Tim Bulu Tangkis Putra DKI Jakarta Akhiri Penantian 17 Tahun
DKI Jakarta mengakhiri penantian 17 tahun untuk menduduki takhta bulu tangkis nomor beregu putra di ajang PON. Prestasi itu dicapai setelah menumbangkan juara bertahan, Jawa Barat, di laga final pada PON Papua, Sabtu.
Oleh
Muhammad Ikhsan Mahar
·5 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Meskipun dikenal sebagai salah satu provinsi yang tidak pernah kehabisan talenta terbaik bulu tangkis, DKI Jakarta perlu menunggu selama 17 tahun untuk mengakhiri puasa medali emas di nomor beregu putra pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON). Tim putra asal ibu kota Indonesia itu memastikan bisa membawa pulang emas setelah menumbangkan Jawa Barat, 3-2, pada laga final beregu PON Papua 2021 yang berlangsung di Gedung Olahraga Waringin, Kota Jayapura, Papua, Sabtu (9/10/2021).
Kali terakhir sebelumnya, DKI Jakarta meraih medali emas beregu putra bulu tangkis di PON adalah pada 2004 di Sumatera Selatan. Kemenangan di final 17 tahun silam itu diraih berkat keunggulan telak, 3-0, dari Jawa Timur. Kala itu, Jakarta diperkuat oleh sejumlah pemain nasional, seperti Simon Santoso, Rony Agustinus, serta pasangan ganda Markis Kido/Hendra Setiawan.
Namun, perjuangan tim putra Jakarta merebut prestasi terbaik di PON Papua dilalui dengan sangat berat. Mereka sempat tertinggal 0-2 dari Jawa Barat, sang juara bertahan nomor beregu putra. Namun, berkat ketenangan dan kekompakan tim, Jakarta berhasil membalikkan kedudukan untuk meraih kemenangan di tiga pertandingan terakhir.
Pelatih Jakarta Thomas Indratjaja mengatakan, dirinya berusaha untuk terus memberikan motivasi kepada anak-anak asuhannya ketika Jabar telah unggul di dua pertandingan pertama. Meskipun sempat menjalani misi sulit untuk membalikkan ketertinggalan, lanjutnya, seluruh pemain Jakarta tetap menunjukkan komitmen kuat untuk bermain maksimal.
”Intinya, saya meminta pemain ketiga hingga kelima untuk tampil lepas dan tanpa beban, jangan memikirkan dan terpengaruh dengan kekalahan di dua pertandingan awal. Terbukti, mereka bisa mengatasi tekanan demi menghadirkan sejarah baru bagi Jakarta,” ujar Thomas seusai upacara penyerahan medali.
Perlawanan sengit
Jakarta melaju ke babak final setelah menjalani tiga pertandingan yang sempurna. Christian Adinata dan kawan-kawan tidak pernah kehilangan angka saat berjumpa dua lawan di babak penyisihan, yaitu Sumatera Utara dan Bali. Kedua provinsi itu dikalahkan dengan skor telak, 5-0.
Tim yang menempati unggulan kedua di beregu putra itu juga tidak mengalami kendala berat ketika berhadapan dengan Jatim di babak semifinal. Jatim, yang berada di unggulan ketiga, dilibas dengan kedudukan, 3-0. Tiga pertandingan itu pun rampung hanya dalam waktu sekitar 2 jam atau 120 menit.
Pada babak final, Jabar memberikan perlawanan yang sengit kepada Jakarta. Dua andalan Jakarta, yaitu Christian di tunggal putra serta pasangan ganda, Amri Syahnawi/Yeremia Erich Rambitan, untuk pertama kali merasakan kekalahan di ajang PON 2021.
Christian tumbang dari sesama pebulu tangkis pemusatan latihan nasional (pelatnas), Alvi Wijaya Chairullah. Dalam pertandingan dua gim yang berlangsung selama 46 menit itu, Alvi unggul, 23-21, 21-17.
Kemudian, pada pertandingan ganda pertama, Amri/Yeremia, juga harus mengakui keunggulan pasangan ganda Jabar, Muhammad Shohibul Fikri/Pramudya Kusumawardana. Pertarungan dua ganda pelatnas Cipayung itu berlangsung selama tiga gim dengan durasi 80 menit. Fikri/Pramudya unggul di gim pertama, 21-19, kemudian Amri/Yeremia membalasnya dengan merebut kemenangan di gim kedua, 23-21.
Saling mengejar angka
Pada gim terakhir, keduanya saling mengejar angka hingga bermain imbang pada kedudukan 25-25. Ketenangan dan permainan tempo cepat di depan net yang konsisten ditampilkan Fikri/Pramudya menghadirkan kemenangan kedua bagi Jabar berkat keunggulan 27-25.
Sebagai tunggal terakhir, saya harus lebih berjuang karena teman-teman sudah membuka jalan untuk saya menjadi penentu kemenangan ini. Saya bersyukur strategi di pertandingan final ini berjalan dengan baik.
Asa Jakarta merebut emas perlahan muncul berkat kemenangan tunggal kedua, Karono, atas Syabda Perkasa Belawa, 21-14, 21-15. Jakarta bisa menyamakan kedudukan setelah ganda kedua, Adnan Maulana/Ghifari Anadaffa Prihardika, menaklukkan ganda Jabar, Andika Ramadiansyah/M Fachrikar Mansur, lewat dua gim langsung, 23-21, 21-15.
Yonathan Ramlie, tunggal terakhir Jakarta, menjadi penentu keberhasilan DKI Jakarta membawa pulang kembali medali emas beregu putra ke ibu kota RI. Pebulu tangkis berusia 20 tahun itu tanpa kesulitan mengalahkan pemain terakhir Jabar, Abiyyu Fauzan Majid, 21-15, 21-3. Laga pamungkas itu hanya berlangsung selama 28 menit. Alhasil, itu adalah durasi pertandingan tersingkat di final beregu putra PON 2021.
Rasa tegang sebagai tunggal terakhir, kata Yonathan, sempat dialami dirinya di awal pertandingan. Meski begitu, Yonathan berusaha tampil tenang untuk membalas kerja keras rekan-rekannya yang sudah menyamakan kedudukan, 2-2.
”Sebagai tunggal terakhir, saya harus lebih berjuang karena teman-teman sudah membuka jalan untuk saya menjadi penentu kemenangan ini. Saya bersyukur strategi di pertandingan final ini berjalan dengan baik sehingga bisa membalas kepercayaan rekan setim dan pelatih,” kata Yonathan yang langsung dipeluk semua pemain Jakarta setelah memastikan kemenangan itu di gim kedua.
Meski hanya mendapat perak, Manajer Jabar Usep tetap puas dengan penampilan tim asuhannya. Hal itu didasari keberhasilan Alvi serta pasangan Fikri/Pramudya yang mampu meraih kemenangan melawan pesaing terketatnya di ajang PON tahun ini.
”Target kami menang di Alvi dan Fikri/Pramudya tercapai. Secara keseluruhan, pemain telah berusaha maksimal, tetapi inilah pertandingan yang hasilnya terkadang tidak sesuai dengan harapan kami,” ucap Usep.
Selain Jakarta dan Jabar yang menduduki dua peringkat teratas, nomor beregu putra dilengkapi dengan raihan perunggu yang dicapai Jatim dan Jawa Tengah.
Adapun di nomor beregu putri, Jatim meraih medali emas setelah melibas Jakarta, sang unggulan pertama, 2-0. Dua tunggal Jatim, Sri Fatmawati dan Desima Aqmar Syarafina, menundukkan dua tunggal Jakarta, Ruselli Hartawan dan Stephanie Widjaja. Itu adalah emas pertama yang diraih Jatim di bulu tangkis sejak ajang PON Kalimantan Timur 2008. Peraih perunggu beregu putri adalah Bali dan Papua.