Rafael Nadal mendominasi awal musim 2022 dengan 15 kali menang tanpa kalah. Kemenangan itu mengantarkannya menjadi juara untuk ketiga kalinya dari tiga turnamen pada tahun ini.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
ACAPULCO, SABTU - Daniil Medvedev akan menjadi petenis nomor satu dunia baru, tetapi petenis yang paing dominan pada awal musim 2022 adalah Rafael Nadal. Petenis Spanyol itu tak terkalahkan dalam 15 pertandingan untuk meraih gelar ketiga dari tiga turnamen.
Nadal menjuarai ATP 500 Acapulco setelah mengalahkan Cameron Norrie 6-4, 6-4 dalam final, Sabtu (26/2/2022) malam waktu setempat atau Minggu siang waktu Indonesia. Gelar juara itu didapat setelah petenis Spanyol tersebut menjuarai ATP 250 Melbourne dan Grand Slam Australia terbuka, JanuarI 2022 lalu.
“Tempat ini selalu spesial bagi saya. Energi yang diberikan penonton di sini sangat unik, bisa membuat saya keluar dari momen sulit dalam pertandingan, lalu bisa memanfaatkan kesempatan yang ada. Saya senang akhirnya bisa menang,” tutur Nadal dalam laman resmi ATP.
Laga itu menjadi pertemuan keempat Nadal dan Norrie setelah tiga pertemuan pada 2021 yang semuanya dimenangi Nadal. Dua dari tiga pertemuan tersebut terjadi pada babak ketiga Grand Slam, yaitu Australia dan Perancis Terbuka. Meski tak pernah menang, Norrie selalu memperlihatkan perlawanan ketat seperti yang terjadi di Acapulco.
Petenis Inggris Raya itu bisa mengantisipasi heavy top spin Nadal yang membuat bola memantul tinggi dan berputar dengan cepat. Dia bisa mematahkan servis Nadal pada gim kedua set kedua, membalas yang dilakukan Nadal pada servisnya pada gim sebelumnya.
Norrie juga memperlambat kemenangan Nadal dengan mencuri servis pada gim kedelapan. Nadal memegang servis saat unggul 5-2, tetapi Norrie memenangi gim tersebut. Norrie memenangi gim berikutnya, di antaranya dengan tiga as, hingga skor menjadi 5-4.
“Cameron adalah pemain yang solid dan cerdik. Dia bisa membuat lawan bermain tidak nyaman,” kata Nadal.
Akan tetapi, kualitas pukulan dan taktik permainan Nadal masih di atas petenis peringkat ke-12 dunia itu. Saat Norrie nyaman bermain di area baseline, Nadal mengecohnya dengan dropshot. Passing shot dari running forehand Nadal membuat Norrie, yang berusaha menyerang dari dekat net, mati langkah.
Ditonton oleh pamannya yang merupakan mantan pesepak bola klub Barcelona dan tim nasional Spanyol, Miguel Angel Nadal, Nadal pun meraih gelar ke-91 dalam 21 tahun karier tenis profesionalnya. Nadal tertinggal tiga gelar dari mantan petenis Ivan Lendl yang berada pada peringkat ketiga jumlah gelar tunggal putra di era Terbuka. Jimmy Connors menjadi pengumpul gelar terbanyak, dengan 109 trofi, diikuti Roger Federer (103).
Saya ingin memberi dukungan bagi rakyat di Ukraina yang menderita. Melihat apa yang sedang terjadi di sana, membuat saya emosional. Saya tak bisa membayangkan itu semua terjadi di negara yang berdekatan dengan negara saya. (Iga Swiatek)
Petenis lain yang meraih gelar juara, akhir pekan ini, adalah Andrey Rublev. Gelar dari ATP 500 Dubai, setelah mengalahkan Jiri Vesely 6-3, 6-4 pada final, menjadi yang ketiga bagi petenis Rusia itu dalam waktu sepekan. Pekan lalu, Rublev menjuarai tunggal dan ganda putra pada ATP 250 Marseille.
“Sudah pasti dalam dua hari ini saya akan tidur. Saya tak akan meninggalkan tempat tidur. Akhirnya, saya bisa beristirahat, mungkin selama sepekan ke depan. Saya sangat senang bisa juara di sini, meski merasa sangat lelah,” tutur petenis peringkat ketujuh dunia itu.
Tak hanya Rublev yang menahan rasa lelah dalam pertandingan selama satu jam 21 menit itu, Vesely juga berada pada kondisi yang sama. Petenis Ceko peringkat ke-123 tersebut bermain tujuh kali sejak babak kualifikasi, tiga di antaranya dalam tiga set, termasuk pada semifinal ketika berhadapan dengan Denis Shapovalov. Vesely mengalahkan Shapovalov 6-7 (7), 7-6 (2), 7-6 (3) dalam laga selama tiga jam 12 menit.
“Saya cukup beruntung karena Jiri tak tampil dalam kemampuan terbaiknya. Saya tak menduga bisa meraih hasil ini,” kata Rublev yang 18 kali bertanding dalam tiga pekan terakhir, 12 di antaranya dalam tiga set. Sebelum tampil di Dubai (Uni Emirat Arab), dia bermain di Rotterdam (Belanda), lalu ke Marseille (Perancis).
Persembahan untuk Ukraina
Tunggal putri Polandia, Iga Swiatek, mempersembahkan gelar juara dari WTA 1000 Doha untuk rakyat Ukraina yang tengah menderita karena serangan Rusia. Swiatek menjadi juara setelah tampil dominan saat melawan Anett Kontaveit, 6-2, 6-0. Ini menjadi gelar kedua Swiatek dari WTA 1000, setelah tahun lalu menjadi juara di Roma dengan mengalahkan Karolina Pliskova, 6-0, 6-0, di final.
“Saya ingin memberi dukungan bagi rakyat di Ukraina yang menderita. Melihat apa yang sedang terjadi di sana, membuat saya emosional. Saya tak bisa membayangkan itu semua terjadi di negara yang berdekatan dengan negara saya,” kata Swiatek.
Di antara mereka yang terdampak serangan tersebut adalah petenis peringkat ke-120 dunia, Dayana Yastremska. Dalam akun Instagram-nya, petenis berusia 21 tahun itu mengunggah foto dan video ketika harus berpisah dengan orang tua untuk mengungsi menggunakan kapal laut.
“Setelah dua malam tinggal di tempat parkir bawah tanah, orang tua saya membuat keputusan untuk mengirim saya dan adik saya keluar Ukraina! Ayah, ibu, kami sangat mencintaimu, jaga diri kalian!!! Saya mencintai negara saya! Rakyat Ukraina, jaga diri kalian,” kata Yastremska yang saat ini telah berada di Perancis.
Selain Swiatek, Rublev mengungkapkan perasaannya tentang situasi Rusia-Ukraina saat ini, dengan menuliskan, “tolong, jangan ada perang,” pada lensa kamera setelah memenangi semifinal atas Hubert Hurkacz. (afp/reuters)