Hubungan Australia-China memburuk karena Beijing merasa dipojokkan Canberra dalam sejumlah isu. Beijing membalas dengan menaikkan tarif bea masuk aneka produk bernilai ratusan miliar dollar AS dari Australia.
Pekan ini, Menlu AS Mike Pompeo menggelar tur Asia, termasuk ke Indonesia. Kunjungan itu bagian dari misi AS menggalang dukungan menghadapi China. Di Asia Tenggara, Indonesia dianggap faktor penting dalam misi tersebut.
Hubungan yang memanas antara China dan Amerika Serikat membuat situasi geopolitik menjadi tidak mudah, termasuk bagi Indonesia. Dalam situasi yang diwarnai ketakpastian, pemerintah perlu meningkatkan ketahanan nasional,
Berbagai indikator menunjukkan Kalimantan Utara menuju ke arah kemapanan berdemokrasi. Perbaikan indeks demokrasi, kemunculan tiga pasangan, hingga kecilnya risiko kerawanan menjadi lanskap yang menumbuhkan optimisme.
Bagaimana akhir perseteruan AS-China ini? Akankah China akan terus konstan dengan suara damai jika semakin kuat ke depan, ataukah Amerika yang semakin agresif?
Perseteruan AS-China terus memanas. Apakah kedua negara terperangkap dalam ”jebakan Thucydides”? Apakah negara-negara kuat tertakdir untuk berperang?
Uni Emirat Arab menjadi negara Arab ketiga, setelah Mesir dan Jordania, yang menjalin hubungan diplomatik dengan Israel. Hubungan UEA-Israel diresmikan dengan imbalan Israel batal menganeksasi wilayah di Tepi Barat.
Semua negara diperkirakan akan jadi lebih nasionalistik sebagai dampak pandemi Covid-19. Karena itu, Indonesia harus bersiap lebih mandiri dengan mementingkan ketahanan pangan dan mengurangi ketergantungan pada impor.
Seluruh dunia perlu bekerja sama untuk memastikan semua negara berperilaku secara pantas menurut tatanan internasional. AS berharap bisa membangun koalisi yang memahami ancaman China
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengajak Uni Eropa melawan China yang disebut ancaman dan pencuri pengetahuan Eropa. Namun, dalam berbagai kesempatan, ada kecenderungan UE tidak mau didikte terkait sengketa AS-China.