Momen Krusial Gresini Racing Sepeninggal Fausto Gresini
Gresini Racing akan kembali menjadi tim independen penuh di ajang MotoGP mulai musim 2022. Tim yang dibangun oleh mendiang Fausto Gresini ini akan mengumumkan pabrikan yang mereka jadikan mitra pada paruh pertama Juni.
JAKARTA, KOMPAS — Tim legendaris Gresini Racing, yang dibangun oleh mendiang Fausto Gresini pada 1997, akan memutuskan pabrikan yang menjadi mitra mereka mulai MotoGP 2022 pada paruh pertama Juni. Mereka sedang mempertimbangkan sejumlah opsi apakah akan menjadi tim satelit Aprilia, Suzuki, atau pabrikan lain, yang dikabarkan termasuk pabrikan asal Italia, Ducati. Namun, mereka sudah memutuskan Fabio Di Giannantonio yang kini membela tim Federal Oil Gresini Moto2 sebagai pebalap MotoGP mereka pada musim depan.
Gresini Racing pertama kali menjadi tim independen pada 1997 di kelas GP500 berkerja sama dengan Honda. Pebalap mereka waktu itu, salah satu nama besar asal Brasil, Alex Barros. Gresini kemudian turun ke kelas Moto2 pada 1999-2001. Mereka kemudian menjalankan dua tim di kelas MotoGP dan Moto2 pada 2002. Mulai 2012, tim independen asal Italia itu tampil di kelas Moto3, Moto2, dan MotoGP yang berlangsung hingga saat ini. Mereka juga ikut serta di kelas MotoE mulai 2019.
Gresini mengambil langkah baru di kelas MotoGP mulai 2015, sebagai tim ”patungan” dengan pabrikan asal Italia, Aprilia. Gresini tidak sepenuhnya menjadi tim satelit karena bendera mereka dipakai oleh pabrikan Aprilia untuk berpartisipasi dalam MotoGP. Gresini yang memiliki izin ikut serta dalam MotoGP bertanggung jawab menjalankan balapan dengan seluruh aspek teknisnya. Sementara Aprilia, bertanggung jawab dalam membangun dan mengembangkan motor MotoGP.
Baca juga: Marquez Tuntaskan Tantangan Terbesar
Kerja sama mereka selama tujuh tahun akan selesai pada akhir musim 2021. Musim depan, Aprilia akan menjadi tim pabrikan yang mereka kelola sendiri dan Gresini akan kembali menjadi tim satelit penuh. Pertanyaan besarnya adalah, pabrikan mana yang akan dipilih oleh Gresini untuk dijadikan mitra. Potensi paling logis adalah Gresini menjadi tim satelit Aprilia atau Suzuki karena kedua pabrikan itu belum memiliki tim satelit. Namun, Aprilia juga membuka pembicaraan dengan tim lain yang diyakini Ducati.
Sebenarnya saat ini kami berbicara dengan semua pabrikan, paling tidak dua pabrikan menunjukkan ketertarikan, dan kadang sangat tertarik dengan pengembangan tim satelit bersama Gresini Racing mulai 2022. Belum ada keputusan yang diambil, tetapi tidak akan lama lagi.
”Sebenarnya saat ini kami berbicara dengan semua pabrikan, paling tidak dua pabrikan menunjukkan ketertarikan, dan kadang sangat tertarik dengan pengembangan tim satelit bersama Gresini Racing mulai 2022. Belum ada keputusan yang diambil, tetapi tidak akan lama lagi. Saya berharap sekitar paruh pertama Juni kami akan mengambil keputusan,” ujar Manajer Pemasaran dan Komersiia Gresini Racing Carlo Merlini dalam wawancara dengan sejumlah media Indonesia melalui Zoom, Kamis (22/4/2021).
”Saat ini, Aprilia dan Suzuki tidak memiliki tim satelit, tetapi bukan sebuah kewajiban untuk memiliki tim satelit. Jadi, kami berbicara dengan Suzuki dan Aprilia, tetapi kami tidak hanya berbicara dengan Suzuki dan Aprilia, jadi ada pilihan. Kita anggap saja Aprilia akan—mereka hampir pasti memiliki tim satelit musim depan—dan hingga saat ini Suzuki belum memutuskan dengan siapa mereka akan menjalankan tim satelit. Namun, sekali lagi, kami tidak bisa menunda keputusan terlalu lama. Kita tunggu saja, tetapi akan bagus jika Aprilia dan Suzuki memiliki tim satelit di MotoGP,” ujar Merlini.
Baca juga: Nestapa Rossi Berlanjut
”Kami tidak hanya berbicara dengan Suzuki dan Aprilia. Mungkin orang menyebut Suzuki dan Aprilia karena mereka tidak memiliki tim satelit. Jadi, ini mungkin yang membuat kami terlihat mengarah ke sana. Namun, kami juga didekati oleh pabrikan lain, tetapi pada saat ini kami sedang melihat pilihannya apa saja bagi Gressini Racing untuk MotoGP 2022. Tahap berikutnya adalah mengevaluasi semua pilihan yang kami miliki, terutama dari sudut pandang tehnikal dan kami ingin sudah mengambil keputusan dalam waktu satu setengah bulan ke depan,” ujar Merlini.
”Benar, saat kami memulai kerja sama dengan Aprilia pada 2015, itu seperti joint venture dalam perjanjian tertentu. Aprilia waktu itu tidak memiliki entry (izin ikut balapan MotoGP), tidak memiliki susunan tim dan pengoperasian. Jadi, daripada memulai operasional tim dari awal, mereka memilih bergabung dengan Gresini yang saat itu memiliki izin balapan sebagai tim mandiri. Demikianlah bagaimana kami mengawali kerja sama selama tujuh tahun dalam tim Aprilia Gresini,” jelas Merlini.
”Sebagai tambahan informasi, hingga saat ini, izin peserta kejuaraan yang digunakan oleh Aprilia Gresini adalah izin milik Gresini untuk ikut serta dalam MotoGP. Saat ini Aprilia tidak memiliki izin itu. Yang bisa Anda lihat di paddock, mulai dari truk, unit hospitality, semua peralatan di garasi, sebagain besar kru mekanik adalah anggota Gresini. Jadi, porsi Aprilia dalam kerja sama adalah membangun dan mengembangkan sepeda motor. Jadi, itulah dua peran dalam kerja sama ini,” kata Merlini.
”Benar bahwa kini Aprilia sudah sangat siap dan mereka ingin mendapatkan izin partisipasi di kejuaraan dan bagi kami ini juga saatnya kembali sebagai tim independen secara penuh. Itulah yang akan kami lakukan pada 2022. Gresini bisa menjadi tim satelit Aprilia, tetapi seperti yang kami sampaikan dengan jelas ke semua orang dan sangat terbuka pada Aprilia, kami juga berbicara dengan pabrikan lainnya. Jadi, kami akan melihat semua pilihan yang ada,” ujar Merlini.
Baca juga: Fenomena Kebangkitan ”Anti-Marquez”
”Pada 2022 kami akan kembali ke status penuh sebagai tim independen dan kami sudah menandatangani perjanjian dengan Dorna untuk terlibat hingga 2026. Kami sudah mengumumkan itu. Jadi, kami siap menjalankan itu mulai 2022 hingga musim-musim berikutnya,” tegas Merlini.
Pebalap musim depan
Terkait dengan pebalap di tim MotoGP musim depan, Gresini sudah memutuskan Fabio Di Giannantonio, yang kini membela tim Federal Oil Gresini Moto2, untuk promosi. Sementara pebalap kedua masih dipertimbangkan beberapa kandidat.
”Tentang pebalap, ini seperti piramida, kami melibatkan pebalap berbakat di Moto3 kemudian membawa mereka ke Moto2 dan kemudian ke MotoGP. Kadang itu berhasil, kadang tidak, bergantung kemampuan pebalap. Dan Fabio yang membela Gresini Racing Moto2 serta meraih podium pada balapan pembuka di Qatar, dia salah satu yang telah kami pilih untuk dipromosikan ke MotoGP 2022. Jadi satu pebalap telah dipastikan dan kami masih memiliki waktu untuk mempertimbangkan pebalap lainnya,” ujar Merlini.
Baca juga: Perburuan Takhta Tanpa Raja MotoGP
”Kami akan senang jika ada pebalap Indonesia di Gresini Racing. Ini sebuah mimpi bagi kami, tidak perlu disembunyikan, ini sesuatu yang kami inginkan, dan bagian tak terpisahkan dari proyek kami di Indonesia. Namun, bersaing di MotoGP bukan hanya tentang masalah passport, melainkan perlu meniti dari kategori Moto3, Moto2, MotoGP. Jadi, kami menyambut baik proyek akademi dan pemantaun bakat seperti melalui Asia Talent Cup, Red Bull Cup, di mana semua itu benar-benar bisa melatih dan mengasah talenta-talenta Indonesia untuk tampil di Moto3, Moto2, dan MotoGP. Jadi, kami menantikan kesempatan itu datang bagi para pebalap Indonesia,” ujar Merlini.
Pengembangan pebalap Indonesia
Gresini mulai terkait dengan Indonesia sejak 2012 melalui kerja sama sponsor dengan produsen oli Federal. Tim Moto2 mereka dinamai Federal Oil Gresini Moto2 dengan pebalap musim ini, Fabio Di Giannantonio dan Nicolo Bulega. Setelah itu, Gresini menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan Indonesia lainnya sebagai sponsor tim.
Pengembangan kerja sama pun berkembang lebih luas melalui kemitraan dengan MP1, perusahaan manajemen olahraga dari Indonesia. Kerja sama ini diwujudkan melalui penamaan tim Indonesian Racing Gresini Moto3 dengan pebalap musim ini, Gabriel Rodrigo dan Jeremy Alcoba. Nama Indonesian Racing juga ada di motor Moto2 serta kejuaraan motor listrik MotoE.
”Indonesian Racing adalah kelompok baru yang ingin membangun skenario baru dalam balapan di Indonesia, mereka memiliki pandangan jangka panjang, termasuk membangun akademi pebalap. Mereka ingin mengawali dari dasar dengan memantau dan membina bakat-bakat muda pebalap Indonesia dan suatu saat membawa mereka ke kejuaraan MotoGP. Apa yang kami lakukan tahun ini adalah langkah pertama dari kerja sama kami untuk mempromosikan brand. Karena itu, Anda bisa melihat brand Indonesian Racing ada di berbagai kelas yang diikuti Gresini, mulai Moto3, Moto2, dan mendukung kejuaraan motor listrik MotoE. Ini proyek jangka panjang,” kata Merlini.
Baca juga: MotoGP Mandalika Baru Akan Digelar Maret 2022
Terkait potensi tim Moto2 musim ini, Merlini menegaskan, mereka memiliki semua sumber daya untuk menjadi pesaing juara. ”Yang bisa saya sampaikan adalah, kami merestrukturisasi tim Moto2 sejak musim lalu. Kami mengubah beberapa posisi kunci di tim, termasuk kepala kru, pakar analis data, dan kami mengontrak pebalap baru yang sangat kuat. Memang, ini bukan pebalap yang benar-benar baru bagi Gresini Racing karena Di Giannantonio pernah bersama Gresini Racing di Moto3, dia finis kedua pada 2018 di belakang Jorge Martin yang juga pebalap Gresini,” ujar Merlini.
”Kami yakin memiliki semuanya untuk secara konstan berada di papan atas dalam balapan dan kejuaraan, tetapi itu memerlukan dedikasi, komitmen, tidak pernah menyerah, yakin pada target. Fabio memiliki kemauan sangat kuat melakukan yang terbaik untuk meraih podium dan selalu bertarung dalam balapan. Saya pikir kami memiliki potensi yang bagus dan kami ingin memanfaatkan potensi itu hingga akhir balapan, tetapi kami sangat yakin kami merupakan pesaing (juara),” tegas Merlini.
Era baru
Merlini juga mengakui, tim saat ini dalam situasi yang sulit setelah kepergian sang pendiri, Fausto Gresini. Mantan pebalap kelas 125cc itu meninggal akibat Covid-19 setelah hampir dua bulan berjuang pulih. Gresini meninggal dalam keadaan koma, Selasa (23/2/2021) malam waktu Bologna, Italia. Mantan juara dunia kelas 125cc itu dinyatakan positif Covid-19 pada 27 Desember 2020 dan menjalani perawatan intensif karena gangguan pernapasan di Rumah Sakit Maggiore Carlo Alberto Pizzardi, Bologna.
”Sangat sulit karena itu kehilangan yang sangat besar dari segala sisi, dari sisi emosional juga profesional, karena sebelumnya Gresini ada di sini dan semua orang tahu apa peran Fausto di Gresini Racing. Sekarang Fausto tidak bersama kami lagi dan yang pasti semua menjadi lebih sulit, tetapi kami kini dalam kepengurusan yang baru di Gresini dengan grup baru, termasuk keluarganya, istri Fausto dan dua anak tertua Fausto,” ujar Merlini.
”Mereka bukan hanya menjadi pemilik baru, mereka kini terlibat menjalankan tim. Sangat penting mereka bukan hanya menjadi pemilik, melainkan juga terlibat dalam aksi dan memberi motivasi untuk mendorong tim maju, mendorong maju proyek-proyek yang dibangun oleh Fausto, meneruskan kredo Fausto, melanjutkan cara Fausto mengelola tim,” kata Merlini.