Jakarta Ingin Rupawan Menyambut KTT ASEAN
Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN melecut Jakarta untuk merias diri dari masalah klasik, polusi udara dan kemacetan.
Jakarta bersolek menyambut Konferensi Tingkat Tinggi Ke-43 ASEAN. Sejumlah ruas jalan utama semarak dengan bendera dan spanduk, serta mural. Tak hanya tampilan fisik, demi KTT ASEAN pula Jakarta berjibaku mengatasi masalah klasik polusi udara dan kemacetan.
Setidaknya lima bulan terakhir, pemerintah giat menanam pohon, merias wajah kota dengan mural, mengendalikan polusi udara, hingga rekayasa lalu lintas. Upaya-upaya itu demi kenyamanan delegasi negara ASEAN selama KTT yang akan berlangsung Selasa hingga Kamis (5-7/9/2023).
Jumat (1/9/2023) siang, di Jakarta Selatan, Iman (35), anggota pasukan hijau dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta, tengah menyiram tanaman di Taman ASEAN. Taman seluas 1.958 meter persegi ini berdekatan dengan Sekretariat ASEAN dan Stasiun MRT ASEAN.
Taman yang diresmikan 2 Agustus lalu itu menandai komitmen bersama kota-kota di ASEAN. Mereka ingin meningkatkan kerja sama dan kemitraan pada tiga isu utama, yakni mempercepat capaian sasaran Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang sempat terhambat karena berbagai krisis global dan kawasan, mempercepat transformasi digital, serta memajukan implementasi kebijakan penanganan krisis iklim secara lebih cepat dan konkret.
”Perkumpulan sepuluh negara. Mudah-mudahan kerja sama antarnegara bisa sebagus Taman ASEAN ini,” ujar Iman saat ditanyai tentang ASEAN.
Baca juga: ”ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”
Penanganan krisis secara cepat dan konkret dalam pengendalian polusi udara gencar dilakukan dalam beberapa terakhir. Dinas Lingkungan Hidup Jakarta menghentikan sementara aktivitas usaha pergudangan dan penyimpanan batubara karena belum mematuhi aturan pengelolaan lingkungan di Jakarta Utara dan Jakarta Timur. Satu perusahaan beton di Jakarta Barat turut diberi sanksi lantaran belum menyusun dokumen upaya pengelolaan lingkungan dan pemantauan lingkungan hidup sesuai aturan.
Selain itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memasang water mist di Balai Kota Jakarta. Pompa bertekanan tinggi buatan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu jadi proyek percontohan penyemprotan air dari ketinggian untuk menurunkan kadar polutan PM 2,5.
Warga mengapresiasi berbagai langkah pemerintah itu. Namun, mereka berharap upaya itu tidak hanya saat perhelatan ASEAN.
”Jangan hanya delegasi ASEAN saja yang dibuat nyaman. Warga yang tetap ngantor juga dong. Udara bikin enggak nyaman, gampang batuk dan pilek,” seloroh Margareth (30), karyawan swasta di Jakarta Pusat, Sabtu (2/9/2023).
Kualitas udara Jakarta dalam sepekan terakhir masih tidak sehat berdasarkan laporan IQAir (https://www.iqair.com/id/indonesia/jakarta). Indeks kualitas udara tersebut ada dalam rentang 153-162. Adapun konsentrasi PM 2,5 berkisar 59,7 sampai 77,7 mikrogram per kubik atau jauh dari standar WHO yang hanya 15 mikrogram per kubik per 24 jam.
Baca juga: RI Fokus Dorong ASEAN Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi
Rekayasa lalu lintas
Kegiatan utama KTT Ke-43 ASEAN akan berlangsung di Hotel St Regis, Sekretariat Jenderal ASEAN, Balai Sidang Jakarta (Jakarta Convention Center), Taman Pelataran Gelora Bung Karno (GBK), Hotel Sultan, dan Istana Merdeka.
Khusus Jakarta Convention Center dilakukan rehabilitasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jakarta Metro, Direktorat Jenderal Cipta Karya, sejak 12 Juni 2023 dengan masa pelaksanaan 105 hari. Konstruksi oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk menelan anggaran dari APBN senilai Rp 115,88 miliar.
Demi kenyamanan jalan yang dilalui delegasi ASEAN, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional DKI Jakarta-Jawa Barat, Direktorat Jenderal Bina Marga, juga meningkatkan konektivitas jalan. Berlangsung pekerjaan preservasi jalan dengan overlaying lapisan beraspal di dalam kawasan Gelora Bung Karno sepanjang 4,67 kilometer dengan anggaran Rp 29,32 miliar.
Selama KTT ASEAN berlangsung bakal diterapkan rekayasa lalu lintas, bekerja dari rumah (WFH) bagi aparatur sipil negara (ASN) yang tidak melakukan pelayanan secara langsung, swasta sesuai kebijakan setiap perusahaan, dan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di sekolah sekitar lokasi KTT ASEAN.
Rekayasa lalu lintas berlaku di 29 ruas jalan yang dilalui delegasi negara ASEAN. Saat delegasi menuju tempat-tempat kegiatan akan dilakukan buka tutup jalan yang bisa berlangsung sampai dua jam. Adapun kawasan Gelora Bung Karno ditutup untuk umum selama perhelatan KTT.
Sejak awal saya sampaikan bahwa ASEAN ini tidak hanya berbicara tinggi-tinggi, tetapi betul-betul bisa ada manfaatnya ke bawah, ke masyarakat. (Presiden Joko Widodo)
Warga pun diminta untuk tidak berkegiatan di area tersebut. Apabila ada kegiatan, warga diimbau menggunakan angkutan umum yang akan ditambah jadwal perjalanannya.
”Kami WFH, mendukung kelancaran ASEAN. Enggak ribet, efektif juga kerja dari rumah,” kata Fisena (32), karyawan swasta di Jakarta Selatan.
Baca juga: ASEAN Bisa Menua Sebelum Kaya
Selama KTT ASEAN ke-43, operasional kendaraan angkutan barang di sejumlah ruas jalan tol juga dibatasi. Pembatasan berlaku di ruas Jalan Tol Cawang-Tomang-Pluit, Jalan Tol Tomang-Pluit, Jalan Tol Kembangan-Tomang, dan Jalan Tol Prof Dr Ir Sedyatmo (Pluit-Kamal Muara).
Namun, ada pengecualian kendaraan pengangkut bahan bakar minyak atau bahan bakar gas, ternak, hantaran pos dan uang, pangan pokok terdiri dari sembako, air minum dalam kemasan, dan pakan ternak. Kendaraan tersebut wajib dilengkapi surat muatan yang diterbitkan pemilik barang yang diangkut, surat muatan berisi keterangan jenis barang yang diangkut, tujuan pengiriman barang, nama dan alamat pemilik barang, serta ditempelkan pada kaca depan sebelah kiri angkutan barang.
Tiga hari jelang KTT ASEAN, Presiden Joko Widodo menyatakan, Indonesia siap menyelenggarakan konferensi yang akan digelar di Jakarta Convention Center. KTT akan dihadiri 22 negara, terdiri dari 11 negara anggota ASEAN, termasuk Timor Leste.
Hadir pula sembilan negara mitra, Korea selatan, Jepang, India, China, Australia, Selandia Baru, Kanada, Rusia, dan Amerika Serikat. ASEAN turut mengundang dua negara lain, Bangladesh sebagai Ketua Indian Ocean Rim Association (IORA) dan Kepulauan Cook sebagai Ketua Pacific Island Forum (PIF).
Presiden saat memberikan keterangan pers seusai meninjau kesiapan penyelenggaraan KTT ASEAN, Jumat (1/9/2023), menyampaikan bahwa manfaat penyelenggaraan KTT ASEAN harus bisa dirasakan seluruh lapisan masyarakat.
”Sejak awal saya sampaikan bahwa ASEAN ini tidak hanya berbicara tinggi-tinggi, tetapi betul-betul bisa ada manfaatnya ke bawah, ke masyarakat,” ujar Presiden.