Mandalika yang Kembali Berkejaran dengan Waktu
Dalam dua bulan ke depan, Mandalika akan menjadi tuan rumah gelaran MotoGP. Sirkuit tersebut kini berkejaran dengan waktu untuk mengebut berbagai persiapan.
Persiapan di Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika, Kuta, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, kembali berkejaran dengan waktu. Hanya tersisa satu bulan menuju tes pramusim pada Februari 2022 dan dua bulan ke balapan MotoGP pada Maret 2022. Presiden Joko Widodo meminta gelaran itu terlaksana tanpa ada isu-isu tidak baik ikut menumpang di sana.
Jam menunjukkan pukul 10.30 Wita di area penjemputan Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat, Kamis (13/1/2022), saat Presiden Joko Widodo menarik gas sepeda motor custom dengan basic Kawasaki W175 yang dikendarainya.
Lihat juga: Semangat Pengorbanan Putri Mandalika dan Gemerlap Pembangunan Mandalika
Sepeda motor dengan maksimal kecepatan 120 kilometer per jam itu kemudian membawa Presiden Joko Widodo meninggalkan area bandara memasuki Jalan Bypass BIL-Mandalika. Sejumlah menteri dalam Kabinet Indonesia Maju, Gubernur NTB, dan lainnya turut mendampingi Presiden.
Di jalan penghubung bandara dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika sepanjang 17,3 kilometer itu, Presiden berhenti di sejumlah titik. Terutama untuk melihat penataan dan penghijauan jalan yang ditargetkan selesai pada akhir Februari.
Dari Jalan Bypass, Presiden bersama rombongan kemudian melaju ke sejumlah titik di KEK Mandalika dan berakhir di Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina. Selanjutnya, Presiden menggunakan mobil kepresidenan didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo menuju titik kunjungan lain di kawasan itu. Masyarakat di Mandalika antuasias menyambut kedatangan mereka.
Baca juga: Ekonomi (Musiman) Mandalika
Saat berada di sirkuit, Presiden dan rombongan terlihat serius menyimak penjelasan dari pihak PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau ITDC dan Mandalika Grand Prix Assosication (MGPA). Semua hal terkait progres, kendala-kendala, disampaikan ke Presiden.
Hal itu kemudian dibawa Presiden ke rapat terbatas di Mandalika seusai kunjungannya. Dalam video yang dirilis kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Jumat (14/1/2022) pagi, berbagai hal ditekankan presiden.
Menurut Presiden, waktu untuk persiapan tes pramusim yang akan berlangsung pada 11-13 Februari 2022 tinggal satu bulan lagi. Sementara untuk MotoGP pada 18-20 Maret 2022 sekitar dua bulan. ”Sehingga betul-betul saat ini (Mandalika) berkejaran dengan waktu,” kata Presiden.
Oleh karena itu, Presiden mengatakan, kunjungan kerjanya ke NTB terkait hal itu. ”Saya ingin memastikan persiapan pelaksanaan MotoGP 2022 di Mandalika, NTB, betul-betul harus terlaksana dengan baik tanpa ada isu-isu yang tidak baik yang ikut menumpang di situ,” kata Joko Widodo.
Baca juga: Sirkuit Mandalika Tuai Pujian
Menjelang dua perhelatan itu, Presiden menekankan kesiapan berbagai hal, mulai dari layanan di BIL yang menjadi pintu masuk bagi pebalap, ofisial, dan penonton. ”Pastikan penerimaan kita tidak ruwet. Semuanya bisa serba cepat, tetapi kepastian harus aman dari Covid-19,” kata Presiden.
Terkait bandara, kata Presiden, ada tiga isu yang harus dipastikan berjalan dengan baik di lapangan. Pertama masalah slot penerbangan harus dihitung, kedua soal bongkar muat logistik tim yang akan berlaga.
”Jangan sampai isu kecil di Superbike yakni ada kesalahan membongkar logistik tanpa seizin tim (kembali terjadi) sehingga suaranya jadi negatif,” kata Joko Widodo.
Hal ketiga, terkait kelancaran selama di bandara, mulai dari imigrasi, protokol kesehatan, dan Bea Cukai. ”Saya minta semuanya dilakukan secara profesional dengan kecepatan yang cepat,” kata Presiden.
Baca juga: Menanti Buah Akselerasi Mandalika
Terkait penerbangan, Presiden juga meminta agar memastikan moda transportasi dari bandara lain, seperti dari Kupang menuju Mandalika, benar-benar terhitung betul kebutuhannya.
”Mengelola 63.000 orang bukan barang mudah. (Jumlah itu) Belum di luar masyarakat sekitar yang ingin datang. Ini MotoGP, penggemarnya banyak. Di Indonesia penggemarya bukan banyak, tetapi sangat banyak,” kata Presiden.
Hal lain yang harus dibenahi, kata Joko Widodo, adalah akses ke Mandalika, mulai dari jalan Bypass BIL-Mandalika, pelebaran jalan Kuta-Keruak, termasuk penataan pemukiman warga, homestay, warung dan rumah makan, hingga suvenir. ”Semua agar bisa diperbarui sehingga wajah Mandalika benar-benar berubah,” kata Presiden.
Sementara untuk sirkuit, percepatan pembenahan fasilitas dan infrastruktur harus dilakukan. Presiden meminta agar tidak dikerjakan mepet dengan waktu pelaksanaan, misalnya royal box, paddock, serta area lain bagi pebalap dan ofisial.
Baca juga: Mandalika, Omicron, dan MotoGP 2022
”Kemudian di dalam yang masih kelihatan adalah sistem drainase untuk menapung curah hujan yang tinggi. Ini harus hati-hati. Jangan ada asalan karena curah hujan ekstrem. (Kalau itu alasannya), Berarti sistem drainase kita tidak siap,” kata Presiden.
Pembanguan tribune, menurut Presiden, juga agar jangan mepet-mepet. Jika diperlukan, pengaspalan lintasan bisa dilakukan, termasuk mengecek kesiapan listrik dan fasilitas penunjang lainnya.
Optimistis
Permintaan Presiden Joko Widodo memang cukup banyak, tetapi harus diindahkan demi suksesnya ajang yang telah ditunggu lebih dari dua dekade itu. Terakhir, balapan MotoGP digelar di Sirkuit Sentul pada 1997.
Hal itu sejalan dengan pendapat Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) NTB Dewantoro Umbu Joko. Menurut Dewantoro, kedatangan Presiden menunjukkan perhatiannya sekaligus membangkitkan optimisme suksesnya penyelenggaraan MotoGP. ”Juga optimisme Mandalika ke depan menjadi salah satu destinasi pariwisata unggulan,” kata Dewantoro.
Baca juga: Saat Wajah Mandalika Kembali Bergairah
Direktur Utama ITDC Abdulbar M Mansoer juga menilai kunjungan Presiden sebagai dukungan dan perhatiannya terhadap kesiapan mereka (ITDC dan MGPA) dalam menggelar ajang MotoGP, termasuk dukungan kementerian dan lembaga terkait untuk MotoGP.
Oleh karena itu, menurut Abdulbar, fokus saat ini adalah mempersiapkan segala sesuatu baik untuk tes pramusim dan ajang MotoGP sendiri.
”Sejumlah pembenahan dan perbaikan di Sirkuit Mandalika yang menjadi syarat dan prasyarat homologasi menjelang MotoGP 2022 terus kami kerjakan. Dengan adanya kunjungan Bapak Presiden, kami semakin bersemangat dalam mempersiapkan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya,” kata Abdulbar.
Beberapa pekerjaan proyek yang tengah disiapkan antara lain menambah kapasitas penonton sebanyak 50.000 unit yang ditargetkan selesai pada bulan Maret 2022 sebelum perhelatan MotoGP berlangsung.
Baca juga: MotoGP Mandalika, Pembuktian ”Indonesia Bisa”
”Kapasitas penonton ini lebih banyak dibandingkan dengan WSBK 2021 guna mengantisipasi animo penonton yang tinggi terhadap event balap berkelas dunia ini,” kata Abdulbar.
ITDC Group juga tengah menyiapkan sejumlah kebutuhan utilitas pendukung penyelenggaraan MotoGP, antara lain penyediaan air bersih dengan volume 4.800 meter kubik, suplai tenaga listrik untuk sirkuit sebesar 5,19 kilovolt ampere, penguatan kapasitas jaringan komunikasi dan internet dengan kecepatan 1.000 megabit per detik pada hari balap.
Abdulbar optimistis persiapan-persiapan tersebut akan berjalan baik sehingga Mandalika bisa menyelenggarakan MotoGP. Dengan demikian, ajang tersebut bisa menjadi simbol kebangkitan ekonomi nasional dan berdampak banyak ke masyarakat.
”Ajang ini juga akan menunjukkan kepada dunia bahwa kita mampu menyelenggarakan dan menjadi tuan rumah sebuah event internasional berskala besar di tengah masa adaptasi kebiasaan baru ini,” kata Abdulbar.
Pada saatnya kesuksesan ajang ini bakal ditentukan seberapa jauh persiapannya.