Pernikahan Putra Mahkota Jordania, Pernikahan Dua Dinasti Berkuasa di Arab
Putra Mahkota Jordania, Pangeran Hussein, hari Kamis (1/6/2023), menikahi dambaan hatinya asal Arab Saudi, Rajwa al-Saif. Pernikahan ini dipandang seperti persenyawaan dua dinasti berkuasa, Jordania dan Arab Saudi.
Oleh
MUHAMMAD SAMSUL HADI
·5 menit baca
AP/NASSER NASSER
Poster Putra Mahkota Jordania Pangeran Hussein dan tunangannya, Rajwa al-Saif, terpajang di sebuah ruas jalan di Amman, Jordania, Rabu (31/5/2023), sehari menjelang pernikahan keduanya.
Hari Kamis (1/6/2023) ini, Kerajaan Jordania punya hajatan besar. Raja Jordania Abdullah II kembali menikahkan anaknya, Putra Mahkota Pangeran Hussein (28), putra sulung, dengan tunangannya asal Arab Saudi, Rajwa al-Saif (29). Upacara pernikahan akan digelar di Istana Kerajaan di Amman, Jordania. Belum lama ini, pada 12 Maret 2023, ia menikahkan anak keduanya, Putri Iman, dengan pria asal Venezuela, Jameel Alexander Thermiotis.
Namun, dibandingkan dengan pernikahan Putri Iman, pernikahan Pangeran Hussein memiliki gaung lebih menggema serta dampak lebih besar di kawasan dan sekitarnya. Pangeran Hussein adalah ahli waris takhta Kerajaan Jordania, salah satu monarki tertua di Timur Tengah, dan memiliki jalur nasab atau keturunan langsung Nabi Muhammad SAW.
Sejak diangkat sebagai putra mahkota dalam usia 15 tahun pada 2009, ia menggantikan Pangeran Hamzah yang dicopot gelar putra mahkotanya oleh Raja Abdullah II. Pangeran Hussein sudah lama dipersiapkan menduduki takhta Kerajaan Jordania. Ia kerap diajak mendampingi ayahnya, Raja Abdullah II (61), dalam kunjungan-kunjungan dan tugas-tugas kenegaraan.
Pangeran Hussein diberi nama yang sama dengan kakeknya, Raja Hussein, penguasa Jordania selama 46 tahun hingga wafatnya pada 1999. Meski sudah lama meninggal, Raja Hussein tetap menjadi figur paling dihormati dan dicintai di kalangan rakyat Jordania hingga hari ini.
Jordania, mitra dekat Barat, mempunyai posisi strategis di kawasan. Lokasinya di jantung Timur Tengah, berbatasan dengan negara-negara yang kerap diguncang berbagai persoalan: Suriah (dengan perang saudara), Irak (sedang memulihkan diri dari perang), serta Israel dan Tepi Barat. Di wilayah penuh pergolakan itu, Jordania dianggap sebagai oasis kestabilan di kawasan.
AFP/JORDANIAN ROYAL PALACE
Putra Mahkota Jordania Pangeran Hussein dan tunangannya, Rajwa Khaled bin Musaed bin Saif, dalam upacara pernikahan adiknya, Putri Iman, di Amman, Jordania, 12 Maret 2023.
Calon istrinya, Rajwa al-Saif, adalah perempuan dari keluarga aristokrat dan salah satu keluarga terkaya di Arab Saudi. Lahir di Riyadh, 28 April 1994, sebagai anak bungsu dari empat bersaudara, Al-Saif adalah putri Azza bint Nayef Abdulaziz Ahmad al-Sudairi, yang masih kerabat Hussa bint Ahmed al-Sudairi, istri paling disayang oleh pendiri Arab Saudi, Raja Abdul-Aziz al-Saud.
Perlu diketahui, dari pernikahannya dengan Sudairi, Raja Abdul Aziz memiliki tujuh putra, salah satunya adalah Raja Salman yang kini menjadi penguasa Arab Saudi. Di negara itu, dikenal istilah ”Tujuh Sudairi” (As-Sudairiyyun as-Sabʿah), yang merujuk lingkaran paling elite di keluarga Kerajaan Arab Saudi, dua di antaranya menjadi raja (Fahd dan Salman).
Ayah Al-Saif, Khalid bin Musaed bin Saif bin Abdulaziz al-Saif, adalah anggota suku Subai, salah satu suku terkemuka di Semenanjung Arab. Ia adalah pendiri perusahaan El Seif Engineering Contracting yang membangun menara ikonik di Riyadh, Kingdom Tower, dan sejumlah gedung pencakar langit lainnya di kawasan Timur Tengah.
Arab Saudi, tak dipungkiri lagi, adalah kekuatan besar dan salah satu yang berpengaruh di kawasan. Ini negara kaya, penghasil minyak terkemuka, dan kekuatan yang sedang naik daun di tingkat global. Secara tradisional, Arab Saudi adalah mitra utama Amerika Serikat, meski belakangan ini cenderung merapat ke China.
AFP/OFFICE OF HER MAJESTY QUEEN RANIA AL ABDULLAH
Putri Rania (tengah), ibu Pangeran Hussein, mengadakan pesta jamuan menjelang pernikahan Pangeran Hussein dan Rajwa al-Saif di Amman, Jordania, 22 Mei 2023.
Dengan latar belakang tersebut, pernikahan Pangeran Hussein dan Al-Saif kerap dipandang sebagai pernikahan pasangan dari dua dinasti berkuasa dan dua kekuatan utama di Timur Tengah. Pernikahan ini tak ubahnya seperti persenyawaan antara Jordania dan Arab Saudi, dua monarki berpengaruh di dunia Arab.
Pasangan didikan Barat
Pangeran Hussein dan Al-Saif bertunangan dalam upacara tradisional keislaman di Riyadh pada Agustus 2022. Lahir pada 28 Juni 1994, Hussein menyelesaikan pendidikan sarjana bidang sejarah internasional di Georgetown University, AS, pada 2016 dan lulus British Royal Military Academy di Sandhurst, tahun berikutnya. Di jajaran militer Jordania, ia menyandang pangkat kapten. Hussein rutin mengikuti latihan-latihan dan upacara-upacara kemiliteran.
Dalam berbagai kesempatan, ia diajak Raja Abdullah II pada kunjungan dan acara kenegaraan, antara lain saat berkunjung ke Gedung Putih untuk bertemu Presiden AS Joe Biden. Pada 2015, Hussein memimpin sidang Dewan Keamanan (DK) PBB—orang termuda yang pernah memimpin sidang badan PBB tersebut. Dua tahun berselang, ia diberi kesempatan berpidato di sidang Majelis Umum PBB.
AFP/ABBAS MOMANI
Presiden Palestina Mahmoud Abbas (kanan) menyambut kunjungan Raja Jordania Abdullah II (kiri), yang didampingi Putra Mahkota Hussein (tengah), menjelang pertemuan di Ramallah, wilayah pendudukan Tepi Barat, 28 Maret 2022.
Seperti Hussein, Al-Seif juga lulusan perguruan tinggi AS. Ia lulus sarjana jurusan arsitektur pada Syracuse University, New York, pada 2017. Ia juga meraih gelar sarjana jurusan komunikasi visual pada Fashion Institute of Design and Merchandising, Los Angeles. Selain lancar dalam bahasa Inggris dan—tentu saja bahasa ibu—bahasa Arab, ia juga fasih berbahasa Perancis.
Beberapa hari menjelang hari pernikahan, rakyat Jordania sudah larut dalam atmosfer kebahagiaan. Negeri yang biasanya tenang itu beberapa hari terakhir diselimuti suasana sukacita. Pesta kembang api, konser, hingga percakapan di media sosial memperlihatkan kegembiraan di seantero negeri.
Pada Senin (29/5/2023) digelar konser gratis bagi warga di Amman, ibu kota Jordania. Sejumlah penyanyi top di Timur Tengah, antara lain bintang Lebanon, Ragheb Alama, dan penyanyi Mesir, Tamer Hosny, memeriahkan konser itu.
Foto-foto Al-Saif dalam balutan gaun pernikahan warna putih menghiasi dunia maya di Jordania. Tertera puisi Arab dalam tulisan warna emas berbunyi: ”Ketika aku melihatmu, hidup ini terasa manis”.
Istana Kerajaan Jordania juga merilis video di Youtube berisi tayangan Putri Rania, ibu Pangeran Hussein, bersama dua putrinya, Salma dan Iman, menyanyi dan menari bersama para tamu di pesta menjelang pernikahan. ”Seperti ibu-ibu yang lain, saya sudah lama memimpikan hari pernikahannya (Hussein),” ujar Rania di video itu.
AFP/OFFICE OF HER MAJESTY QUEEN RANIA AL ABDULLAH
Putri Rania (tengah), ibu Pangeran Hussein, menari dalam jamuan pesta menjelang pernikahan Pangeran Hussein dan Rajwa al-Saif di Amman, Jordania, 22 Mei 2023.
Saat pesta berakhir, pesawat-pesawat nirawak terbang di atas kota Amman dan membentuk formasi mahkota di angkasa.
Tantangan ke depan
Sementara belum diketahui kapan setelah pernikahan ini Pangeran Hussein akan naik takhta, sebagai ahli waris kerajaan, ia menghadapi segudang permasalahan di negaranya, termasuk persoalan yang dihadapi generasi muda seusianya yang tidak memperoleh kesempatan sama seperti dirinya. Hari-hari ke depan bakal panjang bagi Hussein.
Kelak, jika ia menjadi raja, ia akan butuh mitra untuk membangun negerinya. Ia butuh investasi asing. Lantaran miskin sumber daya alam, Jordania selama ini banyak tergantung pada bantuan internasional. Namun, bantuan dari negara-negara kaya Arab Teluk, termasuk Arab Saudi, belakangan ini menyusut.
Maka, sebagian kalangan melihat, pernikahan Hussein dengan Al-Saif menerbitkan fajar yang lebih cerah, setidaknya jalan hubungan Jordania dengan Arab Saudi bisa semakin lebih dekat. Ada harapan di Jordania, pernikahan itu bisa memulihkan kembali aliran bantuan dari luar, khususnya dari Riyadh.
Analis Oraib al-Rantawi, Kepala Al-Quds Center for Political Studies, menyebutkan bahwa ”pernikahan keluarga kerajaan ini menjadi tahap berikutnya” menuju suksesi Hussein ke pucuk takhta Kerajaan Jordania. Pesta pernikahan ini bakal mendekatkan Hussein pada tokoh-tokoh internasional dan para tamu sosok-sosok penting dunia, serta ”mengonsolidasikan jaringan hubungan Pangeran Hussein”. (AP/AFP)