Permudah Investor, Otorita IKN Gandeng ADB Buat Data Geospasial
Otorita IKN dan ADB menandatangani nota kesepahaman yang berisi kesepakatan bermitra untuk mewujudkan pembangunan IKN yang ramah lingkungan sekaligus untuk menarik minat investor.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Otorita Ibu Kota Nusantara atau IKN menandatangani nota kesepahaman dengan Asian Development Bank atau ADB untuk membuat data geospasial. Hal itu akan mempermudah investor dalam mengakses informasi terperinci terkait IKN. Selain itu, kesepakatan kerja sama tersebut juga melingkupi aspek lingkungan untuk menuju IKN sebagai kota hutan netral karbon.
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengatakan, nota kesepahaman itu ditandatangani olehnya dan Vice President ADB Ahmed M Saeed di Incheon, Korea Selatan, pada 5 Mei lalu. Bambang menjelaskan, dalam kerja sama tersebut ada tiga hal yang disepakati. Pertama, ADB bisa berkontribusi dalam perencanaan kota baru dengan membuat platform data geospasial Nusantara.
”Itu untuk memfasilitasi minat investor dan penilaian keselarasan rencana detail tata ruang (RDTR) dengan masterplan Nusantara,” ujar Bambang melalui keterangan tertulis, Minggu (7/5/2023).
Data geospasial itu nantinya mencakup informasi dan gambaran lokasi IKN yang akan disesuaikan dengan RDTR IKN. Dengan demikian, investor bisa dengan mudah mengetahui informasi rinci mengenai lokasi mana saja yang potensial untuk investasi, lengkap dengan kondisi lahan, ketersediaan air, dan informasi lainnya.
Menurut Bambang, kerja sama itu dilakukan untuk memberikan dukungan pengembangan IKN sebagai kota hutan netral karbon. Adapun kesepakatan kedua adalah ADB bakal berkontribusi dalam penyusunan regionally and locally determined contributions (RLDC). Itu merupakan analisis komprehensif di tingkat kota untuk mencapai target nol emisi karbon Indonesia pada 2060. Selain itu, agar wilayah IKN bisa mencapai netral karbon pada 2045.
Terakhir, dalam nota kesepahaman tersebut, keduanya sepakat memanfaatkan peluang untuk memobilisasi pembiayaan. Hal ini termasuk potensi pembiayaan iklim, kemitraan pemerintah dan badan usaha, serta mengaktifkan dukungan pembangunan lingkungan.
”Bermitra dengan lembaga internasional seperti ADB membantu Nusantara berkontribusi pada agenda global untuk mengatasi perubahan iklim, meningkatkan keanekaragaman hayati, dan memenuhi tujuan pembangunan berkelanjutan,” kata Bambang.
Vice President ADB Ahmed M Saeed mengatakan, IKN memberi peluang unik dalam membangun sebuah kota, terutama dalam perencanaan, pengembangan, dan pembiayaan kota. Menurut dia, kerja sama ini bisa turut mewujudkan pembangunan IKN yang berkelanjutan melalui potensi fasilitas pembiayaan iklim serta kemitraan publik dan swasta.
”ADB dengan senang hati mendukung Otorita IKN dalam mengembangkan rencana yang efektif untuk mewujudkan visinya untuk kota hutan yang cerdas dan netral karbon,” ujar Ahmed.
Dalam paparannya di 56th ADB Annual Meeting, Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Mohammed Ali Berawi menjelaskan, IKN dibangun sebagai kota hijau berkelanjutan dan berketahanan. Hal itu dilakukan dengan mempertahankan 65 persen area sebagai hutan tropis, 10 persen kawasan hijau dan produksi pangan, serta 25 persen kawasan kota.
Adapun untuk mencapai netral karbon pada 2045, Ali mengatakan, bakal dilakukan dengan berbagai upaya penghutanan kembali sejumlah area hutan yang sudah beralih fungsi. Dalam program tersebut, pihaknya juga akan melibatkan masyarakat. ”IKN melakukan transformasi peradaban pembangunan melalui keseimbangan pemanfaatan teknologi dan kelestarian alam,” ujar Ali.