Turnamen tenis WTA 1000 Roma berakhir sempurna bagi Iga Swiatek. Petenis putri Polandia itu mengalahkan Karolina Pliskova di final tanpa kehilangan sa6tu gim pun, 6-0, 6-0.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
ROMA, MINGGU - Persaingan turnamen WTA 1000 Roma dimulai dengan berkumpulnya petenis top tunggal putri di lapangan tanah liat, seperti Ashleigh Barty, Simona Halep, Aryna Sabalenka, hingga Serena Williams. Gelar juara akhirnya didapat Iga Swiatek yang berada di luar radar, meski berstatus juara Grand Slam Perancis Terbuka.
Swiatek menjadi juara setelah pada final di Foro Italico, Roma, Italia, Minggu (16/5/2021), mengalahkan Karolina Pliskova dengan kemenangan sempurna, 6-0, 6-0. Dalam tenis, kemenangan 6-0 dua set beruntun itu dikenal sebagai double bagels, istilah yang terinspirasi bagel, panganan sejenis donat yang berbentuk angka nol.
Banyak petenis meraih kemenangan seperti Swiatek, tetapi tak banyak yang melakukannya dalam final ajang besar. Di tunggal putri Grand Slam, ada dua final yang berakhir dengan skor double bagels, yaitu ketika Dorothe Lambert-Chambers mengalahkan Dora Boothby (Wimbledon 1911) dan saat Steffi Graf menang atas Natasha Zvereva (Perancis Terbuka 1988).
Penampilan dominan Swiatek dalam final yang hanya berlangsung 46 menit itu terlihat dalam statistik pertandingan. Total, dia mendapatkan 51 poin, sedangkan Pliskova hanya 13 poin. Bahkan, Pliskova hanya mendapat empat poin pada set pertama yang hanya berlangsung 19 menit. Sebanyak 17 dari 51 poin Swiatek didapat dari winner. Petenis Polandia itu hanya membuat lima unforced error, sedangkan Pliskova 23 kali.
”Selalu ada momen seperti ini, saat laga tidak berjalan seperti yang kita inginkan. Bagi saya, itu terjadi hari ini. Saya tetap berusaha bertahan, membuat beberapa poin, meski akhirnya tak berhasil. Saya ingin melupakan momen ini secepatnya,” komentar Pliskova, juara Roma 2019.
Bagi Swiatek, penampilan gemilang di final menjadi puncak dari konsistensinya sejak babak pertama. Dia menggagalkan match point Barbora Krejcikova, lawannya pada babak ketiga. Swiatek memenangi perempat final ata Elina Svitolina dan semifinal atas Coco Gauff pada hari yang sama, setelah banyak pertandingan ditunda karena hujan.
Ini sebenarnya telah menjadi pekan yang berat sejak babak pertama, tetapi saya senang bisa melalui semuanya. Sangat sangat fokus pada pertandingan hari ini dan saya bangga akan hal itu.
Selain kemampuan teknis dan kekuatan mental di usia yang masih muda, Swiatek termotivasi masuk jajaran peringkat 10 besar dunia yang dikemukakannya sebelum final. Cita-citanya itu terwujud dengan gelar pertamanya di ajang WTA 1000, turnamen level tertinggi dalam struktur kejuaraan Tur WTA. Posisinya akan naik dari urutan ke-15 menjadi ke-10.
Gelar ini menjadi yang ketiga untuk Swiatek di WTA Tour, setelah menjuarai Grand Slam Perancis Terbuka 2020 dan ATP 500 Brisbane 2021. Keduanya diselenggarakan di jenis lapangan berbeda, yaitu tanah liat dan lapangan keras. Uniknya, Swiatek juga pernah juara di lapangan rumput, yaitu ketika menjadi tunggal putri yunior Wimbledon 2018.
Namun, saat tampil di lapangan tanah liat, dia memperlihatkan semua aspek kemampuannya dengan lebih baik, yaitu kreativitas, presisi, heavy topspin yang terkadang divariasikan dengan drop shot. Meski baru bermain dalam tujuh turnamen Tur WTA di lapangan tanah liat, petenis Polandia itu tiga kali lolos ke final, termasuk di Roma.
Dengan gelar dari Roma, Swiatek telah menjuarai dua dari tiga ajang besar di lapangan tanah liat. Satu ajang lagi yang belum dijuarainya adalah WTA 1000 Madrid. Pekan lalu, dalam debutnya di Caja Magica, Madrid, Spanyol, petenis berusia 19 tahun itu tersingkir pada babak ketiga.
“Ini sebenarnya telah menjadi pekan yang berat sejak babak pertama, tetapi saya senang bisa melalui semuanya. Sangat sangat fokus pada pertandingan hari ini dan saya bangga akan hal itu,” komentar Swiatek.
Setelah tampil di Roma, tugas berikutnya adalah mempertahankan gelar Perancis Terbuka. Tahun ini, persaingan di Roland Garros akan berlangsung 30 Mei-13 Juni.
Sementara itu, gelar juara tunggal putra dalam final yang dimulai Minggu pukul 22.00 WIB, diperebutkan oleh Novak Djokovic dan Rafael Nadal. Djokovic dan Nadal adalah dua petenis putra dengan gelar juara ATP Masters 1000 terbanyak, masing-masing dengan 36 dan 35 gelar juara. (AP)