Kurangi Emisi, Pemerintah Operasikan Bus Listrik di IKN Mulai 2024
Untuk mengurangi penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil, pemerintah bakal mengoperasikan bus listrik di Ibu Kota Nusantara. Bus listrik ditargetkan beroperasi di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan IKN mulai 2024.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Pemerintah akan mengurangi penggunaan kendaraan berbasis energi fosil di Ibu Kota Nusantara atau IKN secara bertahap. Mulai tahun 2024, pemerintah berencana mengoperasikan bus listrik beserta fasilitas pendukungnya di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP IKN.
”Untuk target 2024, transportasi umum pada kawasan KIPP, termasuk penyediaan layanan angkutan umum bus berbasis listrik beserta fasilitas pendukung halte dan fasilitas stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU),” kata Deputi Teknologi Hijau dan Digital Otorita IKN Ali Berawi dalam keterangan tertulis, Minggu (1/10/2023).
Bus listrik tersebut nantinya bisa digunakan oleh pengunjung untuk menjangkau berbagai lokasi di KIPP. Masyarakat bisa menggunakan bus-bus listrik itu dari halte yang disiapkan. Kendaraan pribadi milik warga juga bisa diparkir di sekitar halte bus listrik.
Ali memaparkan, mulai tahun 2024, wilayah KIPP 1A ditargetkan sudah bisa dinikmati oleh pejalan kaki dan pesepeda. Jalur khusus untuk pejalan kaki dan pesepeda tersedia di beberapa titik. Hal itu diharapkan bisa menjadi titik mula pembiasaan masyarakat bersepeda atau berjalan kaki saat berpindah dari satu tempat ke tempat lain di IKN.
Selain itu, Ali menambahkan, pembangunan sistem transportasi cerdas juga akan dimulai pada 2024 di IKN. Sistem transportasi cerdas memanfaatkan teknologi digital dalam pengoperasiannya, seperti pemasangan sensor atau internet of things (IoT), kamera, serta penggunaan big data dan kecerdasan buatan (artificial intelligence).
Dalam berbagai kesempatan, pemerintah juga memproyeksikan penggunaan kendaraan otomatis (autonomous vehicle) dan sky taxy atau sejenis mobil terbang di IKN. Ali menyebut, konsep moda transportasi itu akan mulai dipamerkan di IKN pada 2024.
”Tahun depan sky taxy dan autonomous vehicle akan menjadi showcase uji coba dari proof of concept pengembangan teknologi moda transportasi modern yang menjadi bagian dari pembangunan IKN sebagai kota masa kini dan masa depan,” ujarnya.
Kurangi emisi
Penggunaan kendaraan listrik di IKN menjadi salah satu upaya untuk mengurangi emisi dari kendaraan berbahan bakar fosil. Dalam rencana induk IKN, pemerintah sudah membuat rambu-rambu pembangunan ibu kota baru agar bisa mencapai tujuan mengurangi emisi.
Untuk mendetailkan rencana induk itu, Otorita IKN menyusun Dokumen Kebijakan Regionally/Locally Determined Contribution (RLDC). Konsultasi publik penyusunan dokumen itu sudah dilakukan pada 27 September lalu.
Dokumen RLDC merupakan analisis komprehensif dan panduan untuk memitigasi krisis iklim di IKN. Hal itu diharapkan bisa membuat wilayah IKN mencapai netralitas karbon paling lambat tahun 2045. Artinya, pada 2045, ditargetkan setiap emisi CO2 yang dilepaskan ke atmosfer di IKN diimbangi dengan jumlah setara yang dihilangkan.
Direktur Pengembangan Pemanfaatan Kehutanan dan Sumber Daya Air Otorita IKN Pungky Widiaryanto menjelaskan, salah satu indikator di dalam Dokumen RLDC adalah penghutanan kembali wilayah IKN yang sudah mengalami alih fungsi. Targetnya, 75 persen wilayah IKN adalah ruang hijau dengan 65 persen berupa hutan.
Untuk target 2024, transportasi umum pada kawasan KIPP, termasuk penyediaan layanan angkutan umum bus berbasis listrik.
Selain itu, ditargetkan pemenuhan kebutuhan energi di IKN bersumber dari energi terbarukan. Menurut rencana, dokumen RLDC bakal diluncurkan pada Konferensi Para Pihak tentang Perubahan Iklim Ke-28 atau COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab.
”Harapannya, pada November 2023 saat COP28, (dokumen RLDC) bisa launching ke publik nasional dan internasional,” kata Pungky (Kompas.id, 27/9/2023).