Rencana Presiden Kemah di IKN Nusantara Tunggu Pandemi Reda

Rencana Presiden Joko Widodo berkemah di Ibu Kota Negara Nusantara tertunda karena kasus Covid-19 meningkat. Akan tetapi, sejumlah persiapan sudah dilakukan, seperti penyediaan air, listrik, dan fasilitas MCK.

Kompas/Sucipto

Suasana gazebo berukuran sekitar 7 meter x 7 meter dengan rangka baja ringan dibangun di titik nol IKN Nusantara di kawasan PT ITCI Hutani Manunggal, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (16/2/2022).

BALIKPAPAN, KOMPAS — Rencana Presiden Joko Widodo berkemah di Ibu Kota Negara Nusantara belum diketahui waktu pastinya. Agenda yang semula direncanakan pada pertengahan Februari itu ditunda sampai kasus Covid-19 mereda.

Sebelumnya, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor menyampaikan, Presiden akan berkemah di lokasi yang akan menjadi kawasan inti pusat pemerintahan di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, pada 14 Februari. Namun, sampai saat ini rencana tersebut belum terlaksana.

Sekretaris Camat Sepaku Adi Kustaman menjelaskan, pihaknya belum mendapat kabar lanjutan mengenai kunjungan Presiden. Menurut rencana, dalam agenda kemah tersebut Presiden akan bertemu sejumlah tokoh adat dan tokoh masyarakat di Kaltim.

”Kami belum mendapat kabar waktu pastinya. Akan tetapi, kami masih terus mendampingi sejumlah persiapan,” katanya saat dihubungi dari Balikpapan, Jumat (25/2/2022).

Tunggu korona lari dulu. Ini, kan, meningkat korona. (Rencana kemah) kemarin di pertengahan Februari.

Sejumlah persiapan sudah dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bekerja sama dengan instansi lain. Menurut Adi, saat ini sudah tersedia tempat mandi cuci kakus (MCK), saluran air, dan kelistrikan.

Kompas/Sucipto

Suasana jalan di titik nol IKN Nusantara yang sudah dipugar dengan paving block dengan tepian batu kanstin trotoar di kawasan PT ITCI Hutani Manunggal, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (16/2/2022).

Baca juga : Bandara dengan Landasan 3.000 Meter Bakal Dibangun di IKN Nusantara

Saat berkunjung ke Kota Balikpapan untuk mendampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Senin (21/2/2022), Gubernur Kaltim Isran Noor juga belum bisa memastikan waktu kemah Presiden. Ia menjelaskan, Presiden masih melihat perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia yang mulai menanjak.

”Tunggu korona lari dulu. Ini, kan, meningkat korona. (Rencana kemah) kemarin di pertengahan Februari,” ujar Isran.

Kasus Covid-19 di Kaltim juga mulai merangkak naik seperti di sejumlah tempat di Indonesia. Dinas Kesehatan Kaltim mencatat, kasus harian positif Covid-19 pada Kamis (24/2/2022) bertambah 2.577 kasus. Kota Balikpapan, salah satu pintu masuk para pejabat saat berkunjung ke IKN, menyumbang kasus positif tertinggi dengan 834 kasus, diikuti Kota Samarinda sebanyak 425 kasus dan Kabupaten Kutai Kartanegara 423 kasus.

Dipugar

Lokasi yang direncanakan sebagai tempat kemah Presiden saat ini sudah dipugar. Saat Kompas mengunjungi lokasi itu pada 16 Februari 2022, aktivitas di lokasi itu masih tak banyak berubah. Sejumlah truk masih lalu lalang mengangkut kayu akasia dan eukaliptus yang dipanen PT ITCI Hutani Manunggal.

Adapun ribuan pohon yang belum ditebang masih tumbuh hampir di semua titik lahan. Tinggi pohon di beberapa titik sudah lebih dari 5 meter, sebagian lainnya terlihat baru ditanam.

Perbedaan dengan kunjungan sebelumnya, saat ini sudah terdapat pembangunan di titik nol IKN. Kementerian PUPR sudah membangun sebuah gazebo dengan kerangka baja ringan dengan luas sekitar 7 meter x 7 meter.

Baca juga : Realisasi Pemerataan Pembangunan Dinanti dalam Megaproyek IKN

KOMPAS/SUCIPTO

Suasana titik nol IKN Nusantara di kawasan PT ITCI Hutani Manunggal, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (16/2/2022). Dalam tiga hari, kawasan itu sudah ditata dengan pengecoran dan pemasangan paving block.

Jalan menuju gazebo itu dipasangi paving block dengan tepian batu kanstin trotoar berkelir kuning-hitam. Jalan menurun yang mengarah ke titik nol geodesi juga sudah berupa tangga cor. Titik geodesi yang sebelumnya hanya dikelilingi tanah sekarang sudah ditata dengan paving block.

Di sudut lain, sekitar 2 kilometer dari titik nol, alat berat sedang mengeruk tanah untuk membangun Jalan Lingkar Sepaku. Terdapat sejumlah bahan bangunan berupa besi dan batu tertumpuk di tepi jalan.

Baca juga : Teluk Balikpapan Jadi Jalur Logistik untuk IKN, Ribuan Nelayan Tradisional Terancam Tersingkir