Gelar juara Piala Dunia Antarklub perdana yang diraih Chelsea khusus dipersembahkan untuk sang pemilik, Roman Abramovich. Sebanyak 21 trofi telah diraih ”Si Biru” di bawah kendali taipan Rusia itu.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
ABU DHABI, MINGGU — Hanya kurang dari 20 tahun, Roman Abramovich sukses menyulap Chelsea dari klub papan tengah di Liga Inggris menjadi sang juara dunia. ”Si Biru” menyegel gelar trofi Piala Dunia Antarklub 2021 sebagai gelar ke-21 di era taipan asal Rusia itu. Chelsea pun telah menjadi juara di seluruh kompetisi yang mereka ikuti.
Setelah Abramovich membeli saham kepemilikan Chelsea dari Ken Bates, Juni 2003, sebanyak 21 trofi telah bertambah di ruang trofi Stadion Stamford Bridge. Puluhan trofi itu meliputi satu Piala Dunia Antarklub, dua Liga Champions, dua Liga Europa, satu Piala Super Eropa, lima Liga Inggris, lima Piala FA, tiga Piala Liga Inggris, dan dua Community Shield.
Tidak ada klub Inggris lain yang bisa menyamai prestasi Chelsea di bawah kendali Abramovich. Hanya Manchester United yang bisa mendekati dengan 20 trofi yang mayoritas hadir pada dekade 2000-an.
Perbedaan besar yang dihasilkan Abramovich bukan hanya membantu Chelsea menjadi tim bertabur bintang. Pengusaha berusia 55 tahun itu juga memiliki insting yang brilian untuk mengubah Chelsea sebagai tim juara.
Abramovich membentuk Chelsea diisi oleh orang-orang yang tepat untuk meningkatkan prestasi klub. Hal itu misalnya dengan kehadiran Marina Granovskaia yang menduduki kursi direktur. Granovskaia, yang menduduki jabatan itu sejak Juni 2013, adalah sosok di belakang layar dari sejumlah strategi transfer Si Biru, seperti mendatangkan Edouard Mendy, Thiago Silva, Kai Havertz, Romelu Lukaku, hingga Manajer Thomas Tuchel.
Tuchel dan empat pemainnya itu memiliki peran penting yang membantu Chelsea mengalahkan Palmeiras 2-1 di laga final Piala Dunia Antarklub, Minggu (13/2/2022) tengah malam WIB, di Stadion Mohammed Bin Zayed, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Tuchel, yang tidak mendampingi anak asuhnya di pertandingan semifinal kontra Al Hilal, akhirnya bisa hadir di sisi lapangan pada partai puncak.
”Saya telah beberapa kali dalam perjalanan ke bandara dan beberapa kali pula gagal terbang karena hasil (tes Covid-19) belum negatif. Akhirnya saya bisa tiba Jumat (11/2/2022) pada jam makan malam. Melatih itu tentang perasaan berada di sisi lapangan jadi tidak mungkin melatih hanya dari kantor,” ujar Tuchel seusai laga dilansir BBC.
Sementara itu, Lukaku dan Havertz menjadi pencetak gol kemenangan bagi Chelsea. Lukaku membuka keunggulan timnya melalui sundulan pada menit ke-55 setelah menerima umpan Callum Hudson-Odoi. Itu adalah satu-satunya umpan matang yang didapatkan pemain tim nasional Belgia itu di laga final.
Palmeiras sempat mencetak gol melalui eksekusi penalti mesin gol, Raphael Veiga, sepuluh menit berselang. Kemenangan Si Biru ditentukan oleh Havertz berkat sepakan dari titik putih ketika masa perpanjangan waktu menyisakan tiga menit.
Ketika peluit panjang berbunyi, seluruh pemain Chelsea meloncat kegirangan di dalam lapangan. Tuchel pun meluapkan kebahagiaannya di sisi lapangan dengan memeluk staf kepelatihan Si Biru.
Di tribune naratama, Abramovich bertepuk tangan. Raut wajah pria asal Rusia itu tidak terlihat karena tertutupi masker hitam yang menutupi mayoritas bagian wajahnya.
”Gelar juara ini tentu untuk dia (Abramovich). Tidak ada keraguan untuk itu,” ujar Tuchel.
Lebih lanjut, Tuchel mengungkapkan obrolannya dengan Abramovich seusai laga final. ”Kami bertemu di lapangan, ia mengatakan ’selamat’ dan saya katakan ’selamat, ini adalah klub Anda dan Anda yang membentuk tim dan menyuntikkan hasrat besar ke dalam klub ini sehingga trofi ini bisa kami raih’. Saya bahagia bisa menjadi bagian dari klub ini.”
Adapun untuk Tuchel, ia telah mempersembahkan tiga trofi internasional untuk Chelsea dalam 389 hari memimpin di Stadion Stamford Bridge. Gelar Piala Dunia Antarklub melengkapi raihan trofi Liga Champions dan Piala Super Eropa.
Menariknya, trofi Piala Dunia Antarklub yang baru pertama kali diraih Chelsea juga menjadi pengalaman perdana bagi juru taktik asal Jerman itu.
Sempat gugup
Havertz mengungkapkan, dirinya sempat merasakan gugup ketika hendak mengeksekusi penalti yang menjadi peluang terakhir timnya di laga final. Menurut dia, itu adalah tendangan penalti terbesar dan paling penting dalam kariernya hingga saat ini.
Gelar juara ini tentu untuk dia (Abramovich). Tidak ada keraguan untuk itu. (Thomas Tuchel)
”Saya berusaha untuk mengontrol rasa gugup itu. Saya selalu memimpikan momen penalti menentukan ini ketika masih anak-anak. Jadi, ini adalah perasaan yang luar biasa bagi saya,” kata Havertz, pemain lulusan akademi Bayer Leverkusen.
Sebelumnya, Havertz juga menjadi pencetak gol penentu gelar Liga Champions bagi Chelsea. Ia membantu Chelsea menumbangkan Manchester City 1-0, akhir Mei 2021.
Sejatinya, Havertz adalah eksekutor penalti ketiga Chelsea setelah Jorginho dan Cesar Azpilicueta. Jorginho tidak bermain di laga final. Sementara, Azpilicueta sebenarnya berada pula di atas lapangan ketika wasit Chris Beath memberi penalti untuk Chelsea. Namun, Tuchel telah lebih dulu menunjuk Havertz untuk menjadi penendang penalti itu.
Penalti itu diberikan setelah Beath menyaksikan tayangan ulang insiden handball yang dilakukan bek Palmeiras, Luan Garcia. Laga sempat terhenti hampir lima menit akibat wasit memerlukan waktu untuk berdiskusi dengan asisten wasit peninjau video (VAR).
”Meski saat mengeksekusi penalti tidak terlihat ada kegugupan, saya tahu ia merasakan (gugup ) itu. Kami percaya dengan statistik (penalti Havertz) dan saya senang untuknya,” ujar Tuchel.
Selain tiga orang itu, kemenangan Chelsea juga amat berarti bagi Mendy dan Silva. Mendy meraih trofi keduanya dalam sepekan usai mengantarkan Senegal meraih trofi Piala Afrika perdana, Minggu (6/2/2022).
Adapun Silva dinobatkan sebagai peraih Bola Emas pada ajang tersebut. Hal itu membuatnya menjadi bek kedua yang menjadi pemain terbaik Piala Dunia Antarklub. Pemain bertahan pertama yang dinobatkan gelar individu itu ialah Sergio Ramos kala membantu Real Madrid menjadi juara pada edisi 2014. (REUTERS)