Prabowo Dorong Gencatan Senjata di Ukraina dan Rusia
Prabowo berharap Ukraina dan Rusia mundur 15 kilometer ke belakang dari posisi depan masing-masing negara. Ia juga menyarankan pasukan PBB diterjunkan di sepanjang zona demiliterisasi baru kedua negara itu.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·3 menit baca
KOMPAS/HARRY SUSILO
George Gittoes, seniman asal Australia, melukis tumpukan bangkai mobil di Kota Irpin, Provinsi Kyiv, Ukraina, Senin (20/6/2022). George melukis jejak serangan Rusia ke Ukraina untuk menyebarkan pesan perdamaian mengenai kejamnya dampak perang.
JAKARTA, KOMPAS — Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mendorong agar konflik yang terjadi antara Ukraina dan Rusia diselesaikan dengan melakukan gencatan senjata oleh kedua belah pihak serta menerjunkan pasukan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ia juga menyinggung China dan Amerika Serikat agar bijaksana dalam menjaga perdamaian dunia.
Prabowo mengusulkan agar Ukraina dan Rusia melakukan gencatan senjata dengan menghentikan permusuhan dari kedua belah pihak yang kini tengah berkonflik. Keduanya diharapkan mundur 15 kilometer ke belakang dari posisi depan masing-masing negara. Selain itu, dibentuk pasukan pemantau. Ia menyarankan agar pasukan PBB diterjunkan di sepanjang zona demiliterisasi baru kedua negara.
PBB harus mengorganisasi dan melaksanakan referendum di wilayah sengketa.
”Pasukan pemantau dan ahli dari PBB yang terdiri dari kontingen dari negara-negara yang disepakati oleh Ukraina dan Rusia. PBB harus mengorganisasi dan melaksanakan referendum di wilayah sengketa untuk memastikan secara obyektif keinginan mayoritas penduduk dari berbagai wilayah sengketa,” katanya, tegas.
Usulan tersebut disampaikan Prabowo dalam forum International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 2023 di Singapura yang disiarkan secara daring, Sabtu (3/6/2023). Hadir juga dalam forum dialog tersebut Menteri Pertahanan Korea Selatan Lee Jong-Sup serta Kepala Kebijakan Keamanan dan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell Fontelles.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berbicara dalam forum International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 2023 di Singapura, Sabtu (3/6/2023). Prabowo mendorong agar Ukraina dan Rusia melakukan gencatan senjata.
Menurut Prabowo, langkah-langkah tersebut terbukti efektif, salah satunya dalam menangani konflik di Korea, meskipun sampai saat ini masih perlu resolusi. Ia menekankan, penghentian permusuhan antara Ukraina dan Rusia perlu segera dilakukan untuk melindungi penduduk sipil di wilayah konflik.
Selain mengusulkan upaya perdamaian di Ukraina dan Rusia, Prabowo juga menyinggung situasi geopolitik yang didominasi kekuatan China dan Amerika Serikat (AS). Kedua negara diharapkan Prabowo dapat menunjukkan sikap bijaksana dalam menjaga perdamaian dunia.
Prabowo meyakini, AS dan China menyadari adanya tanggung jawab yang harus dipikul sebagai negara besar. China menjadi negara dengan peradaban yang besar, begitu juga dengan AS yang memiliki peran penting dalam perkembangan dan kemajuan di Barat.
”Kedua peradaban besar ini telah berkontribusi pada kemajuan peradaban umat manusia. Oleh karena itu, saya yakin bahwa para pemimpin, baik China maupun AS, akan menyelesaikan konflik secara kompromi, bekerja sama dengan humanisme serta menyelesaikan perbedaan mereka secara damai,” kata Prabowo.
Warga melintas di depan sebuah reruntuhan gedung yang hancur terkena rudal Rusia di Okhtyrka, Provinsi Sumy, Ukraina, Minggu (22/6/2022). Okhtyrka merupakan salah satu wilayah yang dibombardir Rusia saat awal-awal perang. Kini, perbatasan wilayah tersebut dijaga ketat prajurit Ukraina.
Prabowo mengatakan, kunci dari negara hebat adalah memanfaatkan kekuatan yang dimiliki dengan bijaksana. Perdamaian abadi akan tercapai jika dua kekuatan bisa mengatasi perbedaan dengan baik. Perdamaian merupakan harapan semua masyarakat di dunia.
Ketidakpastian akibat konflik
Menteri Pertahanan Korea Selatan Lee Jong-Sup pun memberikan perhatian pada situasi geopolitik internasional yang menghadapi ketidakpastian akibat perang Ukraina dan Rusia. Situasi semakin sulit karena adanya ancaman keamanan nonkonvensional, seperti penyakit menular, kejahatan siber, perubahan iklim, dan terorisme. Dalam situasi seperti itu, Korea Utara tetap mengembangkan nuklir dan misilnya.
Kunci dari negara hebat adalah memanfaatkan kekuatan yang dimiliki dengan bijaksana.
Menurut Lee Jong-Sup, keamanan global menjadi kepentingan bersama semua negara. Ia meminta masyarakat internasional untuk ikut mendorong agar Korea Utara membuka pintu dialog demi mewujudkan perdamaian di Semenanjung Korea.
Kepala Kebijakan Keamanan dan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell Fontelles mengungkapkan, keamanan dunia saat ini merupakan rangkaian kesatuan dalam evolusi dunia global. Menurut Josep, Eropa dan Asia memiliki kepentingan langsung dalam menjaga persatuan. Karena itu, dibutuhkan kerja sama dari kedua belah pihak untuk menghindari konfrontasi di kedua kawasan.
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno LP Marsudi menggelar pertemuan bilateral dengan High Representative of the Union For Foreign Affairs and Security Policy (HR/VP) Uni Eropa, Josep Borrell Fontelles, di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (6/7/2022).
Sebelumnya, dalam rangkaian kegiatan ini, Prabowo juga bertemu dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dan menteri pertahanan dari negara sahabat. Prabowo berharap negara-negara yang berpartisipasi dalam pertemuan ini dapat melanjutkan kerja sama yang baik dan menjadi bagian dari solusi untuk menghadapi segala tantangan.
Anthony Albanese dalam keterangan tertulis menginginkan kawasan yang stabil, damai, tangguh, dan sejahtera. Sementara itu, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd J Austin saat berbincang-bincang dengan Prabowo membicarakan salah satunya tentang kekuatan hubungan pertahanan bilateral.
”Saya berbincang-bincang dengan Menteri Prabowo tentang kekuatan hubungan pertahanan bilateral, pandangan umum kita tentang masalah keamanan regional, dan pentingnya ASEAN bagi keamanan dan kemakmuran Indo-Pasifik,” tulis Lloyd dalam akun resmi Twitternya @SecDef.