Keamanan Memburuk, China Minta Warganya di Myanmar Utara Mengungsi
Walau mendukung junta Myanmar, China mulai kehilangan kesabaran soal penipuan daring yang menjadikan warganya sebagai korban.
Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
·4 menit baca
NAYPYIDAW, KAMIS — Kedutaan Besar China di Naypyidaw, Myanmar, mengeluarkan pengumuman yang meminta semua warga negara China di Myanmar bagian utara agar mengungsi. Situasi keamanan di sana semakin buruk akibat konflik terbuka antara junta militer dan Aliansi Tiga Bersaudara yang hendak merebut sejumlah wilayah.
Pengumuman itu disebarluaskan oleh Kedutaan Besar China di Naypyidaw, Kamis (28/12/2023), melalui akun resmi mereka di berbagai media sosial. Kota-kota yang dimaksud berada di Negara Bagian Shan, Myanmar sebelah utara. Kota-kota ini berbatasan langsung dengan Provinsi Yunnan di China, Provinsi Bokeo di Laos, dan Provinsi Mae Hong Song, Thailand.
Titik panas konflik ada di kota Laukkai, terutama di Distrik Kokang. Daerah ini adalah pintu masuk ekspor China ke Laos yang neracanya sebesar 1,8 miliar dollar Amerika Serikat (AS). Kota Laukkai dikuasai oleh junta Myanmar.
Akan tetapi, sejak bulan Oktober 2023, terjadi letupan-letupan pertempuran dengan Aliansi Tiga Bersaudara. Ini adalah gabungan kelompok etnis pemberontak yang terdiri dari Aliansi Tentara Nasional Demokrasi Myanmar (MNDAA), Tentara Arakan, dan Tentara Pembebasan Nasional Ta’ang.
”Situasi di Laukkai, terutama Kokang, tidak baik. Warga China diharapkan pindah ke lokasi yang aman. Meskipun begitu, China tetap mengedepankan gencatan senjata dan agar para pihak bertikai mampu menahan diri,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam jumpa pers harian.
Secara budaya, Laukkai lebih dekat dengan China. Masyarakatnya menggunakan mata uang renminbi untuk bertransaksi. Bahasa Mandarin merupakan yang paling sering dipakai untuk berkomunikasi sehari-hari. Bahkan, para anggota MNDAA sepenuhnya berbicara menggunakan bahasa Mandarin.
Pada 14 Desember lalu, China memediasi rapat antara junta militer dan Aliansi Tiga Bersaudara. Tidak ada hasil dalam pertemuan itu, tetapi kedua belah pihak berjanji untuk terus membuka komunikasi. Namun, tidak sampai satu bulan, pertikaian kembali pecah.
Aliansi Tiga Bersaudara ingin merebut Laukkai dari junta dengan alasan militer Myanmar menjadikan kota itu sebagai sarang perdagangan manusia, prostitusi, perjudian, serta penipuan berbasis daring dan telepon. Aliansi meluncurkan Operasi 1027 yang bertujuan merebut Laukkai, dimulai dari Distrik Kokang.
China telah berkali-kali mengutarakan kekesalan terhadap persoalan penipuan daring dan telepon ini.
Menurut MNDAA, junta melancarkan serangan berupa tembakan rudal ke Kokang, kemudian dibalas oleh Aliansi. Kedua pihak menyatakan hendak membersihkan Laukkai dari sindikat penipuan. Junta mengatakan hendak bekerja sama dengan militer Thailand untuk memberangus sindikat tersebut, tetapi Aliansi Tiga Bersaudara tidak mempercayai perkataan itu sehingga memutuskan merebut kota.
China telah berkali-kali mengutarakan kekesalan terhadap persoalan penipuan daring dan telepon ini. Sindikat di Laukkai secara spesifik mengincar warga China. Apalagi, jaringan telekomunikasi di sana juga memakai layanan seluler China.
Menurut kantor berita nasional China, Xinhua, sepanjang tahun 2023, sudah ada 31.000 tersangka yang ditangkap di Myanmar dan dideportasi ke China.
Dilansir oleh surat kabar nasional China, Global Times, Selasa (26/12/2023), China baru menyelesaikan pertemuan Kerja Sama Lancang-Mekong (LMC). Ini adalah kerja sama ekonomi, industri, teknologi, vokasi, dan pertanian antara China, Vietnam, Myanmar, Thailand, Laos, dan Kamboja. Keenam negara tersebut dialiri oleh Sungai Mekong atau yang di China disebut Sungai Lancang.
Perdana Menteri China Li Qiang dalam pidatonya menyampaikan mengenai pembangunan berkelanjutan yang melestarikan sekaligus mengoptimalkan sumber daya air. Salah satu faktor penentunya ialah keamanan, termasuk mengatasi masalah keamanan dari perdagangan orang dan sindikat penipuan.
Pada 3 Mei 2023, Menteri Luar Negeri China Qin Gang─yang dinonaktifkan per November 2023─ke Naypyidaw untuk bertemu dengan pemimpin junta, Jenderal Senior Min Aung Hlaing. Qin juga secara spesifik mengangkat isu mengenai sindikat penipuan tersebut dan meminta agar Myanmar lebih tegas dalam mengupayakan pemberantasan sindikat itu.
Perubahan sikap China
”Terlihat perubahan sikap China. Mereka dikenal sebagai pendukung pemerintahan junta militer Myanmar, tetapi karena permintaan eradikasi sindikat penipuan tidak digubris oleh junta, Beijing memberi semacam lampu hijau kepada kelompok pemberontak karena justru mereka yang secara gamblang menyatakan hendak memberantas sindikat itu,” kata Jason Tower, pakar isu Myanmar di Institut AS untuk Perdamaian (USIP), kepada CNN.
Isu sindikat penipuan itu, lanjut Tower, juga sensitif di kalangan masyarakat China. Pasalnya, beredar di media sosial negara tersebut bahwa ada kasus penembakan terhadap warga-warga China di Laukkai pada 20 Oktober 2023.
Menurut informasi yang viral di kalangan warganet, mereka adalah orang-orang China korban perdagangan manusia yang ditipu untuk bekerja di tempat-tempat judi dan penipuan daring. Mereka ditembak karena berusaha kabur dari sekapan sindikat.
”Ada tekanan di dalam negeri bagi Pemerintah China untuk segera bertindak menangani sindikat ini. Makanya, meskipun tidak menyatakan dukungan, Beijing tidak mengkritisi Operasi 1027,” jelas Tower.
Laukkai juga penting bagi China karena di kota itu telah disepakati pembangunan jalur kereta sebagai bagian dari Prakarsa Sabuk dan Rel (BRI). Proyek baru bisa berjalan apabila kota itu sudah ”dibersihkan” dari sindikat dan preman yang berpotensi mengganggu jalannya pembangunan. (AFP/REUTERS)