Tekad Sudah Bulat, Trump Segera Umumkan Masuk Bursa Capres AS
Trump gagal membawa Republikan menang di empat pemilu sejak 2018. Saat kinerja Demokrat buruk seperti jelang pemilu November 2022, Republikan tak bisa menang besar. Namun, itu tak membuat Trump ragu maju ke bursa capres.
Oleh
KRIS MADA
·5 menit baca
WASHINGTON, SABTU — Mantan Presiden AS Donald Trump mantap untuk mencalonkan ulang dirinya sebagai kandidat Presiden Amerika Serikat dalam pemilu 2024. Hasil pemilu pekan ini jadi salah satu alasan pencalonan itu.
Penasihat politik Trump, Jason Miller, menyebut pencalonan presiden ke-45 AS itu akan diumumkan pada Selasa (15/11/2022). ”Pengumumannya akan sangat profesional dan luar biasa,” katanya, Jumat (11/11) sore waktu Washington atau Sabtu dini hari WIB.
Setelah menjabat presiden periode 2017-2021, Trump sempat mencalonkan kembali pada pemilu 2020. Namun, ia kalah dari calon Partai Demokrat, Joe Biden, yang saat ini memerintah. Trump berulang kali menyebut dirinya dicurangi atas kekalahannya dari Biden. Kepada para pendukungnya, ia selalu menyerukan untuk menolak hasil pemilu 2020.
Kepada Miller, Trump menyatakan bahwa tidak ada keraguan apa pun soal rencana pencalonan untuk pemilu 2024 tersebut. ”Jelas saya (Trump) akan ikut pemilu,” kata Miller menirukan Trump.
Hasil pemilu paruh waktu pada Selasa (8/11) menjadi salah satu pertimbangan pencalonan itu. Dari setidaknya 330 calon yang disokong Trump dalam pemilu, hampir 300 orang menang. Penghitungan suara sementara juga menunjukkan kemenangan paling sedikit 100 politisi Republikan yang menolak hasil pemilu 2020. Kemenangan mereka mengindikasikan basis pendukung Trump masih luas.
Meski demikian, Miller mengaku telah meminta Trump agar menunda pengumuman pencalonan sampai Desember 2022. Paling tidak, Republikan perlu fokus dulu pada pemungutan suara ulang.
Di sejumlah daerah pemilihan memang ada peluang pemungutan suara ulang. Sebab, tidak ada calon yang meraih sekurangnya 50 persen suara sah.
Mantan juru bicara Trump, Kayleigh McEnany, juga berpendapat senada. Ia berharap Trump menunda pengumuman pencalonan dirinya dan membantu Republikan fokus di pemungutan suara ulang.
Di sisi lain, McEnany juga tidak yakin Trump perlu berkampanye di dapil tempat pemilu ulang. Ia lebih cenderung berharap bakal capres lain dari Republikan, seperti Gubernur Florida Ronald DeSantis, menjadi juru kampanye.
Tanggapan
Pengumuman Miller mendapat reaksi beragam di internal Republikan. Koordinator harian fraksi Republikan di DPR AS, Elise Stefanik, mendukung pencalonan Trump.
”Sangat jelas Presiden Trump adalah pemimpin Partai Republik. Saya bangga mendukung Donald J Trump dalam pemilihan umum 2024. Saatnya Republikan bersatu bagi Republikan paling populer di Amerika, yang sudah teruji,” kata Stefanik.
Adapun Wakil Gubernur Virginia Winsome Earle-Sears menyatakan tidak akan mendukung. ”Pemimpin sejati tahu kapan dia menjadi beban, tahu kapan saatnya mundur. Pemilih telah memberi pesan jelas,” kata dia selepas pengumuman Miller.
Earle-Sears merujuk pada kegagalan Republikan meraih kemenangan besar di pemilu paruh waktu, Selasa. Di Senat, sejauh ini Republikan baru mengamankan 49 kursi dari taksiran awal 55 kursi. Di DPR, Republikan baru mengamankan 211 kursi.
Sejumlah pihak menuding Trump sebagai penyebab kegagalan itu. Sebab, calon-calon dukungan Trump juga kalah di beberapa daerah pemilihan.
Mantan Gubernur New Jersey, Chris Christie, mengatakan bahwa Trump terbukti gagal membawa Republikan menang di empat pemilu sejak 2018. Saat kinerja Demokrat buruk, seperti menjelang pemilu November 2022 sekalipun, Republikan tidak bisa menang besar. ”Hanya satu orang harus disalahkan atas semua ini dan dia adalah Donald Trump,” ujarnya.
Ia menyalahkan Trump karena mendukung calon-calon bermasalah. Trump disebut tidak menyokong calon yang mampu menggalang dana dan suara untuk memenangi pemilu. ”Dia (Trump) hanya mendukung calon yang menolak hasil pemilu 2020,” kata Christie.
Anggota Badan Pemenangan Pemilu Republikan David Urban menyebut, jenama Trump di kancah politik sudah rusak. ”Tentu saja dia akan mencoba mengklaim kemenangan. Faktanya, warga tidak lagi mempertimbangkan dia,” ujar Urban.
Ketua Dana Kemimpinan Senat (SLF) Steven Law berpendapat senada dengan Christie. Trump disebutnya membawa Republikan berkampanye pada isu yang salah. ”Seharusnya fokus pada ketidakcakapan Biden dan Demokrat,” kata pemimpin salah satu kelompok pengumpul dana kampanye Republikan itu.
Senat
Manuver politik Trump tidak hanya terkait pencalonan ulang dirinya. CNN melaporkan, Trump mendorong sekutunya agar menyalahkan ketua fraksi Republikan di Senat Mitch McConnell atas kegagalan Republikan menang besar di pemilu pekan ini.
”Ia (Trump) tidak meminta secara langsung. Hanya bolak-balik mengisyaratkan untuk menyalahkan Mitch,” kata seorang sumber CNN.
Trump antara lain disebut menuding McConnell tidak mengalokasikan dana kampanye yang layak di sejumlah dapil. Salah satu yang disoroti adalah sokongan kelompok McConnell pada Lisa Murkowski. Senator Alaska itu dikenal sebagai penentang Trump. Dana Kepemimpinan Senat (SLF), lembaga pengumpul dana kampanye yang dekat dengan McConnell, mengucurkan 5 juta dollar AS untuk kampanye Murkowski.
Sokongan SLF membuat Murkowski masuk kertas suara pemungutan ulang pada 23 November 2022. Ia menghadapi politisi Republikan yang disokong Trump, Kelly Thsibaka.
Sejumlah politisi yang dekat dengan Trump juga berupaya menjegal McConnell kembali menjadi ketua fraksi. Senator Florida Marco Rubio meminta penundaan pemilihan ketua. Ia meminta Republikan terlebih mencari tahu penyebab pemilu tidak sesuai harapan.
Sementara senator Missouri Josh Hawley menyebut, Republikan perlu fokus di pemungutan suara ulang sebelum membahas kepemimpinan di Senat.
Permintaan penundaan juga disampaikan Ron Johnson dari Wisconsin, Rick Scott dari Florida, dan Mike Lee dari Utah. Mereka meminta pemilihan ketua tidak digelar, Rabu depan.
”Kita masih kecewa karena gagal menang besar. Persoalan ini harus dibahas secara serius agar tidak terulang di 2024. Persoalan ini lebih penting dari masalah pemilihan pemimpin di Senat,” kata mereka. (AP/REUTERS)