Bandara dengan Landasan 3.000 Meter Bakal Dibangun di IKN Nusantara
Pemerintah bakal membangun sebuah bandar udara di ibu kota baru. Sistem transportasi yang terintegrasi juga sedang disiapkan agar memudahkan mobilitas dan mengurangi polusi.
Oleh
SUCIPTO
·4 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Pemerintah berencana membangun bandar udara baru untuk menunjang Ibu Kota Negara Nusantara di Kalimantan Timur. Selain untuk urusan kenegaraan, bandara ini juga nantinya digunakan untuk kepentingan TNI Angkatan Udara.
Hal itu disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Kota Balikpapan, Senin (21/2/2022), setelah melakukan rapat tertutup dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan melakukan kunjungan ke sejumlah titik IKN Nusantara di Penajam Paser Utara. Menumpangi helikopter, Budi juga sudah meninjau lokasi yang bakal dibangun menjadi bandara bersama Gubernur Kaltim Isran Noor.
”Bandara yang akan dibangun sudah kita lakukan penelitian dan lokasinya sangat baik. Bandara itu di tengah, antara Kota Balikpapan dan IKN Nusantara,” ujar Budi.
Ia melanjutkan, bandara itu bakal menjadi lokasi yang strategis karena terhubung dengan Kota Balikpapan melalui jalan tol. Kementerian Perhubungan sudah melakukan penelitian awal mengenai lahan, lokasi, dan kondisi tanah di tempat tersebut.
Penelitian lanjutan masih terus dilakukan oleh Kementerian Perhubungan. Budi mengatakan, pihaknya masih berkoordinasi lebih lanjut dengan TNI untuk membahas detail kebutuhan bandara. ”Posisinya sangat baik sehingga kita bisa membuat bandara dengan lebar 45 meter dan panjang 3.000 meter,” ujar Budi.
Bandara tersebut juga didesain untuk menampung pesawat jenis apa pun, termasuk pesawat angkut militer Airbus A400M.
Ia menyebutkan, pembangunan bandara ini masuk dalam tahap awal pembangunan IKN Nusantara, yakni pada 2022-2024. Ia tidak menjelaskan kebutuhan biaya yang dibutuhkan dan kapan akan mulai pembangunan. Akan tetapi, melihat pengalaman membangun Bandara Internasional Yogyakarta dengan ukuran serupa, Budi yakin bandara di IKN ini bisa rampung dibangun pada awal 2024.
Gubernur Kaltim Isran Noor yang mendampingi Budi menyebutkan, bandara untuk IKN itu tidak berada di kawasan PT ITCI Hutani Manunggal, calon lokasi IKN. Ia mengatakan, bandara baru tersebut terletak di lahan perusahaan sawit yang sudah tidak digunakan lagi.
”Di luar kawasan inti (IKN Nusantara). Kalau dibuat garis lurus, dari lokasi calon istana kepresidenan kira-kira sekitar 20 kilometer ke bandara,” kata Isran.
Saat ini, Kalimantan Timur memiliki dua bandara besar, yakni Bandara APT Pranoto di Samarinda dan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan di Balikpapan. Untuk menunjang mobilitas ke Kaltim dan IKN Nusantara, Isran mengatakan, pemerintah akan meningkatkan kapasitas dan melengkapi fasilitas bandara tersebut.
Bandara APT Pranoto di Samarinda sedang dibangun dengan dana sekitar Rp 300 miliar dari APBN. Selain itu, pemerintah juga berencana menambah panjang landasan terbang Bandara SAMS Sepinggan di Balikpapan. Panjang landasan terbang di bandara internasional itu ditargetkan menjadi 3.000 meter ke arah selatan.
”Fasilitas bandara mau dilengkapi dalam waktu tidak terlalu lama. Desainnya tahun ini selesai,” kata Isran.
Selain membangun bandara baru, pemerintah juga menyiapkan sistem transportasi yang terintegrasi dari daerah penyangga menuju IKN Nusantara. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah terus berkoordinasi untuk menyiapkan hal tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah berencana mendesain transportasi rendah polusi di IKN Nusantara. Sebanyak 80 persen perjalanan di kawasan inti IKN dirancang terkoneksi dengan transportasi publik. Artinya, nantinya transportasi udara, laut, dan darat akan saling terhubung menuju lokasi IKN (Kompas, 25/5/2021).
”Khusus di tempat yang mendekati kawasan ibu kota baru, itu didesain sedemikian rupa dengan sistem intermoda dan electricity car. Itu (desainnya) sudah dimulai tahun ini. Gerak cepat. Survei juga sudah dilakukan,” kata Isran.
Selain itu, pemerintah, melalui Distrik Navigasi Kelas I Samarinda, juga menyiapkan rute baru bagi transportasi laut menuju lokasi IKN. Transportasi laut ini yang nantinya akan berperan besar dalam mengangkut material bangunan dari luar Kalimantan dalam pembangunan IKN.
Khusus di tempat yang mendekati kawasan ibu kota baru, itu didesain sedemikian rupa dengan sistem intermoda dan electricity car.
Kepala Distrik Navigasi Kelas I Samarinda Wismantono menyebutkan, ada 11 titik pelabuhan yang disiapkan di sekitar Teluk Balikpapan untuk menunjang pembangunan IKN. Pihaknya saat ini sedang melakukan kajian rute kapal baru menuju bagian dalam Teluk Balikpapan, lokasi terdekat dengan IKN Nusantara di Kecamatan Sepaku.
”Kalau (pelabuhan) yang utama itu ada dua, di Samboja (Kutai Kartanegara) dan Sepaku (Penajam Paser Utara). Itu titik terdekat dengan IKN. Panjang alur yang sedang dikaji 12 mil (19,3 kilometer),” ujar Wismantono.