KNKT Rencanakan Investigasi Empat Hari untuk Insiden ”Adu Kambing”
Tabrakan antarkereta api pada jalur tunggal di Jawa Barat masih dalam penyelidikan dan investagasi. Investasi perangkat keselamatan dinanti guna meminimalisasi kejadian berulang.
Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah menurunkan tim investigasi ke lokasi kejadian tabrakan kereta api di Jawa Barat. Kegiatan investigasi KNKT ini rencananya akan berlangsung selama empat hari, mulai Jumat hingga Senin (8/1/2024).
”Kami sedang melakukan pengumpulan data dan informasi faktual, termasuk keterangan para saksi, sambil menunggu hasil investigasi dari teman-teman investigator di lapangan. Kami akan melakukan analisis menyeluruh terhadap faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kejadian kecelakaan, serta melakukan koordinasi dengan beberapa pihak terkait,” tutur Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono di Jakarta.
Hingga saat ini pihaknya belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut terkait dengan penyebab terjadinya kecelakaan. KNKT akan memberikan informasi secara berkala kepada masyarakat.
Tabrakan antara Kereta Api (KA) Turangga dan Kereta Rel Listrik (KRL) Bandung Raya masih dalam proses evakuasi. Peristiwa ini terjadi di tengah pembangunan jalur ganda (double track). Investasi perlengkapan keselamatan dibutuhkan untuk mencegah terjadinya peristiwa serupa.
Pada Jumat (5/1/2024) pukul 06.03 KA Turangga relasi Surabaya Gubeng-Bandung dan KRL Bandung Raya bertabrakan di rel sebidang (single track). Peristiwa itu terjadi di Kilometer (Km) 181+700 petak jalan antara Stasiun Haurpugur-Stasiun Cicalengka, Jawa Barat.
”Jalur rel antara Haurpugur-Cicalengka untuk sementara tidak dapat dilalui akibat kecelakaan tersebut. KAI saat ini sedang berusaha melakukan upaya evakuasi kepada para penumpang pada dua KA yang mengalami musibah tersebut,” kata Executive Vice President of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji.
Akibat kecelakaan ini, sejumlah jadwal keberangkatan kereta berubah, bahkan dibatalkan karena kondisi jalur yang masih belum dapat dilalui. Rekayasa pola operasi dengan jalan memutar dan pengalihan menggunakan angkutan lain dilakukan, dari jalur utara ke jalur selatan. Waktu tempuh perjalanan KA menjadi lebih lama.
PT KAI telah membuka pos pelayanan di Stasiun Bandung, Jawa Barat. Keluarga dapat mengecek penumpang sebagai korban kecelakaan dengan menghubungi pusat panggilan KAI pada 121 atau 021-121.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, di Jakarta, Jumat (5/1/2024), menyampaikan dukacita mendalam atas kecelakaan ini. Insiden ini menjadi pelajaran mahal bagi seluruh pihak untuk meningkatkan pelayanan.
Secara terpisah, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal mengatakan, proses evakuasi terus dilakukan bersama PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Tim gabungan serta seperangkat alat berat, antara lain crane, dikirimkan untuk membantu proses evakuasi. Sarana penolong dari Stasiun Kiaracondong, Jawa Barat, dan Stasiun Solo Balapan, Jawa Tengah, telah berada di lokasi untuk membantu proses evakuasi.
Kecelakaan ini terjadi di jalur tunggal (single track), di tengah pengerjaan pembangunan jalur ganda. ”Saat ini memang sedang dalam pekerjaan double track yang direncanakan selesai tahun ini dengan peningkatan sistem persinyalan,” ujar Risal.
Informasi terbaru, korban meninggal yang telah teridentifikasi sebagai petugas KA yang berjumlah empat orang. Korban terdiri atas satu masinis, satu asisten masinis, satu petugas keamanan, serta satu prama KA. Korban luka sebanyak 37 orang. Dipastikan tak ada korban jiwa dari kalangan penumpang.
Seluruh korban telah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Cicalengka, Rumah Sakit AMC Cileunyi, dan Rumah Sakit Edelweiss Bandung. Sedikitnya 19 korban luka sudah dipulangkan ke rumah masing-masing dan 1 korban masih dirawat, pada rumah-rumah sakit tersebut, berdasarkan keterangan hingga pukul 16.16.
”Kami saat ini masih mengevakuasi korban dan kereta, mengamankan jalur. Investigasi akan dilakukan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Kami upayakan jalur segera berfungsi kembali,” kata Risal.
Investasi untuk keselamatan
Laporan KNKT dinanti untuk membuat terang kecelakaan KA Turangga dan KRL Bandung Raya. Pengamat menilai, butuh investasi besar untuk meningkatkan keselamatan pada moda transportasi ini.
Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Deddy Herlambang mengatakan, penyebab dan rincian kecelakaan KA Turangga dan KRL Bandung Raya tetap berpedoman pada KNKT. Sebab, lembaga tersebut dapat menyelidiki secara independen.
Kecelakaan KA ini terjadi pada rel tunggal (single track). Dalam jalur ini pada umumnya kecelakaan disebabkan faktor manusia (human error)yang mengoperasikan sinyal untuk menghentikan atau memberangkatkan kereta.
Kecelakaan KA ini terjadi pada rel tunggal ( single track) .
Namun, bisa juga terjadi karena kelalaian masinis yang melanggar sinyal. Hanya saja, kasus tersebut amat jarang terjadi. Meski demikian, kepastian penyebab kecelakaan tetap harus menanti hasil investigasi KNKT.
Deddy mengatakan, jalur pertemuan yang dilewati KA Turangga dan KRL Bandung Raya ini melengkung. Alhasil, masinis kurang siap menghadapi benturan sehingga pengereman tak banyak membantu.
Peristiwa serupa pernah terjadi antarkereta batubara rangkaian panjang yang bertabrakan di Stasiun Rengas, Lampung, pada November 2022. Kedua kereta itu sama-sama masuk ke jalur 1 Stasun Rengas.
Sampai saat ini laporan KNKT mengenai kecelakaan ini belum diterbitkan. Hal ini disayangkan, sebab lembaga ini tampak lebih fokus pada kejadian yang mengakibatkan korban jiwa (Kompas.id, 7/11/2022).
Belum genap dua tahun, sudah terjadi lagi. Celakanya, (kecelakaan saat ini) kereta penumpang, dulu kereta barang.
”Sudah lebih dari setahun, belum genap dua tahun, sudah terjadi lagi. Celakanya, (kecelakaan saat ini) kereta penumpang, dulu kereta barang. Tidak terlalu cepat (penanganannya) sehingga kurang viral sehingga tidak ada laporannya,” ujar Deddy yang juga Wakil Ketua Forum Angkutan Jalan dan KA Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI).
Dalam jangka pendek para pihak terkait perlu segera memperbaiki pelintasan KA agar segera berjalan normal, tanpa menunggu laporan KNKT. Selain itu, perlu ada pergantian sumber daya manusia di Stasiun Haurpugur dan Stasiun Cicalengka karena kecelakaan ini bukan kesalahan sistem.
Untuk jangka panjang, butuh investasi besar guna memasang automatic train stop (ATS) di seluruh lokomotif. Kereta dapat terhenti ketika mendeteksi barang asing dalam radius 1 km.
”Kalau mau serius, ya, itu (butuh pembaruan fasilitas), tapi memang mahal. Untuk selamat, memang mahal,” ujar Deddy saat dihubungi dari Jakarta, Jumat (5/1/2024).
Guna menghindari kecelakaan serupa, jalur ganda memang perlu dibangun. Kereta memiliki jalurnya masing-masing, sebab tak ada kereta yang bersilang, seperti yang diterapkan pada KRL Jabodetabek.