan akademi Aston Villa itu kepada UEFA.tv.
Sementara itu, Manajer Liverpool Juergen Klopp juga menganggap keunggulan 3-1 di laga pertama atas Benfica belum menjamin timnya lolos ke semifinal. Oleh karena itu, ia berharap Mohamed Salah dan kawan-kawan tidak meremehkan duta Portugal itu pada laga kedua di Stadion Anfield.
”Jika momen seperti melawan Inter Milan terjadi, yaitu lawan bisa mencetak gol, atmosfer pertandingan akan berubah. Kami harus pastikan mereka akan menjalani salah satu laga terburuk di Anfield,” ujar Klopp, seperti dilansir BBC. (AFP)