Mandalika, Omicron, dan MotoGP 2022
Indonesia menaruh harapan besar pada MotoGP di Sirkuit Mandalika, Maret 2022 nanti. Tetapi ajang balap motor paling bergengsi itu masih berhadapan dengan pandemi, ditambah lagi terdeteksinya Omicron.

Warga menikmati suasana senja di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pantai Kuta, Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Senin (22/11/2021).
Rasanya terlalu cepat untuk khawatir dan pesimistis. Tetapi tiga bulan menuju gelaran MotoGP di Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika, Maret 2022, adalah waktu yang singkat. Apalagi hingga saat ini, pandemi belum tertangani dan varian baru virus korona, Omicron, juga terdeteksi.
Euforia gelaran Idemitsu Asia Talent Cup pada 12-14 November 2021, dilanjutkan World Superbike pada 19-21 November 2021, masih terasa di Indonesia. Pada saat yang sama, berbagai pihak mulai melihat ke ajang yang lebih bergengsi, MotoGP, yang dijadwalkan berlangsung pada 20 Maret 2022.
Di tengah berbagai kendala persiapan, cuaca yang tak bersahabat, dan persoalan lahan warga yang belum tuntas, IATC dan WSBK tetap bisa berlangsung. Masyarakat pecinta balap motor antusias menonton.
Para pembalap, di samping masukan untuk perbaikan ke depan, juga memberikan apresiasi terhadap kualitas aspal sirkuit Mandalika dalam kondisi basah.
Pebalap Kawasaki Racing Team Jonathan Rea yang menjuarai dua kali balapan di Mandalika mengatakan, aspal Mandalika merupakan salah satu yang memiliki daya cengkram terbaik di dunia saat kondisi basah.

Pebalap World Superbike (WSBK) tim Kawasaki Racing Jonathan Rea (kiri) dan Tom Sykes bersama anggota tim balapnya dan juga pebalap lain saat mengikuti sesi track walk dengan berjalan mengelilingi sirkuit untuk lebih mengenali kondisi trek Sirkuit Internasional Jalan Raya Mandalika, Lombok Tengah, NTB, Kamis (18/11/2021).
Di luar arena sirkuit, dari data yang dihimpun Kompas, dampak ekonomi dua ajang tersebut begitu terasa. Tidak hanya bagi masyarakat di dalam kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika, tetapi juga kawasan lain di Pulau Lombok.
Kondisi itu tidak terlepas dari banyaknya wisatawan yang datang ke Lombok selama ajang WSBK. Bandara Lombok mencatat, sepanjang 17-23 November 2021, pergerakan penumpang mencapai 5.700 orang per hari. Pada 19 November, penumpang yang tiba di Lombok mencapai 4.241 orang.
Baca juga: Sirkuit Mandalika Tuai Pujian
Hal itu otomatis berdampak dengan bergeraknya sektor-sektor yang selama ini lesu karena pandemi. Akomodasi di dalam kawasan Mandalika, menurut Ketua Mandalika Hotel Association Samsul Bahri, meningkat signifikan menjelang WSBK.
Samsul mengatakan, sebelum WSBK, rata-rata okupansi 15 persen, tetapi kemudian saat gelaran tersebut, mencapai 95 persen. Jumlah kamar di Mandalika, termasuk homestay, sekitar 3.000 unit.

Penonton berjalan menuju pintu keluar melewati terowongan trek Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika di Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, pada ajang balap motor Kejuaraan Dunia Superbike (WSBK) 2021, Minggu (21/11/2021).
Selain hotel, rumah makan, transportasi, dan rumah warga yang dijadikan penginapan juga terimbas, termasuk keterlibatan tenaga kerja asal NTB selama ajang tersebut. Direktur Operasi dan Inovasi Bisnis ITDC Arie Prasetyo mengatakan, 1.475 orang terlibat dalam ajang itu, termasuk warga dari enam desa penyangga Mandalika.
Galur baru
Melihat dampak IATC dan WSBK, tidak heran jika harapan lebih besar kini diletakkan di ajang MotoGP. Oleh karena itu, begitu gelaran selesai, berbagai pembenahan langsung dilakukan di berbagai sisi. Di dalam ataupun luar kawasan.
Baca juga: Langkah Besar Mandalika
”Fokus kami adalah menyelenggarakan balapan WSBK tahun ini dan MotoGP tahun depan. Kami menyadari banyak aspek penyelenggaraan yang belum sepenuhnya ideal sehingga penyelenggaraan WSBK ini menjadi pengalaman berharga untuk suksesnya penyelenggaraan MotoGP 2022 serta ajang-ajang berikutnya,” kata Direktur Mandalika Grand Prix Association Ricky Baheramsjah.
Secara khusus, Presiden Joko Widodo juga menggelar rapat terbatas terkait persiapan penyelenggaran MotoGP 2022 pada Jumat (26/11/2021) kemarin.

Penonton mengenakan jas hujan dari plastik saat hujan deras mengguyur Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika di Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, pada ajang balap motor Kejuaran Dunia Superbike (WSBK) 2021, Minggu (21/11/2021).
Gubernur NTB Zulkieflimansyah dalam siaran resminya mengatakan, pemerintah pusat akan menambahkan dana alokasi khusus (DAK) untuk NTB untuk mempersiapkan gelaran MotoGP.
Meski belum ada angka resminya, dana itu untuk pengembangan infrastruktur, pariwisata, usaha mikro kecil dan menengah, serta lingkungan hidup.
Baca juga: Razgatlioglu Juara di Mandalika
Persoalan lain, seperti lahan warga di dalam sirkuit, juga mulai diselesaikan. Kamis (25/11/2021), mulai dilakukan pembayaran kepada pemilik lahan oleh pihak ketiga yang difasilitasi Pemerintah Provinsi NTB.
Berdasarkan semua hal yang dilakukan tersebut, pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan penyelenggara tampaknya sangat serius ingin MotoGP yang diprediksikan bisa dihadiri hingga 150.000 penonton berlangsung sukses, baik dari sisi penyelenggaraan maupun dampaknya.

Semua mulai dipersiapkan. Namun, di depan mata, masih ada pandemi Covid-19 yang belum juga bisa dikendalikan. Bahkan, kini muncul varian baru korona yakni Omicron.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Omicron yang ditemukan di Afrika Selatan masuk dalam daftar galur yang harus diwaspadai karena sejumlah pertimbangan.
Baca juga: WHO: Omicron, Varian yang Harus Diwaspadai
Pertimbangan itu adalah jumlah mutasi yang sangat tinggi dan berpotensi menyebabkan penurunan respons imun yang berdampak pada penurunan kemampuan vaksin dan terapi antibodi.
Selain itu, varian ini juga diperkirakan lima kali lebih menular dari virus korona asli. Serta diduga meningkatkan risiko reinfeksi kepada orang yang sudah pernah tertular Covid-19.

Pemandangan aerial Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika di bibir pantai di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pantai Kuta, Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Senin (22/11/2021).
Pemerintah Indonesia sendiri sudah mulai mengantisipasi varian baru ini. Langkah yang diambil adalah penangguhan sementara pemberian visa kunjungan dan visa tinggal terbatas bagi warga negara Afrika Selatan, Botswana, Namibia, Zimbabwe, Lesotho, Mozambik, Eswatini, dan Nigeria.
Selain itu, Pemerintah Indonesia juga menolak masuk sementara orang asing yang pernah tinggal dan atau mengunjungi negara-negara tersebut dalam kurun 14 hari sebelum masuk wilayah Indonesia.
Baca juga: Berpacu Menutup Pintu bagi Omicron
Hingga Minggu, pengidap Covid-19 dari gugus kasus baru akibat varian Omicron dilaporkan terdeteksi di Australia, Belgia, Ceko, Israel, Italia, Inggris, Hong Kong, dan Jerman (Kompas, 29/11).
Adanya varian baru Omicron, belum tuntasnya pengendalian Covid-19 virus korona asli, dan berbagai persiapan dalam waktu efektif dua bulan (sebelum pramusim pada Februari), membuat tantangan untuk mewujudkan dampak positif MotoGP tentu semakin berat.

Presiden Joko Widodo memacu motor balap miliknya saat menjajal Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Jumat (12/11/2021).
Meski demikian, bukan berarti tidak ada harapan sama sekali. Penyelenggaraan IATC dan WSBK adalah bukti dampak positif gelaran dunia, selama ajang itu dipersiapkan dengan baik.
Cakupan vaksinasi 70 persen di Lombok Tengah sebagai syarat menghadirkan penonton saat WSBK berhasil dicapai. Per Minggu (28/11/2021), cakupan vaksinasi di Lombok Tengah bahkan sudah mencapai 76,14 persen. Sementara NTB sudah 72,60 persen.
Kasus baru Covid-19 di NTB juga turun drati, yakni antara satu dan dua kasus per hari. Per hari Minggu kemarin, total positif sejak awal pandemi di NTB mencapai 27.748 orang. Dari jumlah itu, 26.702 orang sembuh dan 910 orang meninggal. Sementara kasus aktif sebanyak 136 orang.
Baca juga: Presiden Jokowi Minta Antisipasi Varian Omicron Covid-19
Cakupan vaksinasi itu bisa jadi modal. Juga tren penanganan positif yang baik. Tentu hal itu harus tetap dibarengi protokol kesehatan secara ketat sehingga penularan tidak kembali meningkat.
Kemungkinan sedikitnya penonton dari luar negeri karena pandemi dan berbagai kebijakan pembatasan penerbangan internasional bisa disiasati dengan memaksimalkan potensi penonton dalam negeri.

Penonton melewati jalur berlumpur saat akan naik ke tribune untuk menyaksikan balapan di Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika di Kuta, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Minggu (21/11/2021).
Apalagi Indonesia, menurut Direktur Olahraga Dorna Sports, Carlos Ezpeleta, sebagai salah satu negara dengan basis penggemar MotoGp yang besar. Sehingga peluang mewujudkan dampak MotoGP Mandalika tanpa wisatawan mancanegara, tetap besar.
Pada WSBK lalu, penggemar motor balap rela menempuh perjalan dari berbagai wilayah di Indonesia. Tidak hanya menonton balapan, tetapi juga berlibur. Mereka juga antusias dan siap hadir dengan lebih banyak lagi rombongan saat ajang MotoGP pada Maret 2022.
Baca juga: Mimpi Razgatlioglu di Mandalika
Peluang itu tentu tidak boleh lepas. Semua pemangku kepentingan harus memastikan semua siap. Tidak hanya sirkuit Mandalika dengan seluruh infrastruktur pendukung, tetapi juga hal lain dalam dan luar kawasan Mandalika.
Kawasan-kawasan wisata, termasuk fasilitas, dan sumber daya manusia harus dipersiapkan. Tidak hanya di Lombok, tetapi juga Pulau Sumbawa.

Suasana fasilitas bagi penonton di area tribune Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika, Kuta, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Jumat (19/11/2021).
Usaha jasa pariwisata hingga masyarakat setempat, harus bisa mendapatkan manfaat dan tidak hanya jadi penonton. Pengamat ekonomi Universitas Mataram M Firmansyah mengatakan, konsep-konsep untuk memastikan keberadaan Mandalika dan ajang balap dunianya bisa berdampak, terutama bagi masyarakat lokal, harus dipikirkan dengan matang.
Kepala Dinas Pariwisata NTB Yusron Hadi mengakui diperlukan upaya mendorong bagaimana wisatawan tidak hanya menikmati balapan, tetapi juga berwisata, hingga menikmati produk ekonomi kreatif.
Oleh karena itu, kata Yusron, di samping memastikan penanganan Covid-19 bisa terus optimal dengan percepatan vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan, konsep untuk membuat wisatawan bisa tinggal lebih lama di Mandalika akan dirancang bersama pihak-pihak terkait di Lombok dan Sumbawa.
Tiga bulan menuju MotoGP 2022 adalah waktu yang singkat sehingga Mandalika, NTB, dan Indonesia kembali berkejaran dengan waktu. Agar dampak positif yang diharapkan terwujud, semua harus dipersiapkan dengan maksimal. Penanganan pandemi jangan sampai kendur dan masyarakat tidak boleh lengah menerapkan protokol kesehatan.
Baca juga: Dari Afrika, Omicron Mulai Menyebar ke Sejumlah Negara