Drama Pengepungan di Mariupol Berlanjut, Stok Pangan Warga Menipis
Viktor Macha, fotografer yang meliput Azovstal tahun 2016, menuturkan bahwa lorong dan bungker di Azovstal itu lembab, gelap, berdebu, dan bau. Tak layak untuk ditinggali anak-anak. Berlama-lama di sana bak mimpi buruk.
Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
·4 menit baca
AP/PLANET LABS
Citra satelit yang diambil oleh Planet Labs pada 20 April 2022 ini menunjukkan pabrik baja Azovstal di Mariupol, Ukraina. Sebanyak 2.000 warga sipil dan tentara Ukraina berlindung di dalam pabrik yang dikepung oleh pasukan Rusia ini.
KIEV, MINGGU — Pasukan Rusia terus mengepung dan menembaki pabrik baja Azovstal di kota Mariupol, Ukraina tenggara. Setidaknya ada 2.000 warga sipil dan tentara Ukraina yang berlindung di dalam pabrik seluas 11 kilometer persegi itu. Pemerintah Ukraina meminta Rusia agar mau membuka jalur kemanusiaan demi mengungsikan orang-orang tersebut.
Permintaan itu diutarakan Penasihat Kepresidenan Ukraina Mykhailo Podoliak, Minggu (24/4/2022). Ia menulis di beberapa kanal akun media sosial dan diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh kantor berita Ukrinform.
”Di tengah perayaan Hari Suci Paskah, pasukan Rusia tetap menyerang. Kami meminta mereka mau menghormati hari raya ini dengan gencatan senjata sementara,” ujarnya.
Selain itu, Podoliak juga meminta Rusia agar membuka jalur kemanusiaan guna mengungsikan warga sipil di dalam Azovstal. Terkait prajurit Ukraina di dalam pabrik baja itu, Ukraina menawarkan pertukaran dengan prajurit Rusia yang ditawan ataupun jasad mereka yang tewas di pertempuran.
AP/ALEXEI ALEXANDROV
Mobil-mobil yang hangus terbakar dan hancur terlihat berserakan di area yang digempur di Pabrik Metalurgi Baja dan Besi Illich, sementara di kejauhan terlihat asap tebal membubung ke udara dari Pabrik Metalurgi Gabungan Azovstal saat berlangsung pertempuran di area yang dikontrol Rusia di Mariupol, Ukraina, 18 April 2022.
Pemerintah Kota Mariupol juga meminta jalur kemanusiaan untuk mengungsikan 100.000 warganya yang masih tertinggal di kota yang hancur lebur itu. Mariupol secara total memiliki 400.000 penduduk. Mayoritas telah mengungsi. Sebanyak 20.000 orang dikabarkan tewas akibat terkena ledakan rudal ataupun bom. Jalur kemanusiaan masih susah dibuka kembali karena pasukan Rusia terus mencecar Azovstal.
Paskah di Ukraina tidak membuat warga bisa bernapas lega walau sedikit. Pada Sabtu (23/4/2022), pasukan Rusia menembakkan enam rudal ke Odessa. Ukraina bisa menangkis lima rudal, tetapi satu rudal jatuh ke sebuah gedung apartemen. Sebanyak delapan warga sipil tewas, di antaranya adalah satu keluarga dengan bayi perempuan berumur tiga bulan. Adapun 18 orang terluka.
”Terkutuklah kalian semua (pasukan Rusia) ke neraka. Kalian menyerang permukiman sipil dengan dalih informasi intelijen mengatakan itu target militer,” kata Wali Kota Odessa Gennadiy Trukhanov ketika mengunjungi tempat kejadian perkara.
Persediaan menipis
Di media sosial beredar video yang diduga menunjukkan keadaan di dalam Azovstal. Belum ada pihak yang bisa menyatakan keaslian video itu dalam konteks pengepungan Azovstal. Informasi yang beredar di masyarakat, video itu disebar oleh anggota Batalyon Azov, salah satu bagian dari militer Ukraina yang turut berlindung di dalam pabrik.
Ada suara di video yang mengatakan rekaman diambil pada 21 April. Tampak sejumlah perempuan dan anak, termasuk bayi dan anak balita, berkerumun di salah satu sisi. Mereka mengaku berada di dalam bungker Azovstal sejak 27 Februari, tiga hari setelah Rusia menyerang Ukraina.
AZ
Seorang warga setempat mengamati gedung apartemen yang rusak akibat pertempuran sengit di dekat Pabrik Metalurgi Baja dan Besi Illich di area yang dikontrol Rusia di Mariupol, Ukraina, 16 April 2022.
Surat kabar The New York Times berhasil menghubungi salah satu tentara Ukraina di dalam Azovstal melalui fitur pesan singkat di aplikasi Telegram. ”Ada 1.000 lebih warga sipil di sini. Saya tidak tahu jumlah persis tentara yang ikut berlindung. Beberapa di antara kami terluka, tetapi tidak ada obat-obatan. Persediaan makanan dan air bersih menipis,” kata Sersan Leonid Kuznetsov kepada Times.
Rusia menguasai jembatan yang menyambungkan kota Mariupol ke pabrik baja Azovstal pada 7 April. Empat hari kemudian, mereka mengepung pabrik. Para perwira militer Rusia mengusulkan agar pasukan menyerbu ke dalam pabrik.
Namun, hal itu ditolak Presiden Rusia Vladimir Putin yang memerintahkan agar pabrik dikepung ketat hingga tak seekor lalat pun bisa lewat. Orang-orang di dalam lambat laun akan menyerah karena kehabisan air dan makanan.
”Mau menyerbu ke dalam pun akan susah sekali. Azovstal itu seperti kota tersendiri. Pastinya akan banyak tentara yang dikorbankan,” kata Yan Gagin, petinggi Republik Rakyat Donetsk, kelompok separatis Ukraina yang pro-Rusia. Mereka terlibat di dalam pengepungan.
Gambaran bungker
Azovstal adalah pabrik metalurgi terbesar di Eropa dengan luas lahan 11 kilometer persegi. Pabrik ini dibangun pada awal zaman kejayaan Uni Soviet. Pada 1940, pabrik itu dirusak pasukan Nazi dari Jerman. Setelah itu, Soviet kembali membangun dan memperkokoh pabrik sehingga bisa bertahan dari serangan bom nuklir.
Media Inggris, I News, mewawancarai Viktor Macha, fotografer yang meliput Azovstal tahun 2016. Ia memaparkan, Azovstal adalah pabrik berukuran raksasa. Di bawah tanahnya ada jaringan lorong dan bungker yang dibangun untuk berlindung jika ada peperangan.
Dalam rilis yang dikeluarkan perusahaan pemilik Azovstal, Metinvest Holding, disebutkan bungker bisa menampung hingga 4.000 orang dengan stok air dan makanan cukup untuk tiga pekan.
AFP/MARIUPOL CITY COUNCIL
Tangkapan layar yang disebarluaskan oleh Pemerintah Kota Mariupol, Ukraina, pada 19 April 2022. Tampak asap membubung dari pabrik baja Azovstal yang dikepung oleh pasukan Rusia. Sebanyak 2.000 warga sipil dan tentara Ukraina berlindung di dalam pabrik itu.
”Namun, di dalam lorong dan bungker ini lembab, gelap, berdebu, dan bau. Benar-benar tidak layak untuk ditinggali anak-anak. Bagi orang dewasa pun berlama-lama di sana bagaikan mimpi buruk,” ujar Macha.
Sambil menunggu tanggapan Rusia membuka jalur kemanusiaan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam jumpa pers daring mengungkapkan bahwa Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan berkunjung ke Kiev. Menurut rencana, mereka akan rapat soal bantuan persenjataan untuk Ukraina. Gedung Putih belum memberi keterangan mengenai hal tersebut. (AP/REUTERS)