Geliat di Bandara Lombok Turut Bangun Optimisme Pariwisata di NTB
Geliat pariwisata di Nusa Tenggara Barat diharapkan terus membaik. Apalagi, pergerakan penumpang di Bandara Lombok semakin meningkat seiring syarat perjalanan yang melonggar.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·3 menit baca
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA
Pebalap tim Kawasaki Racing, Jonathan Rea (kanan), bersama kru dan ofisial tim tiba di Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat, Rabu (9/11/2022) siang.
MATARAM, KOMPAS — Pergerakan penumpang di Bandara Lombok, Nusa Tenggara Barat, mencapai 99.275 orang selama libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Jumlah itu meningkat 60 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya. Kondisi positif itu diharapkan bisa terus berlanjut dan membangun optimisme pemulihan pariwisata di daerah tersebut.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Lombok Rahmat Adil Indrawan, dalam siaran pers yang diterima Kompas, Jumat (6/1/2023), menyebut, peningkatan jumlah penumpang itu salah satunya karena melonggarnya ketentuan pemerintah terkait persyaratan perjalanan.
”Kita patut bersyukur kondisi Natal dan Tahun Baru kali ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibanding sebelumnya. Di samping itu, selama periode Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, tidak ada kecelakaan apa pun,” kata Rahmat.
Peningkatan pergerakan penumpang, kata Rahmat, juga berpengaruh terhadap pergerakan pesawat. Pergerakan pesawat di Bandara Lombok pada libur Natal dan Tahun Baru naik 50 persen dari 661 kali pada 2021 menjadi 989 kali pada 2022. Jumlah kargo pun meningkat dari 369.602 kilogram pada 2021 menjadi 461.888 kilogram tahun ini.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Lombok Rahmat Adil Indrawan di Praya, Lombok, NTB, Rabu (9/11/2022).
Secara keseluruhan, pada 2022, pergerakan penumpang, pesawat, dan kargo di Bandara Lombok juga lebih baik dibanding tahun 2021. Pada 2022, Bandara Lombok melayani 1.979.767 penumpang, sedangkan pada 2021 sebanyak 1.079.196 penumpang.
Sementara itu, pergerakan pesawat pada 2022 sebanyak 21.015 kali dan kargo 10.737.867 ton. Adapun pada 2021, pergerakan pesawat mencapai 19.932 kali dan kargo 8.332.294 ton.
Kita patut bersyukur kondisi Natal dan Tahun Baru kali ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibanding sebelumnya (Rahmat Adil Indrawan).
Optimisme
Geliat moda transportasi udara itu diharapkan terus berlanjut sehingga turut berdampak pada sektor pariwisata. Apalagi, pada 2022, sektor pariwisata di NTB berangsur-angsur pulih karena kondisi pandemi Covid-19 yang relatif terkendali.
Kondisi itu terlihat dari berbagai ajang internasional di NTB yang mampu menarik wisatawan untuk datang, mulai dari ajang MotoGP pada Maret 2022, Kejuaraan Dunia Motokros atau MXGP 2022 di Samota, hingga Kejuaraan Dunia Superbike pada November 2022. Selain itu, ada pula berbagai kegiatan berbasis olahraga wisata lain pada tahun tersebut.
Penonton mengikuti kegiatan Pit Walk 1 di depan garasi tim balap yang mengikuti Kejuaraan Dunia Superbike atau WSBK di Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika di Kuta, Pujut, Lombok Tengah, NTB, Sabtu (12/11/2022).
Situasi yang lebih kondusif pada 2022 itu membuat pelaku pariwisata di NTB semakin optimistis. ”Tahun 2023 kami optimistis pariwisata akan terus membaik meskipun berdasarkan informasi, kondisi akan benar-benar normal tahun 2025,” kata Topan dari View Vacation, salah satu usaha perjalanan wisata di Lombok.
Hal serupa juga disampaikan Direktur Desa Wisata Hijau Bilebante, Lombok Tengah, Pahrul Azim. ”Kami sangat optimistis. Selain pandemi sudah usai, harga tiket pesawat juga turun. Belum lagi berbagai ajang internasional pada 2023 dan infrastruktur pariwisata di Lombok yang cukup memadai,” kata Pahrul.
Para pelaku pariwisata di NTB pun mulai mempersiapkan diri untuk menyambut para wisatawan pada 2023. Pahrul mengatakan, tahun ini, Bilebante membangun kerja sama dengan sukarelawan asal Prancis, Portugal, dan beberapa negara lainnya. Kerja sama itu untuk peningkatan kemampuan berbahasa asing pengelola desa wisata tersebut.
Seorang pengunjung memilih berbagai varian rasa kukis berbahan dasar biji-bijian di gerai sekaligus tempat produksi Nutsafir Cookies Lombok di kawasan Gomong, Selaparang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Selasa (24/5/2022).
Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga optimistis dan turut mempersiapkan diri. Sayuk Wibawati, pemilik Nutsafir Cookies Lombok yang bergerak di usaha makanan ringan, telah siap menyambut berbagai ajang dunia di NTB.
Saat ini Nutsafir tengah memperluas tempat produksi. Usaha tersebut juga meningkatkan promosi penjualan, baik secara luring maupun daring.
”Kami juga ikut serta untuk mempromosikan berbagai ajang internasional di Lombok melalui media sosial sehingga masyarakat luas tahu dan datang ke sini. Tentu itu akan berdampak pada akomodasi dan juga oleh-oleh,” kata Sayuk.