Chelsea kembali menancapkan dominasinya di Derbi London. Kemenangan atas Spurs menjadi oase dari rentetan hasil buruk “Si Biru”
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
LONDON, MINGGU – Chelsea akhirnya kembali meraih tiga poin penuh setelah tren buruk empat laga tanpa kemenangan pada Liga Inggris. Oase itu datang melalui kemenangan pada Derbi London, atas Tottenham Hotspur. Dengan pendekatan taktik baru, “Si Biru” kembali ke jalur perebutan juara sekaligus menunjukkan dominasi mutlak atas sang tetangga.
Chelsea hanya perlu 10 menit seusai turun minum untuk menaklukkan tim tamu dengan skor 2-0, di Stadion Stamford Bridge, pada Minggu (23/1/2022). Penyerang sayap tuan rumah, Hakim Ziyech, membuka keunggulan pada menit ke-47 lewat gol indah dari luar kotak penalti. Gol itu dilengkapi oleh sundulan bek veteran, Thiago Silva, pada menit ke-55.
“Inilah permainan kami sebenarnya. Kami bermain dengan bagus. Mereka melakukan banyak serangan balik, tetapi tidak ada yang berbahaya sama sekali. Seberapa bagus gol saya (Ziyech)? Nilainya menurut saya 10 dari 10. Saya pikir akan melebar sedikit, tetapi ternyata masuk juga,” kata Ziyech yang telah mencetak dua gol dalam dua laga terakhir.
Manajer Chelsea Thomas Tuchel kembali menggunakan pendekatan taktik baru dalam laga ini. Dia memakai formasi 4-1-4-1 dengan satu gelandang poros, Jorginho, serta dua gelandang serang, Mateo Kovacic dan Mason Mount. Tuchel melupakan formasi favoritnya, 3-4-2-1, yang dipakai nyaris pada seluruh pertandingan sejak musim lalu.
Formasi yang baru diperkenalkan dalam laga sebelum laga itu, saat melawan Brighton, bekerja sempurna pada Derbi London. “Si Biru” sukses mendominasi lini tengah Spurs yang tampil dengan formasi 4-4-2. Duo gelandang Spurs, Harry Winks dan Pierre Emile Hojberg, kalah kualitas dari trio lini tengah Chelsea. Tuan rumah dengan nyaman mencatatkan 65,4 persen penguasaan bola.
Spurs hanya bisa memberikan sedikit perlawanan pada paruh pertama. Serangan balik mereka nyaris berbuah hasil jelang turun minum. Sayangnya, gol sang penyerang andalan, Harry Kane, dianulir karena telah melakukan pelanggaran terlebih dulu kepada Silva.
Kami bermain dengan bagus. Seberapa bagus gol saya ? Nilainya menurut saya 10 dari 10. (Hakim Ziyech)
Setelah mencetak dua gol, Chelsea semakin mendominasi secara mutlak. Mereka nyaris menambah gol lewat ancaman dari Ziyech maupun sang penyerang tunggal, Romelu Lukaku. Derbi London yang nyaris selalu berlangsung dramatis pun berakhir antiklimaks.
“Mengecewakan. Kami memang tertekan pada babak pertama, tetapi kami merasa bisa mengambil sesuatu dari laga ini. Lalu, tiba-tiba dua gol datang begitu cepat. Kami mencoba sebisa mungkin untuk menghentikan pemain berkualitas mereka, tetapi mereka sangat berbahaya,” jelas Hojberg yang kecewa gol Kane dianulir.
Kemenangan berarti
Bagi Tuchel, kemenangan ini sangatlah berarti. Mereka akhirnya bisa keluar dari jeratan empat laga tanpa kemenangan di liga domestik. Chelsea yang berada di peringkat ketiga klasemen bisa memperkecil jarak dengan pemuncak klasemen, Manchester City, yang imbang pekan ini. Meskipun masih tertinggal 10 poin dari City, setidaknya mereka telah kembali ke jalur kemenangan. Hal itu penting untuk menjaga peluang menjadi juara.
“Kami bekerja sangat keras untuk kemenangan ini. Upaya para pemain luar biasa dan kemenangan ini sebuah hal yang pantas. Tentunya semua ini juga pengaruh Derbi London. Ketika kami tiba pagi ini, saya bisa merasakan semua orang bersemangat untuk bermain,” kata Tuchel.
Moral skuad “Si Biru” kembali terangkat saat ini. Adapun Ziyech dan rekan-rekan hanya meraih satu kemenangan dalam tujuh laga terakhir. Tren tersebut membuat Chelsea sempat lebih dekat ke persaingan tiket empat besar ketimbang gelar juara.
Chelsea bisa melewati jeda internasional dengan lebih tenang. “Sangat penting kami bisa memainkan performa seharusnya sebelum jeda internasional. Sangat penting untuk moral pemain. Hal ini bisa mengubah kepercayaan dan suasana hati pemain,” lanjut Tuchel yang akan genap setahun menukangi Chelsea pada 26 Januari 2022.
Di sisi lain, Chelsea kembali menunjukkan kuasa penuh atas Spurs. Mereka sudah menang tiga kali atas sang tetangga dalam sebulan terakhir. Sebelumnya, “Si Biru” juga menang beruntun dalam dua laga semifinal Piala Liga.
Sejarah pertemuan membuktikan, Spurs selalu tampak inferior ketika bertemu Chelsea. Klub berjuluk “Si Lili Putih” itu tidak pernah menang dalam tujuh pertemuan teranyar, enam kalah dan satu imbang. Skuad asuhan manajer Antonio Conte ini bahkan hanya mencetak satu gol dari semua laga tersebut.
Menurut Conte, rentetan hasil buruk dalam Derbi London memperlihatkan jurang kualitas kedua tim sekota ini. Kualitas skuad Chelsea sebagai juara bertahan Liga Champions jauh di atas Spurs yang lebih banyak diisi pemain medioker. Meskipun sudah memperlihatkan kerja keras di lapangan, anak asuhnya tetap tidak mampu membuat perbedaan.
“Saya tidak suka kalah. Kekalahan selalu berat dihadapi untuk saya. Namun, pada momen ini, kami harus realistis. Saya puas dengan usaha para pemain. Kami melakukan segalanya, tetapi terkadang itu tidak cukup. Apalagi ketika kami berhadapan dengan tim seperti ini yang punya kualitas di atas kami,” tutur Conte, yang baru melatih Spurs sejak November 2021. (AP/REUTERS)