Saat Hampir Capai Kesepakatan, Rusia Tingkatkan Penggunaan Rudal Hipersonik
Turki mengatakan bahwa Rusia dan Ukraina hampir mencapai kesepakatan pada isu-isu kritis. Namun, pasukan Rusia justru meningkatkan serangan ke kota-kota di Ukraina.
Oleh
PASCAL S BIN SAJU
·5 menit baca
ANKARA, MINGGU — Rusia dan Ukraina dilaporkan sudah hampir mencapai kesepakatan tentang isu-isu kritis. Gencatan senjata pun dapat diwujudkan jika Moskwa dan Kiev tidak mundur lagi dari kemajuan yang telah dicapai sejauh ini. Sementara di medan tempur di Ukraina, Rusia meningkatkan penggunakan rudal hipersonik Khinzal terbarunya untuk menghancurkan target-targetnya.
Kemajuan kesepakatan Rusia-Ukraina itu disampaikan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu dalam wawancara yang diterbitkan media Turki, Minggu (20/3/2022). Dia berharap, dengan hampir tercapainya kesepakatan soal isu-isu kritis, gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina bisa menjadi kenyataan.
Militer Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022. Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut tindakan itu sebagai operasi militer khusus yang dimaksudkan untuk mendemiliterisasi Ukraina dan membersihkannya dari rezim neo-Nazi yang berkuasa di Kiev, yang dilihatnya sebagai nasionalis berbahaya. Ukraina dan kekuatan Barat mengatakan Putin melancarkan perang secara agresif.
Menlu Rusia Sergei Lavrov dan Menlu Ukraina Dmytro Kuleba bertemu di Antalya, Turki, awal bulan ini yang dimediasi Cavusoglu. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat itu berharap pertemuan dapat mencapai gencatan senjata untuk mengakhiri tragedi di Ukraina. Namun, pertemuan Lavrov dan Kuleba gagal mencapai hasil seperti yang diharapkan.
Cavusoglu telah mengunjungi Rusia dan Ukraina pekan lalu untuk berbicara dengan Lavrov dan Kuleba. Kepada harian Hurriyet, Cavusoglu mengatakan, telah terjadi penyesuaian posisi kedua belah pihak pada pokok-pokok penting, pokok-pokok kritis.
”Kami dapat mengatakan, kami mengharapkan (akan tercapainya) gencatan senjata jika para pihak tidak mengambil langkah mundur dari posisi (yang telah dicapai) saat ini,” kata Cavusoglu tanpa merinci isu tersebut.
Turki, anggota aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), berbagi perbatasan maritim dengan Ukraina dan Rusia di Laut Hitam. Turki memiliki hubungan baik dengan keduanya dan telah menawarkan diri menjadi mediator. Ankara menyuarakan dukungan untuk Ukraina, tetapi juga menentang sanksi Barat yang diterapkan pada Rusia atas invasi tersebut.
Juru bicara kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin, berbicara kepada televisi Aljazeera, mengatakan bahwa Rusia-Ukraina semakin dekat dalam kesepakatan untuk empat masalah utama. Dia mengutip permintaan Rusia agar Ukraina mengurungkan ambisi untuk bergabung dengan NATO, demiliterisasi, apa yang disebut Rusia sebagai ”de-Nazifikasi”, dan pelestarian bahasa Rusia di Ukraina.
Ukraina dan Barat telah menolak tudingan ”neo-Nazi” yang merujuk kepada kepemimpinan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy yang terpilih secara demokratis. Zelenskyy menyebut tudingan itu sebagai fitnah keji karena dia sendiri adalah seorang Yahudi.
Dalam pidato pada Sabtu (19/3/2022) malam kepada seluruh rakyat negerinya, Zelenskyy mengatakan, Ukraina sangat tertarik untuk menciptakan perdamaian. Dikatakan, pembicaraan yang sedang berlangsung dengan Rusia ”tidak sederhana atau menyenangkan, tetapi itu perlu”. Dia telah beberapa kali berusaha bertemu langsung dengan Putin, tetapi tidak ditanggapi.
Pasukan Rusia, Minggu, meningkatkan pengeboman di kota pelabuhan Mariupol yang terkepung dalam dua pekan terakhir. Pejabat Ukraina mengatakan, serangan itu meratakan sebuah sekolah seni yang digunakan sebagai tempat berlindung bagi 400 warga sipil, terutama perempuan dan anak-anak.
”Kemarin, Rusia menjatuhkan bom di sebuah sekolah seni Nomor 12,” kata Dewan Kota Mariupol dalam aplikasi pesan Telegram. Bangunan yang terletak di timur kota itu telah hancur. ”Warga sipil yang damai masih tertimbun di bawah reruntuhan,” tambahnya.
Dalam unggahan video yang direkam di jalan yang dipenuhi puing-puing, yang telah diverifikasi oleh wartawan Associated Press, petugas polisi Mariupol, Michail Vershnin, memohon bantuan kepada para pemimpin Barat. “Anak-anak dan orang tua sedang sekarat. Kota ini dihancurkan dan telah dimusnahkan dari muka Bumi,” katanya.
Mariupol, kota berpenduduk 430.000 jiwa itu, menanggung penderitaan terbesar dari serangan militer Rusia . Zelenskyy, Minggu, menuduh Rusia telah melakukan kejahatan perang dan mengatakan, serangan ke Mariupol sebagai teror yang akan dikenang selama berabad-abad.
Mariupol, pelabuhan strategis di Laut Azov, kini tanpa pasokan listik, makanan dan air, serta menghadapi pengeboman tanpa henti. Pasukan Rusia juga telah memutus akses Ukraina ke Laut Azov.
Sementara itu Rusia, Minggu, mengatakan telah kembali menembakkan rudal-rudal hipersonik Kinzhal terbarunya di Ukraina sehingga tempat penyimpanan bahan bakar di selatan negara itu hancur. Kementerian Pertahanan Rusia mengaku menewaskan lebih dari 100 anggota pasukan khusus Ukraina dan tentara bayaran asing di pusat pelatihan di kota Ovruch, Ukraina utara, dengan rudal berbasis laut.
"Sistem peluncur rudal Kinzhal yang meluncurkan rudal balistik hipersonik menghancurkan tempat penyimpanan besar bahan bakar dan minyak pelumas milik Angkatan Bersenjata Ukraina di dekat permukiman Kostyantynivka di wilayah Mykolaiv," kata Kementerian Pertahanan.
Menurut militer Rusia, mereka telah melakukan serangkaian serangan dengan rudal terhadap fasilitas militer Ukraina. Rudal yang digunakan adalah rudal hipersonik dan rudal jelajah jarak jauh.
Serangan pada Minggu lebih ditingkatkan setelah sehari sebelumnya Moskwa mengumumkan menggunakan rudal hipersonik terbaru untuk pertama kalinya dalam pertempuran di Ukraina. Dengan rudal berkecepatan 10 kali lipat kecepatan suara itu, Rusia dapat menghancurkan setiap sasarannya.
Juru bicara Kemenhan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov, mengatakan, rudal hipersonik Kinzhal menghantam depot bahan bakar Ukraina di Kostiantynivka, dekat pelabuhan Laut Hitam di Mykolaiv. Serangan itu menandai hari kedua berturut-turut Rusia menggunakan Kinzhal, senjata yang mampu menyerang target sejauh 2.000 kilometer.
Rudal Kinzhal mudah dikendalikan dan berkat kecepatannya, rudal ini bisa menembus sistem pertahanan antirudal. Kinzhal pertama kali ditampilkan ke publik Rusia pada 2018, yang oleh Putin disebut sebagai senjata ideal.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, Angkatan Udara Ukraina dan pasukan pertahanan udara terus mempertahankan wilayah udara Ukraina secara efektif. Rusia telah gagal untuk mengendalikan wilayah udara, salah satu tujuan utama Kremlin.
Pihak berwenang di Kharkiv mengatakan, sedikitnya lima warga sipil tewas dalam penembakan terbaru Rusia. Korban termasuk seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun. Kharkiv telah dikepung sejak awal invasi Rusia dan menghadapi artileri Rusia tanpa henti.
Sekitar 70 bayi yatim piatu dievakuasi dari Sumy, kota lain di Ukraina timur laut yang terkepung. Gubernur wilayah itu mengatakan, sebagian besar bayi memerlukan perhatian medis terus-menerus dan akan dibawa ke negara asing yang tidak disebutkan.
Di Mykolaiv, tim penyelamat berusaha mencari para korban yang tertimbun puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan rudal pada Sabtu. Di sekitar Kiev, pinggiran barat laut Bucha, Hostomel, Irpin, dan Moshchun diserang, menurut pemerintah daerah Kiev. Dikatakan, Slavutich, kota berjarak 165 kilometer di utara ibu kota, benar-benar terisolasi. (AFP/AP/REUTERS)