Petenis Spanyol berusia 18 tahun Carlos Alcaraz diprediksi akan menjadi penerus Rafael Nadal. Untuk pertama kalinya, dia akan tampil dalam perempat final turnamen ATP Masters 1000.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
INDIAN WELLS, RABU-“Seperti sudah saya katakan, Alcaraz akan menjadi petenis besar berikutnya”. Pernyataan itu ditulis mantan petenis, Patrick McEnroe, melalui akun Twitter-nya setelah petenis berusia 18 tahun, Carlos Alcaraz, melaju ke perempat final turnamen ATP Masters/WTA 1000 Indian Wells.
Petenis Spanyol itu untuk pertama kalinya akan tampil dalam perempat final turnamen ATP Masters 1000, level tertinggi dalam struktur turnamen putra profesional, setelah mengalahkan Gael Monfils. Di Indian Wells Tennis Garden, California, Amerika Serikat, Rabu (16/3/2022) malam waktu setempat atau Kamis siang waktu Indonesia, Alcaraz menang 7-5, 6-1.
Dalam babak delapan besar, dia akan berhadapan dengan juara bertahan, Cameron Norrie yang menang atas Jenson Brooksby 6-2, 6-4. Sementara, perempat final lainnya dalam paruh atas undian akan mempertemukan Rafael Nadal dengan Nick Kyrgios.
Pada paruh bawah, tiket semifinal akan diperebutkan dalam dua laga, yaitu antara Andrey Rublev dan Grigor Dimitrov serta Taylor Fritz melawan Miomir Kecmanovic.
Dengan kemenangan atas Monfils, Alcaraz menjadi perempat finalis termuda dalam Indian Wells Masters sejak Michael Chang mencapai tahap yang sama pada 1989. Saat itu, Chang berusia 17 tahun.
Ini benar-benar sangat berarti bagi saya, bisa menembus perempat final Masters 1000. Saya bangga dengan penampilan saya pada turnamen ini.
“Ini benar-benar sangat berarti bagi saya, bisa menembus perempat final Masters 1000. Saya bangga dengan penampilan saya pada turnamen ini,” komentar Alcaraz.
Petenis yang dilatih mantan petenis Spanyol, Juan Carlos Ferrero, itu memperlihatkan potensinya ketika merebut sembilan gelar juara dalam turnamen level ITF Futures dan ATP Challenger dalam rentang Juli 2019-Mei 2021. Setelah itu, dia menambah gelar juara dari turnamen berlevel lebih tinggi, yaitu ATP 250 Kroasia dan Final ATP Next Gen, serta menjadi perempat finalis Grand Slam AS Terbuka 2021.
Sebulan lalu, Alcaraz meraih prestasi tertinggi sejak bersaing dalam arena tenis profesional pada 2018 dengan menjuarai ATP 500 Rio de Janeiro. Peringkat dunianya pun melonjak dari 141 pada awal 2021 menjadi ke-19 saat ini. Maka, tak heran jika banyak petenis dan mantan petenis yang menyebut bahwa Alcaraz akan menjadi penerus dari seniornya, Nadal.
Saat berhadapan dengan Monfils, setiap pukulan Alcaraz, sejak servis hingga reli selalu membuat lawan tertekan. Dalam momen penting, Alcaraz juga dengan cerdik mengubah ritme permainan dengan dropshot.
“Saya akan sangat senang jika bisa mempertahankan level permainan seperti malam ini. Tetapi, seperti yang selalu saya katakan, saya masih bisa berkembang setiap hari,” katanya berkomentar tentang perempat final yang akan dijalaninya.
Sementara, Nadal memperpanjang kemenangan tanpa kalah pada musim ini, menjadi 18, setelah menahan hantaman servis dan pukulan keras petenis bertinggi badan 211 cm, Reilly Opelka. Nadal menang 7-6 (3), 7-6 (5) dan dia pun akan tampil dalam perempat final Indian Wells untuk ke-12 kalinya.
“Saya tidak bisa mengatakan bahwa ini menjadi mimpi yang menjadi kenyataan karena saya memang tidak memimpikan bisa tampil seperti ini, dua hingga tiga bulan lalu. Saya sangat menikmati setiap momen yang dijalani pada tahun ini,” katanya.
Komentar tersebut disampaikan petenis peringkat keempat dunia itu setelah mengalami cedera kaki kiri yang membuatnya berpikir untuk pensiun pada 2021. Pada Desember 2021, menjelang keberangkatan ke Melbourne untuk Australia Terbuka, dia terinfeksi Covid-19.
Namun, Nadal akhirnya menjuarai Australia Terbuka yang menjadi gelar ke-21 dari ajang Grand Slam. Dia juga menjuarai ATP 250 Melbourne, ajang pemanasan Australia Terbuka, dan ATP 500 Acapulco, Februari.
Meski senang dengan penampilannya, Nadal mengakui bahwa kaki kirinya mulai terasa sakit lagi. “Beberapa hari terakhir, sakitnya sedikit mengganggu dan hari ini lebih buruk dibandingkan sebelumnya,” katanya.
Oleh karena belum beristirahat dari turnamen sejak Januari, dia memutuskan tak akan tampil dalam Miami Masters, 23 Maret-3 April. Keputusan yang diumumkan sebelum dimulainya Indian Wells Masters itu akan memberinya waktu untuk memulihkan diri menjelang persaingan di lapangan tanah liat, April-Juni, yang menjadi zona nyamannya.
Dominasi Halep dan Swiatek
Pada tunggal putri, Simona Halep dan Iga Swiatek, yang akan berhadapan pada semifinal, mendominasi pertandingan perempat final. Halep mengalahkan Petra Martic 6-1, 6-1, sementara Swiatek hanya kehilangan satu gim saat menang atas Madison Keys 6-1, 6-0.
Dominasi Halep, juara WTA 1000 Indian Wells 2015, diantaranya diperlihatkan melalui 55 poin yang dia peroleh, sedangkan Martic dengan 21 poin. “Saya merasa telah menampilkan permainan terbaik pada tahun ini karena mengalahkan dia bukan hal yang mudah. Salah satu yang saya antisipasi adalah pengembalian servis saya harus akurat karena dia memiliki servis keras,” tutur Halep.
Sementara, kemenangan atas Keys menjadi kemenangan termudah Swiatek di Indian Wells tahun ini. Pada tiga babak sebelumnya, dia selalu bermain tiga set dan kehilangan set pertama. Namun, dengan taktik mempercepat ritme permainan, Swiatek bisa mengalahkan Keys dengan cepat.
“Saya sedikit lelah dengan pertandingan-pertandingan sebelumnya. Jadi, saya membuatnya lebih cepat pada hari ini,” candanya. (AFP/REUTERS)