Indonesia-Kanada, Menarik Lebih Banyak Raksasa Utara
Hubungan ekonomi Indonesia-Kanada akan menjadi landasan yang baik untuk hubungan Kanada dengan Indo-Pasifik. Jakarta-Ottawa perlu membuat satuan tugas untuk mengelola dan melancarkan hubungan ekonomi kedua negara.
Oleh
KRIS MADA
·4 menit baca
Indonesia-Kanada memperingati 70 tahun hubungan bilateral pada 2022. Setelah tujuh dekade, Jakarta-Ottawa masih perlu meningkatkan hubungan dan mengoptimalkan aneka potensi kedua negara yang secara geografis berjauhan itu.
Duta Besar RI di Ottawa Daniel Tumpal Simanjutak mengatakan, Kanada mitra penting Indonesia sejak lama. Para pebisnis Kanada mengakui potensi Indonesia semakin penting. “Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi terbesar keempat,” kata dia dalam webinar “Penguatan Kerja sama Kanada, Indonesia, dan ASEAN di Indo-Pasifik”, Jumat (28/10/2022).
Dalam sejumlah interaksi dengan KBRI Ottawa, para pebisnis Kanada mengakui hubungan ekonomi Jakarta-Ottawa belum sesuai potensi masing-masing. Mereka melihat hubungan Indonesia-Kanada masih di bawah hubungan kedua negara dengan negara-negara lain. Karena itu, salah satu prioritas KBRI Ottawa adalah membawa lebih banyak pengusaha negara yang dikenal sebagai “Raksasa Putih Utara” tersebut ke Indonesia.
Kini, sebagian bisnis Kanada di Indonesia ditangani oleh kantor perwakilan perusahaan Kanada di negara lain. Ke depan diharapkan pebisnis dan investor Kanada meningkatkan kehadirannya di Indonesia.
Fokus utama Indonesia adalah meningkatkan posisi di daftar mitra dagang Kanada. Kini, Indonesia belum masuk 20 besar mitra dagang Kanada. Volume perdagangan tahunan Jakarta-Ottawa masih di bawah 4 miliar dollar AS per tahun. Padahal, Indonesia menjadi importir terbesar Kanada di kawasan. Indonesia juga menjadi tujuan investasi langsung terbesar ke dua di kawasan. Dengan kata lain, Indonesia belum menjadi mitra dagang dan tujuan utama investasi Kanada ke Asia Tenggara “Ini pekerjaan rumah prioritas kami,” kata Daniel.
Indonesia juga mendorong agar Jakarta-Ottawa membuat satuan tugas untuk mengelola dan melancarkan hubungan ekonomi strategis kedua negara. Indonesia mempunyai lembaga sejenis dengan negara lain. Satuan tugas yang dikoordinasikan oleh menteri itu membuat solusi lebih mudah didapat.
Usulan itu tidak lepas dari fakta relasi antarnegara pasti dinamis dan ada isu-isu yang perlu diselesaikan. Hubungan lintas negara seharusnya tidak perlu terhambat oleh isu tertentu yang belum ditemukan solusinya.
Perjanjian dagang
Daniel menyebut, prioritas lain KBRI Ottawa adalah percepatan perundingan perjanjian kemitraan komprehensif (CEPA) Indonesia-Kanada. Dimulai sejak 2021, perundingan CEPA kedua negara sudah memasuki putaran kedua. Penuntasan perjanjian itu diharapkan bisa meningkatkan hubungan ekonomi kedua negara. CEPA Indonesia-Kanada juga akan menjadi perjanjian dagang pertama Indonesia dengan negara di Amerika Utara.
Sembari merundingkan CEPA, Indonesia-Kanada terus meningkatkan kerja sama di berbagai bidang. Pada Oktober 2022, Kementerian BUMN RI dan perwakilan pebisnis pertanian Kanada mengesahkan nota kesepahaman ekspor produk pertanian Kanada ke Indonesia. Kontrak-kontrak yang mengikuti nota kesepahaman itu diharapkan segera terwujud.
Sejumlah pengusaha Kanada juga menjajaki pengelolaan bandara di Indonesia. Mereka menawarkan pengelolaan bandara ramah lingkungan.Indonesia mempromosikan pula program “Second Home” kepada warga Kanada. Diluncurkan beberapa waktu lalu, program itu bertujuan menarik para profesional di berbagai negara untuk tinggal dan bekerja dari Indonesia.
Indo-Pasifik
Daniel mengatakan, sejumlah negara mengakui Indonesia sebagai pemain penting di kawasan dan internasional. Berbagai negara juga mengakui Indo-Pasifik semakin penting dalam dinamika global.
Di sisi lain, hubungan Kanada dengan Indonesia juga semakin dilekatkan dalam kerangka hubungan Kanada dengan Indo-Pasifik. “Hubungan ekonomi Indonesia-Kanada akan menjadi landasan yang baik untuk hubungan Kanada dengan Indo-Pasifik,” ujar Daniel.
Seperti negara lain, Kanada pun semakin menyadari arti penting Indo-Pasifik. Pada akhir September 2022, Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly menyatakan, strategi Kanada di Indo-Pasifik segera diumumkan. Sejumlah mantan diplomat dan beragam pihak lain sudah berkali-kali mendesak Ottawa agar segera mengeluarkan panduan langkah Kanada di Indo-Pasifik. Desakan itu tidak lepas dari fakta berbagai negara dan organisasi negara lain sudah membuat strategi sejenis.
ASEAN sudah mengeluarkan Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (AOIP). Bagi Indonesia, AOIP menekankan kerja sama pada sektor maritim, penghubungan wilayah dan kawasan, kerja sama ekonomi, dan pembangunan berkelanjutan.
Indonesia berharap mitranya dapat berhubungan dengan kawasan melalui salah satu bidang itu. “Apa pun namanya, buat kerja sama nyata pada salah satu bidang ini,” kata Daniel.
Indo-Pasifik menanti wujud nyata interaksi negara-negara dari luar kawasan. Bagi Indo-Pasifik, salah satu wujud nyata interaksi itu adalah kerja sama ekonomi.