Daniil Medvedev dan Rafael Nadal mendapat hasil berbeda pada babak ketiga turnamen Indian Wells. Medvedev kalah hingga akan kehilangan status nomor satu dunia, adapun Nadal menang dan membuat rekor lain dalam kariernya.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
INDIAN WELLS, SENIN - Pertemuan yang dinanti pada semifinal turnamen ATP Masters/WTA 1000 Indian Wells, yaitu Daniil Medvedev versus Rafael Nadal, batal terjadi. Medvedev tersingkir pada babak ketiga, sebelum Nadal menang dan menciptakan rekor baru dalam kariernya.
Medvedev tersingkir setelah kalah dari Gael Monfils 6-4, 3-6, 1-6, di Indian Wells Tennis Garden, California, Amerika Serikat, Senin (14/3/2022) siang waktu setempat atau Selasa (15/3/2022) dini hari waktu Indonesia. Kekalahan itu menjadi yang kedua bagi Medvedev dari petenis Perancis itu dalam tiga pertemuan.
Kekalahan tersebut membuat Medvedev akan kehilangan status petenis nomor satu dunia, hal yang baru dinikmatinya sejak 28 Februari lalu, pada awal pekan depan. Posisinya akan kembali digantikan Novak Djokovic.
Medvedev menjadi petenis nomor satu dunia setelah menggeser Djokovic. Petenis Serbia itu kehilangan banyak poin karena tak bisa tampil dalam Grand Slam Australia Terbuka, Januari. Djokovic, yang merupakan juara bertahan di Melbourne Park, dideportasi karena tiba Australia tanpa vaksin Covid-19. Dia dan Medvedev “bertukar posisi dalam peringkat” ketika Djokovic kalah pada perempat final ATP 500 Dubai, Februari.
Akan tetapi, Medvedev memiliki kesempatan untuk menempati kembali peringkat teratas karena akan tampil pada turnamen Miami Masters, 23 Maret-3 April. Di sisi lain, Djokovic akan absen, seperti di Indian Wells. Hal itu karena Pemerintah AS tak mengizinkan kedatangan warga non-AS tanpa sertifikat vaksin Covid-19.
“Saya tahu akan kehilangan ranking, tetapi akan mencoba mendapatkannya kembali di Miami. Biasanya, saya merasa lebih baik saat bertanding di Miami. Saya akan berusaha lebih baik di sana,” tuturnya.
Mengenai kekalahan dari Monfils, juara AS Terbuka 2021 itu mengatakan, dia kesulitan mengeluarkan kemampuan terbaik. “Saat bisa bermain dengan kemampuan terbaik, saya sulit dikalahkan. Tetapi, itu menjadi tantangan besar dalam tenis. Sulit untuk bisa bermain seperti yang diinginkan setiap saat. Itulah mengapa ‘Big Three’ adalah pemain-pemain hebat. Mereka bisa menang dalam kondisi apapun,” kata Medvedev merujuk Djokovic, Nadal, dan Roger Federer.
Dengan kekalahan Medvedev, pertemuan dengan Nadal yang bisa terjadi pada semifinal pun batal terjadi. Itu menjadi persaingan yang dinanti setelah mereka bersaing pada final Australia Terbuka dan semifinal ATP 500 Acapulco. Kedua pertandingan tersebut dimenangi Nadal yang melaju ke babak keempat di Indian Wells setelah mengalahkan Daniel Evans 7-5, 6-3.
Kemenangan ke-400
Ketika Medvedev kehilangan posisi nomor satu dunia karena kekalahannya, Nadal menciptakan rekor baru dalam kariernya dengan kemenangan itu. Dia meraih kemenangan ke-400 dalam turnamen ATP Masters 1000 yang merupakan kemenangan terbanyak dibandingkan petenis lain. “Saya tidak tahu tentang pencapaian itu, tetapi tentu itu merupakan angka yang bagus,” kata Nadal dalam laman resmi ATP.
Menjadi sosok yang selalu keras dalam menilai diri sendiri, Nadal pun mengatakan, dia tak tampil baik pada set pertama. Setelah bisa membuat winner dari passing shot pada momen penting, barulah petenis Spanyol itu tampil lebih baik.
Itulah mengapa ‘Big Three’ adalah pemain-pemain hebat. Mereka bisa menang dalam kondisi apapun. (Daniil Medvedev)
Sementara tentang kemenangan atas Medvedev, Monfils menilai itu terjadi karena dia bermain dengan nyaman. Petenis berusia 35 tahun itu bisa bergerak dengan baik dan mengubah ritme permainan dengan cepat hingga Medvedev pun kesulitan.
“Saat berada dalam kondisi terbaik, saya sulit dikalahkan. Tentu saja, terasa sangat spesial ketika saya bisa mengalahkan petenis nomor satu dunia,” ujar Monfils.
Setelah melewati Medvedev, tantangan berikutnya akan datang dari petenis berusia 18 tahun yang tampil konsisten sejak 2021, Carlos Alcaraz. Pada babak ketiga, petenis Spanyol ini mengalahkan seniornya Roberto Bautista Agut, 6-2, 6-0.
Sebelum tiba di Indian Wells, Alcaraz hanya sekali kalah dari sembilan pertandingan. Sebanyak lima kemenangan mengantarkan dia pada gelar juara ATP 500 Rio de Janeiro pada Februari lalu. Berkat gelar juara itu pula, untuk pertama kalinya Alcaraz, memasuki peringkat 20 besar dunia.
Dengan mengandalkan kekuatan fisik, Alcaraz memiliki senjata pukulan keras yang bisa diterapkan pada sepanjang pertandingan. Dia tak hanya bermain baik di lapangan tanah liat, seperti tipikal pemain Spanyol lainnya, melainkan juga di lapangan keras. Dengan kelebihan itu, Alcaraz mencapai perempat final AS Terbuka 2021.
“Sudah pasti itu (melawan Alcaraz) akan menjadi tantangan berat. Carlos benar-benar berada dalam penampilan terbaik,” komentar Monfils menjelang pertemuan pertamanya dengan Alcaraz.
Pada tunggal putri, Maria Sakkari teralu tangguh bagi dua kali juara Wimbledon, Petra Kvitova. Petenis Yunani itu menang, 6-3, 6-0, dan akan berhadapan dengan petenis kualifkasi, Daria Saville, pada babak keempat. Sementara unggulan keempat, Anett Kontaveit, disingkirkan Marketa Vondrousova, 6-3, 5-7, 6-7 (5). (afp/reuters)