Berolahraga dan Memburu Soto hingga ke Bukit di Lombok
Di Bukit Cacing di Lombok, pengunjung bisa berolahraga, juga berburu kuliner lezat, seperti soto Sasak, lontong sayur, hingga kopi hangat. Semuanya semakin lengkap dengan indahnya pemandangan dari atas bukit.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·4 menit baca
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA
Seorang pesepeda gunung mengayuh sepedanya memasuki gerbang Cacing Fun Track di kawasan Bukit Cacing di Desa Taman Sari, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (13/5/2023).
Setelah pandemi, warga Mataram mulai kembali mengunjungi kawasan perbukitan terdekat dari ibu kota Nusa Tenggara Barat itu. Tidak hanya untuk berolahraga, tetapi juga melepas rindu pada nikmatnya menyeruput kopi hangat, hingga lezatnya soto Sasak dari atas ketinggian.
Begitu tiba di Pos I Bukit Cacing di Desa Taman Sari, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat, Jumat ( 19/5/2023), beberapa pesepeda gunung langsung memarkir sepedanya.
Ibu Zaini (73) yang sedang istirahat di bangku panjang belakang etalase bergegas bangkit.
Perempuan itu kemudian menyapa ramah para pesepeda yang datang mendekat ke warungnya. Lalu menawarkan dagangan, mulai dari kelapa muda, kopi, pisang, hingga aneka makanan ringan.
Ibu Zaini (73) menyajikan kopi kepada pengunjung di Cacing Fun Track di kawasan Bukit Cacing di Desa Taman Sari, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat, NTB, Jumat (19/5/2023) lalu.
Beberapa pesepeda memesan kelapa muda. Ada juga yang memesan kopi. Ibu Zaini menyiapkan sendiri, dari memotong kelapa hingga menyeduh kopi. Juga menyajikannya.
Para sepeda kemudian bebas memilih tempat untuk beristirahat sembari menikmati pesanan. Dari bangku kayu panjang, hingga gazebo kecil dengan lincak atau tempat duduk dari bambu.
Lalu, dari atas bukit yang berada di ketinggian 600 meter di atas permukaan laut itu, mereka meneguk segarnya air kelapa muda atau menyeruput kopi hangat.
Kelapa muda terasa segar dan manis. Cocok untuk mengembalikan energi setelah bersepeda melewati tanjakan naik ke bukit. Kelapa itu dibeli Ibu Zaini di Lombok Barat. Satu kelapa ia jual Rp 10.000.
Lanskap Kota Mataram terlihat dari atas Bukit Cacing di Desa Taman Sari, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat, NTB, Sabtu (13/5/2023) lalu.
Sementara harga kopi Rp 3.000 per gelas. Kopinya memang kopi tubruk biasa. Tetapi, menikmati kopi itu terasa berbeda. Apalagi menyeruputnya dalam segar udara pegunungan dan suguhan pemandangan lanskap Kota Mataram sekitar 6 kilometer arah selatan.
”Kalau ke sini memang tidak cukup olahraga saja. Menikmati kopi atau kelapa muda sambil mengobrol sesama pesepeda selalu menyenangkan. Di pos dua, nanti ada soto Sasak dan lontong sayur juga,” kata Ahmad Subaidi (40) asal Ampenan, Mataram.
Rekreasi
Bukit Cacing memang diidentikkan dengan bukit bagi para pesepeda gunung sehingga disebut sebagai Cacing Fun Track. Hal itu karena tersedia jalur khusus bagi para pesepeda gunung.
Meski demikian, bukit yang dikelola oleh kelompok sadar wisata setempat itu terbuka untuk masyarakat umum. Baik untuk rekreasi hingga berolahraga, seperti jalan kaki hingga lari lintas alam.
Soto Sasak, salah satu kuliner yang diburu para pengunjung Bukit Cacing di Desa Taman Sari, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat, NTB, seperti terlihat pada Jumat (19/5/2023) lalu.
”Kalau akhir pekan, pengunjung bisa sampai 100 orang. Baik pesepeda maupun olahraga lain. Khusus sepeda, ada tiket Rp 5.000 per orang,” kata Zulianti, bagian tiket Bukit Cacing.
Menurut Zulianti, Bukit Cacing yang diresmikan pada Maret 2021 lalu itu dibuka untuk pesepeda, mulai dari pukul 06.30 Wita hingga 11.00 Wita pada pagi. Lalu kembali dibuka pada sore hari mulai pukul 16.20 Wita hingga pukul 17.30 Wita.
Bukit Cacing bisa dicapai dengan mudah dari Kota Mataram. Baik dengan sepeda, sepeda motor, maupun dengan roda empat. Tidak ada area parkir khusus, tetapi warga setempat menerima penitipan kendaraan.
Ada dua titik yang ramai dikunjungi, yakni pos satu dan pos dua. Keduanya berjarak lebih kurang 2 kilometer. Para pesepeda gunung biasanya terlebih dahulu ke pos satu, kemudian beristirahat sejenak di sana, baru melanjutkan gowes ke pos dua.
Para pesepeda gunung beristirahat sambil menikmati lanskap kota Mataram dan pesisir Lombok Barat terlihat dari kawasan Bukit Cacing di Desa Taman Sari, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat, NTB, Jumat (19/5/2023) lalu.
Tetapi, tidak sedikit juga, terutama yang tidak bersepeda, langsung ke pos dua. Pos dua juga disebut dengan Bukit Suparman. Penamaannya mengikuti nama pemilik kedai di sana.
Setelah puas beristirahat dan energi pulih oleh kelapa muda hingga kopi di pos pertama, para pesepeda atau pengunjung Bukit Cacing akan berburu soto Sasak dan lontong sayur di pos kedua.
Baik soto maupun lontong, rasanya khas sekali. Kalau ke sini, wajib mencoba salah satunya.
Pos dua sama lapangnya dengan pos pertama. Pemandangannya juga hampir sama, yakni lanskap kota Mataram serta deretan perbukitan hijau. Tambahannya pemandangan kawasan pesisir pantai Lombok. Di pos dua juga tersedia bangku-bangku kayu, lincak, hingga gazebo-gazebo untuk beristirahat.
Soto Sasak di Bukit Suparman berisi ketupat, mi telur, potongan telur, potongan sayur, tauge, dan daging. Lengkap dengan koya dan bawang goreng. Semuanya kemudian disatukan oleh kaldu kaya rempah. Sementara lontong sayur berisi lontong dan urap tauge yang disiram dengan gulai santan berisi tahu, tempe, dan telur.
Para pesepeda gunung beristirahat sambil mengobrol dan menikmati berbagai makanan yang dijual warga di kawasan Bukit Cacing di Desa Taman Sari, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat, NTB, Sabtu (19/5/2023) lalu.
”Baik soto maupun lontong rasanya khas sekali. Kalau ke sini, wajib mencoba salah satunya,” kata Subaidi.
Penggerak ekonomi
Kehadiran Bukit Cacing secara langsung telah menggerakkan ekonomi masyarakat di kawasan tersebut.
Ibu Zaini yang telah berjualan sekitar lima tahun mengaku, setidaknya ia bisa mendapat Rp 100.000 pada hari libur dan lebih tinggi lagi saat akhir pekan.
”Memang, kalau di hari biasa, sepi. Tetapi, alhamdulillah, kalau di hari libur dan Sabtu dan Minggu ramai,” kata Ibu Zaini.
Sementara Rohani (48), pemilik kedai di Bukit Suparman, menuturkan, pada akhir pekan bisa mendapatkan hingga Rp 2 juta. Bahkan, jika ada kegiatan khusus, sampai Rp 4 juta.
Beristirahat sejenak seusai bersepeda di Bukit Cacing di Desa Taman Sari, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, NTB, Sabtu (7/8/2021).
”Kadang, yang datang kesini tidak hanya pesepeda dan pelari lintas alam. Ada juga wisatawan yang memang khusus berkunjung, termasuk yang kemah,” kata Rohani yang mulai berjualan sejak awal pandemi pada 2020 silam.
Jika sedang berada di Mataram dan ingin menikmati sensasi berolahraga di perbukitan, Bukit Cacing bisa jadi pilihan. Tentu akan terasa lengkap dengan menikmati lezatnya soto Sasak dan hangatnya kopi. Ayo ke Bukit Cacing!