Lanjutkan Pembangunan, Wabup Muba Beni Hernedi Ditunjuk Jadi Plt Bupati
Wakil Bupati Musi Banyuasin Beni Hernedi ditunjuk menjadi Pelaksana Tugas Bupati Musi Banyuasin setelah KPK menangkap Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kekosongan pemerintahan.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Tidak ingin pelayanan dan pembangunan di Musi Banyuasin terhenti, Gubernur Sumsel menunjuk Wakil Bupati Musi Banyuasin Beni Hernedi sebagai Pelaksana Tugas Bupati Musi Banyuasin, Minggu (17/10/2021) malam. Tugas ini diemban sampai ada keputusan berkekuatan hukum tetap mengenai status dari Bupati Musi Banyuasin nonaktif Dodi Reza Alex.
Penunjukan dilakukan di Rumah Dinas Gubernur Sumsel Istana Griya Agung di Palembang, Sumatera Selatan, dihadiri oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Musi Banyuasin (Muba). Seharusnya penunjukan ini dilakukan pada Sabtu (16/10/2021), tetapi baru terealisasi keesokan harinya karena Beni sedang berada di perbatasan Muba dan Jambi.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan, penunjukan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Muba ini setelah Komisi Pemberantasan Korupsi resmi menetapkan Dodi sebagai tersangka kasus korupsi infrastruktur. Penunjukan ini penting agar tidak ada kekosongan pemerintahan di Muba. ”Proses pelayanan, pembangunan, dan kepemimpinan harus terus berlanjut,” katanya.
Apalagi, sekarang sudah mendekati akhir tahun ketika semua program yang sudah dirancang harus dijalankan, termasuk penetapan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (R-APBD) Muba Tahun Anggaran 2021. Selain mempersiapkan R-APBD, Heman juga berharap agar Plt Bupati Muba segera menunjuk orang-orang yang tepat guna mengisi kekosongan di sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD). ”Untuk penyusunan R-APBD dibutuhkan pejabat teknis yang berkaitan,” ungkapnya.
Seperti diketahui, selain Dodi, KPK juga menyeret tiga tersangka lain, yakni Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Muba Herman Mayori, Kepala Bidang Sumber Daya Air Eddi Umari, serta Direktur PT Selaras Simpati Nusantara selaku swasta Suhandy.
Menurut Herman, posisi bupati penting karena berhubungan dengan kuasa pembangunan anggaran baik untuk progres pembangunan maupun pembayaran pembangunan kepada pihak ketiga (vendor). ”Intinya, jangan sampai ada aliran dana yang tidak termonitor karena segala bentuk anggaran adalah tanggung jawab dari kepala daerah,” ujar Herman.
Herman juga mengatakan telah membicarakan masalah penggantian ini dengan Dirjen Otonomi Daerah dan Menteri Dalam Negeri. Dirinya juga berharap agar seluruh jajaran di Muba tetap bekerja di dalam satu garis lurus mendukung tugas dari Pelaksana Tugas Bupati Musi Banyuasin. ”Jangan ada kelompok, geng, atau kubu tertentu,” ujarnya.
Intinya, jangan sampai ada aliran dana yang tidak termonitor karena segala bentuk anggaran adalah tanggung jawab dari kepala daerah.
Setelah ditunjuk menjadi Plt Bupati Muba, Beni berkomitmen untuk menyelesaikan program pembangunan yang saat ini masih berjalan. ”Pada tanggal 22 Oktober ini, kami akan mengesahkan APBD tahun anggaran 2022,” ujarnya.
Selain itu, dirinya akan memastikan segala bentuk pelayanan dan pembangunan tetap berjalan. ”Kami ingin memastikan pelayanan dan stabilitas ekonomi tetap terjaga,” kata Beni. Karena itu, soliditas, kekompakan dalam menyatukan pikiran, sangat penting untuk membangun Muba.
Beni pun siap untuk menjalankan mandat dan kewenangan yang diemban sesuai dengan koridor aturan yang berlaku. Dalam pelaksanaannya, dirinya juga pasti akan terus berkonsultasi dan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi. ”Ini situasi yang berat karena itu saya mohon doanya,” ucap Beni.
Berada di perbatasan
Beni mengakui dirinya baru mendapatkan kabar mengenai ditangkapnya Bupati Muba Dodi Reza, Sabtu siang. Itu karena sejak Jumat pagi dirinya sedang berada di Sungai Benu, Banyuasin. Kawasan itu berada di zona penyangga (buffer zone) Taman Nasional Berbak Sembilang.
Kawasan yang berada di perbatasan Musi Banyuasin, Banyuasin, dan Tajung Jabung Timur itu merupakan kawasan yang rentan terbakar. Karena itu, dirinya melakukan pemantauan di sana. ”Kebetulan kawasan itu susah sinyal,” ungkapnya.
Beni mengakui terakhir kali berkomunikasi dengan Dodi pada Kamis (14/10/2021) dan saat itu Dodi sedang berziarah ke orangtua Beni. ”Setelah itu tidak ada komunikasi lagi,” katanya.
Sementara itu, untuk kunjungan Dodi ke Jakarta, ungkap Beni, hal tersebut berkaitan dengan rencana kunjungan Dodi ke Norwegia pada 4 November 2021. Di sana, Dodi diminta untuk menjadi pembicara tentang program pemerintah Musi Banyuasin terkait konsepsi bahan bakar minyak nabati (biofuel) yang sedang dijalankan.