Marcos Jr bertemu dengan diaspora Filipina di Indonesia. Ia menjanjikan investasi dan lapangan pekerjaan yang lebih luas di kampung halaman.
Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
·3 menit baca
JAKARTA, SENIN – Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr atau Bongbong bertemu dengan diaspora Filipina di Indonesia setelah menyelesaikan pertemuan dan diskusi dengan Presiden Joko Widodo. Mereka menyepakati untuk mengembangkan kerja sama bilateral di bidang ekonomi dan pertahanan. Adapun kepada diaspora Filipina, Bongbong menjanjikan kesempatan investasi yang lebih besar.
Bongbong bertemu diaspora Filipina di Jakarta, Senin (5/9/2022). Indonesia merupakan negara pertama yang ia kunjungi setelah dilantik menjadi presiden pada bulan Juli lalu. Setelah dari Indonesia, Bongbong akan terbang ke Singapura untuk bertemu Presiden Singapura Halimah Yacob dan Perdana Menteri Lee Hsien Loong.
Berdasarkan data Pemerintah Filipina, di Indonesia terdapat 7.448 tenaga kerja dari Filipina dengan nilai devisa rata-rata sebesar 17,5 juta dollar Amerika Serikat per tahun. Mayoritas tenaga kerja Filipina di Indonesia adalah profesional. Mereka menduduki posisi di bidang operasional, manajerial, hingga direktur.
Filipina adalah salah satu negara dengan tenaga kerja yang merantau terbesar di dunia. Catatan pemerintahnya menunjukkan, di tahun 2019, ada 2,2 juta warga Filipina bekerja di luar negeri. Devisa yang mereka kirim ke tanah air setara dengan sepertiga anggaran belanja dan pendapatan negara.
Bongbong, dikutip oleh surat kabar Manila Buletin, menyamakan tenaga kerja Filipina sebagai duta besar sejati negara tersebut. “Akan tetapi, saya memahami bahwa mayoritas pekerja kita meninggalkan pantai-pantai indah di tanah air karena terpaksa. Akibat ketiadaan lapangan pekerjaan di kampung halaman,” tuturnya.
Oleh sebab itu, Bongbong menjanjikan membuka Filipina seluas-luasnya untuk investasi asing. Harapannya, dengan semakin banyak pihak menanam modal di sana, semakin banyak pula lapangan pekerjaan yang terbuka. Menurut dia, potensi terbaik yang bisa ditawarkan Filipina adalah ekonomi, pariwisata, dan sosial-budaya.
Salah satu yang dibanggakan oleh Pemerintah Filipina adalah Kementerian Pekerja Migran yang resmi beroperasi di tahun 2023. Pembentukan lembaga negara ini ditandatangani oleh pendahulu Bongbong, yaitu Rodrigo Duterte pada bulan Desember 2021. Pemerintah memutuskan bahwa keberadaan tenaga kerja migran terlalu besar untuk dikelola di bawah Kementerian Ketenagakerjaan, apalagi mereka memiliki situasi dan kebutuhan yang unik dibandingkan dengan tenaga kerja di dalam negeri.
“Selain pelatihan bagi calon tenaga kerja yang ingin keluar negeri dan perlindungan diaspora Filipina, aspek penting dari adanya Kementerian Pekerja Migran ialah memastikan bahwa setiap warga Filipina yang hendak bekerja ke luar negeri adalah atas kemauan sendiri. Bukan karena tekanan ekonomi ataupun paksaan pihak tertentu,” kata Senator Joel Villenueva, salah satu pendorong rancangan undang-undang pembentukan kementerian itu kepada media ABS-CBN edisi 30 Desember 2021.
Ekonomi digital
Indonesia dan Singapura menjadi incaran utama Filipina karena selain sebagai tetangga dekat, ketiga negara merupakan pendiri Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Di samping itu, Indonesia memiliki kedekatan historis berabad-abad dengan Filipina. Suku bangsa dan bahasa di Indonesia dan Filipina berasal dari rumpun Austronesia. Nenek moyang kedua negara juga mengarungi samudera bersama-sama.
Dalam konteks modern, Indonesia menjadi inspirasi bagi Filipina. “Ini karena teknologi finansial di Indonesia berkembang pesat sekali. Pembayaran melalui medium digital sudah menjadi norma,” kata Sekretaris Jenderal Kelompok Bisnis Filipina Indonesia, Mark Castro kepada Rappler.
Castro melanjutkan, Indonesia juga memiliki unicorn hingga decacorn. Contohnya adalah Tokopedia, Gojek, dan Ovo. Ini adalah investor sekaligus mitra sangat potensial bagi Filipina. Dari dalam negeri, Filipina harus menyiapkan diri agar menarik untuk didatangi para penanam modal ini.