BANDUNG, KOMPAS — Korban tewas tabrakan kereta api di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, bertambah menjadi empat orang. Namun, dari empat orang itu, baru tiga yang teridentifikasi dengan jelas. Satu lainnya telah diketahui posisinya sebagai petugas keamanan, tetapi belum bisa dipastikan namanya.
Juru bicara Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cicalengka, Nina Nurjanah, mengatakan, dari empat korban tewas itu, dua korban masih berada di lokasi kejadian, dan dua lainnya telah dibawa ke RSUD Cicalengka.
Tiga korban yang telah teridentifikasi ialah Julian Dwi Setiono, Ponisan, dan Andrian. Julian adalah masinis KA Lokal Padalarang Cicalengka dan Ponisan merupakan asisten masinis KA KRD Lokal. Adapun Andrian adalah pramugara KA Turangga.
Sementara penumpang kedua kereta selamat. Total, 287 penumpang KA Turangga dan 191 penumpang KA Lokal Padalarang selamat dan sebagian mengalami luka-luka. Hingga Jumat (5/1/2024) siang, 27 penumpang telah dievakuasi menggunakan ambulans. Ratusan penumpang lainnya telah dijemput keluarga atau melanjutkan perjalanan dengan moda transportasi lain.
Direktur RSUD Cicalengka Achmad Hanafi mengatakan, 27 korban luka dan 2 korban tewas dievakuasi ke IGD RSUD Cicalengka sejak pukul 07.30. Sebanyak 27 korban luka terdiri dari 21 korban luka ringan dan 6 korban luka sedang.
Pada Jumat pagi, KA Turangga (KA 65A) tujuan Stasiun Surabaya Gubeng-Bandung bertabrakan dengan KA Commuterline Bandung Raya (KA 350) tujuan Stasiun Padalarang-Cicalengka. Tabrakan terjadi di petak jalan antara Stasiun Haurpugur dan Cicalengka, tepatnya di Kilometer 181+700, pukul 06.03 WIB.
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan, enam fasilitas kesehatan telah disiapkan bagi puluhan korban luka akibat kecelakaan tersebut.
Enam fasilitas kesehatan ini meliputi RSUD Cicalengka, Puskesmas Cicalengka, Puskesmas Rancaekek, RS AMC, RS Harapan Keluarga, dan RS Kesehatan Kerja Jabar.
Ia menambahkan, proses evakuasi korban masih terus dilakukan. ”Penyebab kecelakaan masih diselidiki bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi,” katanya.