Nadal Menuju Gelar Ketiga
Rafael Nadal mempertahankan penampilan solidnya pada awal musim kompetisi 2022. Setelah menjuarai ATP 250 Melbourne dan Grand Slam Australia Terbuka, dia berpeluang menjuarai ATP 500 Acapulco dengan melaju ke final.
ACAPULCO, JUMAT — Tiga turnamen, tiga final, dan menuju gelar ketiga. Statistik itu menjadi milik Rafael Nadal pada awal musim kompetisi 2022. Setelah menjuarai dua turnamen di Australia, Nadal memiliki peluang menambahnya dengan tampil pada final ATP 500 Acapulco, Meksiko.
Tiket final itu didapat melalui persaingan ”kelas berat” ketika petenis Spanyol itu bertemu Daniil Medvedev pada laga semifinal yang berlangsung Jumat (25/2/2022) malam waktu setempat atau Sabtu siang WIB.
Saat memenangi perempat final dan undian mempertemukan mereka pada semifinal, pembicaraan tentang final Grand Slam Australia Terbuka, 17-30 Januari, muncul kembali. Nadal meraih gelar Grand Slam ke-21, setelah kehilangan dua set awal dalam format best of five sets, meski Medvedev lebih difavoritkan juara.
Baca juga : Raja Grand Slam yang Ditempa Cinta
Seperti pertemuan di Melbourne, Medvedev juga difavoritkan menang pada pertemuan ini. Peluang menangnya bahkan lebih besar karena laga di Acapulco berlangsung dalam format best of three sets yang membuat petenis cukup memenangi dua set, alih-alih tiga set (dalam best of five sets) seperti di Grand Slam. Format tersebut selalu menguntungkan petenis yang berusia lebih muda serta memiliki servis keras dan groundstroke datar, modal terbaik untuk bermain di lapangan keras.
Namun, Nadal kembali memperlihatkan permainan solidnya serta antusiasme untuk melawan Medvedev yang memiliki motivasi tinggi. Motivasi Medvedev didasari kepastian menjadi petenis nomor satu dunia mulai 28 Februari. Dia menggeser posisi Novak Djokovic yang tersingkir pada perempat final ATP 500 Dubai.
Dalam laga selama dua jam, Nadal menang, 6-3, 6-3, dan akan berhadapan dengan petenis Inggris, Cameron Norrie, di final. Norrie mengalahkan petenis peringkat keempat dunia, Stefanos Tsitsipas, 6-4, 6-4.
Pada set pertama dalam laga yang dimulai pukul 22.00 waktu setempat atau Sabtu pukul 11.00 WIB itu, Medvedev kesulitan menghadapi variasi permainan Nadal. Dia tak nyaman saat Nadal mengubah ritme permainan melalui dropshot dan pukulan ke arah backhand. Nadal pun mulai unggul saat mematahkan servis Medvedev pada gim keempat hingga unggul 3-1. Nadal bahkan langsung mematahkan servis Medvedev pada gim pertama set kedua dan mempertahankannya hingga akhir.
Baca juga : Medvedev Akan Lebih Percaya Diri
Perebutan setiap poin pada set kedua lebih ketat daripada set pembuka, terutama saat mereka memperagakan taktik sama, yaitu mengubah ritme melalui dropshot. Adu pukulan dengan laju pelan ini terutama terjadi pada gim keenam, ketika Nadal unggul 3-2 dan memegang servis. Terjadi delapan deuce dan tujuh break point untuk Medvedev, tetapi Nadal selalu menggagalkannya hingga bisa mempertahankan servisnya dalam waktu 20 menit!
Kemenangan atas Medvedev menjadi yang ke-14 beruntun (tanpa kalah) bagi Nadal pada tahun ini. Setelah mengalami cedera kaki kiri, lalu terinfeksi Covid-19 pada Desember 2021, dia memulai penampilan pada turnamen ATP 250 Melbourne. Nadal menjuarainya dan melanjutkan penampilan solidnya pada Australia Terbuka. Dia pun meraih gelar Grand Slam ke-21 yang menjadikannya sebagai tunggal putra dengan gelar terbanyak di ajang tenis terbesar itu.
Baca juga : Rekor demi Rekor untuk Nadal
Tenaga terakhir Rublev
Di Dubai, Uni Emirat Arab, Andrey Rublev akan mengerahkan tenaga terakhirnya untuk menjadi juara. Dia akan berhadapan dengan Jiri Vesely dalam final, Sabtu.
”Saya senang, sekaligus sangat lelah. Sebelum turnamen ini, saya katakan kepada tim bahwa saya merasa lelah setelah bermain di Marseille pekan lalu. Sebelum terbang ke sini, saya tak bisa membayangkan bagaimana beratnya tampil dalam dua final beruntun,” tutur Rublev.
Dia mengatakan itu setelah mengalahkan Hubert Hurkacz, 3-6, 7-5, 7-6 (7/5), pada semifinal Jumat tengah malam WIB.
Pada semifinal lain, Vesely menang atas Denis Shapovalov dengan tie-break pada setiap set, 6-7 (7/9), 7-6 (7/2), 7-6 (7/3).
Sebelum bermain di Acapulco, Rublev tampil di ATP 500 Rotterdam dan ATP 250 Marseille pada nomor tunggal dan ganda. Total dia tampil dalam 18 pertandingan pada tiga pekan terakhir di tiga negara.
Saya senang, sekaligus sangat lelah. Sebelum terbang ke sini, saya tak bisa membayangkan bagaimana beratnya tampil dalam dua final beruntun.
Di Rotterdam, hasil terbaiknya adalah semifinal tunggal. Adapun di Marseille, petenis Rusia peringkat ketujuh dunia itu menjuarai tunggal dan ganda. Pada ganda, dia berpasangan dengan petenis Ukraina, Denys Molchanov.
Bagi Vesely, kemenangan atas Shapovalov menjadi kejutan kedua beruntun yang dia buat di Dubai. Pada perempat final, petenis yang lolos dari babak kualifikasi itu menyingkirkan petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic. Akibat kekalahan itu, Djokovic akan turun dari peringkat teratas dunia, digantikan Medvedev mulai 28 Februari.
Menempati peringkat ke-123 dunia, Vesely menjadi semifinalis dengan peringkat dunia terendah dalam sejarah turnamen ATP Dubai. Adapun tiket final menjadi pencapaian terbaik dalam kariernya sejak bersaing di arena profesional pada 2009.
”Laga tadi adalah semifinal pertama saya pada turnamen ATP 500. Satu-satunya cara untuk memenanginya adalah dengan berjuang sepanjang pertandingan,” kata Vesely.
Baca juga : Djokovic Kalah dan Harus Turun Takhta
Vesely mencapainya setelah melalui musim yang sulit pada 2021. Dia terinfeksi Covid-19 yang berdampak panjang pada tubuhnya. Sebelum Grand Slam Amerika Serikat Terbuka, Agustus, petenis berusia 28 tahun itu mengalami kecelakaan mobil.
Swiatek ke final
Laga final pada turnamen putri WTA 1000 Doha akan mempertemukan Iga Swiatek dan Anett Kontaveit. Ini menjadi final kedua bagi Swiatek pada turnamen Tur WTA berlevel tertinggi itu setelah menjuarai WTA 1000 Roma 2021.
Juara Perancis Terbuka 2020 itu melangkah ke final setelah menang atas Maria Sakkari, 6-4, 6-3, sedangkan Kontaveit mengalahkan Jelena Ostapenko, 6-1, 6-4. Hasil ini menjadi kemenangan pertama Swiatek dalam empat pertemuan dengan Sakkari.
Semua kekalahan terjadi pada 2021, semuanya dengan straight sets. Salah satu di antaranya terjadi pada perempat final Perancis Terbuka yang membuat Swiatek gagal mempertahankan gelar.
”Saya tak tahu apa yang terjadi sebelumnya. Padahal, saya juga telah bermain dengan baik seperti hari ini. Saya pun senang akhirnya bisa menang,” tutur Swiatek.
Baca juga : Kemenangan Sempurna Swiatek
Final melawan Kontaveit tak akan mudah dimenangi Swiatek. Meski memenangi dua pertemuan terakhir, Swiatek dan Kontaveit berbagi dua kemenangan dalam empat pertemuan yang selalu terjadi pada turnamen level tinggi, yaitu Grand Slam dan WTA 1000. (REUTERS)