Nasabah bank wajib berhati-hati menjaga data pribadi. KTP, kartu ATM, buku tabungan, dan nomor PIN ibarat ”nyawa kedua” yang harus dijaga sebaik-baiknya.
Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
·3 menit baca
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Petugas teller Bank Mandiri melayani nasabah di kantor cabang Plaza Mandiri, Jakarta, Jumat (11/8/2017).
Belakangan, kembali menyeruak kasus pembobolan rekening nasabah. Modusnya dengan mencuri data pribadi nasabah, baik secara fisik maupun melalui aplikasi pencuri data lewat telepon seluler. Nasabah perlu terus meningkatkan kewaspadaan untuk menjaga data pribadi yang kini sama pentingnya ibarat ”nyawa kedua”.
Salah satu kasus yang mencuri perhatian publik adalah pencurian dana nasabah BCA senilai Rp 320 juta di Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Kasus ini menjadi viral lantaran pelaku melibatkan pengayuh becak untuk bisa mengelabui petugas bank saat menguras isi rekening korban.
Agar bisa menguras isi rekening korban dengan cara menarik tunai di kantor cabang, pelaku mencuri kartu ATM, buku tabungan, dan KTP korban di kamarnya saat ditinggal untuk shalat Jumat. Demi memuluskan rencana mengelabui petugas bank dalam pengecekan identitas, pelaku meminta seorang pengayuh becak karena memiliki perawakan usia dan wajah mirip korban.
Petugas tidak curiga lantaran semua prosedur pemeriksaan bisa dilalui si pengayuh becak. Tak lama ia pun keluar dari bank dengan membawa dua tas kresek berisi Rp 320 juta. Dalam aksinya ini, si pengayuh becak mendapat upah Rp 5 juta dari dalang kejahatan ini.
NORBERTUS ARYA DWIANGGA MARTIAR
Konferensi pers tentang kejahatan siber, Selasa (8/7/2020), di Jakarta. Dari kiri ke kanan: Kasubdit I Ditsiber Bareskrim Polri Komisaris Besar Reynhard Hutagaol, Dirtipid Siber Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Slamet Uliandi, Kadiv humas Polri Irjen RA Argo Yuwono, dan Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja sampai harus berkomentar memberi nasihat nasabah untuk selalu menjaga data pribadi. Ia mengibaratkan KTP, kartu ATM, buku tabungan, dan nomor PIN ibarat ”nyawa kedua” yang harus dijaga sebaik-baiknya.
Selain mencuri data pribadi secara fisik, belakangan juga tengah marak berbagai upaya mencuri data pribadi dari ponsel nasabah. Modusnya adalah tersebarnya pesan di aplikasi pengiriman pesan berupa permintaan untuk mengaktifkan aplikasi undangan pernikahan. Pelaku berpura-pura sebagai pengirim undangan dengan mengirimkan file ekstensi APK, disertai foto undangan pernikahan ke calon korban. Sasaran diminta mengklik dan mengaktifkan aplikasi tersebut.
Selanjutnya, korban harus menyetujui hak akses (permission) terhadap beberapa aplikasi sehingga dari sana data pribadi yang bersifat rahasia dalam ponsel bisa dicuri pelaku.
Ketua Indonesia Cyber Security Forum Ardi Sutedja mengatakan, kriminalitas dengan modus pencurian data pribadi sejatinya bukan kasus baru karena terus berulang di masyarakat. Ini lantaran masih minimnya pemahaman mengenai pentingnya menjaga data pribadi perbankan nasabah. Semua pemangku kepentingan harus terus mengedukasi nasabah akan pentingnya menjaga data pribadi.
KOMPAS/PRIYOMBODO
Nasabah melakukan transaksi perbankan melalui anjungan tunai mandiri (ATM) di pusat perbelanjaan ritel di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (7/6/2019). ATM menjadi solusi bagi nasabah untuk melakukan transaksi perbankan termasuk penarikan uang tunai pada saat libur lebaran dan cuti bersama.
Di sisi lain, perbankan dan regulator wajib terus meningkatkan pengawasan. Perbankan perlu waspada apabila ada transaksi mencurigakan dengan jumlah di luar kebiasaan transaksi milik nasabah.
Otoritas Jasa Keuangan memberi beberapa tips untuk menjaga keamanan rekening nasabah. Pertama, nasabah perlu mengaktifkan fitur notifikasi SMS transaksi sehingga bank langsung memberi informasi adanya transaksi masuk dan keluar dari rekening. Kedua, cek riwayat transaksi secara berkala. Ketiga, aktifkan fitur verifikasi dua langkah, seperti dengan pindai sidik jari ataupun wajah.
Keempat, hindari gunakan Wi-Fi publik dalam mengakses aplikasi layanan perbankan. Adapun tips kelima adalah jaga selalu kerahasiaan data pribadi. Tips terakhir adalah dengan berhati-hati saat menggunakan ATM dengan memastikan tidak ada benda mencurigakan di mesin yang bisa mencuri data pribadi.