logo Kompas.id
InternasionalLiburan Malah Stres
Iklan

Liburan Malah Stres

Liburan Natal dan Tahun Baru mestinya menjanjikan situasi rekreatif. Namun, bagi sebagian warga Amerika Serikat dan Eropa, ada kekhawatiran. Sebagian karena komersialisasi, sebagian lagi karena tekanan ekonomi.

Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
· 5 menit baca
Warga mengenakan masker saat berbelanja kebutuhan Natal di New York, Kamis (10/12/2020). AP/ Mark Lennihan
ML

Warga mengenakan masker saat berbelanja kebutuhan Natal di New York, Kamis (10/12/2020). AP/ Mark Lennihan

Libur Natal dan Tahun Baru mestinya membawa kebahagiaan. Beragam kegiatan, terutama bersama keluarga, menjadi hal yang selalu dirindukan. Namun dalam beberapa tahun terakhir, bagi sebagian masyarakat Amerika Serikat, liburan malah mendatangkan tekanan mental. Sebab, komersialisasi besar-besaran ikut menggeser pola pikir masyarakat tentang libur Natal dan Tahun Baru.

Setiap tahun, Asosiasi Psikiatri Amerika Serikat (APA) mengeluarkan hasil survei menjelang Natal dan Tahun Baru. Survei pada 2022 mengungkap, 31 persen orang dewasa merasa tertekan menghadapi hari raya. Hasil survei yang diterbitkan di laman Psychiatry.org ini tidak banyak berubah dari tahun ke tahun. Rata-rata, orang dewasa di AS mengalami kenaikan tingkat stres lima kali lipat sebelum Nataru.

Editor:
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000