"Saya ingin menekankan bahwa Indonesia ingin menyatukan G20. Jangan sampai ada perpecahan. Perdamaian dan stabilitas adalah kunci bagi pemulihan dan pembangunan ekonomi dunia,” kata Presiden Jokowi.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·4 menit baca
TANGKAPAN LAYAR KANAL YOUTUBE SEKRETARIAT PRESIDEN
Presiden Joko Widodo saat memberikan pernyataan sebagai Presidensi G20 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/4/2022).
BOGOR, KOMPAS — G20 atau Group of Twenty dipahami sebagai katalisator pemulihan ekonomi dunia. Indonesia ingin menyatukan G20, sekaligus berupaya mencegah agar tidak sampai ada perpecahan. Perdamaian dan stabilitas adalah kunci bagi pemulihan dan pembangunan ekonomi dunia.
Presiden Joko Widodo menuturkan bahwa sebagai pemegang mandat Presidensi G20 tahun 2022, dalam dua bulan terakhir, ia telah berkomunikasi dengan beberapa pemimpin negara-negara dan juga Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa tentang persiapan KTT G20 yang akan digelar di Bali pada November 2022.
”(Saya) Juga berdiskusi lewat telepon mengenai dinamika situasi global terkini, termasuk di antaranya soal perang Rusia-Ukraina,” kata Presiden Jokowi saat memberikan pernyataan sebagai Presidensi G20 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/4/2022).
Kepala Negara menuturkan pada 7 Maret 2022 dia berkomunikasi dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz. Kemudian, pada 8 Maret 2022, Presiden Jokowi berkomunikasi dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. Di tanggal 16 Maret 2022, dia juga berbicara dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.
Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Italia Mario Draghi saat sesi penutupan KTT G-20 di Roma, Italia, Minggu (31/10/2021). Dalam kesempatan tersebut secara simbolis Presiden Joko Widodo menerima estafet keketuaan atau presidensi G20 dari Italia kepada Indonesia. KTT G-20 di Indonesia direncanakan digelar di Bali pada 30-31 Oktober 2022.
Selanjutnya, pada 22 Maret 2022, Presiden Jokowi juga berbicara lewat telepon dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron. ”Dan, (pada) 31 Maret 2022, (saya) melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte. Serta 12 April 2022, dengan Sekjen PBB Antonio Guterres,” kata Kepala Negara.
Presiden Jokowi menambahkan, pada Rabu, 27 April 2022, pukul 15.00 WIB, ia juga berkomunikasi dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. ”Dan, tadi malam, Kamis, 28 April, saya melakukan pembicaraan per telepon dengan Presiden Portugal Marcelo (Rebelo) de Sousa. Dan, tadi malam, pukul 19.00, saya berbicara per telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin,” katanya.
Kepala Negara menuturkan, dalam pembicaraan dan perbincangan telepon dengan Presiden Ukraina, dirinya memperoleh pemutakhiran mengenai perkembangan situasi terkini di Ukraina. Dalam pembicaraan tersebut dibahas juga mengenai berbagai permintaan bantuan persenjataan dari Indonesia.
”Saya menegaskan bahwa sesuai dengan amanat konstitusi Indonesia dan prinsip politik luar negeri Indonesia, melarang pemberian bantuan persenjataan kepada negara lain. Namun, saya menyampaikan kesiapan Indonesia memberikan bantuan kemanusiaan. Saya sampaikan mengenai harapan agar perang dapat segera dihentikan dan solusi damai melalui perundingan dapat dikedepankan,” ujar Presiden Jokowi.
Riuh rendah pembicaraan warganet mengenai perang Rusia—Ukraina salah satunya terlihat dari pantauan platform pemantau dan analisis mahadata, Evello.
Pada kesempatan tersebut Presiden Jokowi menuturkan bahwa G20 dipahami sebagai katalisator pemulihan ekonomi dunia. Ada dua hal besar yang memengaruhi pemulihan ekonomi dunia saat ini, yaitu pandemi Covid-19 dan perang di Ukraina. ”Dalam konteks inilah, maka dalam pembicaraan per telepon kemarin saya mengundang Presiden Zelenskyy untuk hadir dalam KTT G20,” katanya.
Dan, terakhir, saat berbincang dengan Presiden Jokowi per telepon, Presiden Putin memberikan pemutakhiran mengenai situasi di Ukraina termasuk proses negosiasi yang terus berlangsung antara Rusia dan Ukraina. ”Saya kembali menekankan pentingnya perang segera diakhiri. Saya juga menekankan agar solusi damai dapat terus dikedepankan dan Indonesia siap berkontribusi untuk upaya damai tersebut,” kata Presiden Jokowi.
Saya kembali menekankan pentingnya perang segera diakhiri. Saya juga menekankan agar solusi damai dapat terus dikedepankan dan Indonesia siap berkontribusi untuk upaya damai tersebut.
Kunci pemulihan
Pada kesempatan itu, Presiden Putin juga menyampaikan terima kasih atas undangan KTT G20 dan menyatakan akan hadir. ”Sebagai penutup, saya ingin menekankan bahwa Indonesia ingin menyatukan G20. Jangan sampai ada perpecahan. Perdamaian dan stabilitas adalah kunci bagi pemulihan dan pembangunan ekonomi dunia,” kata Presiden Jokowi.
TANGKAPAN LAYAR KANAL YOUTUBE CORE INDONESIA
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal saat menyampaikan paparan pada CORE Media Discussion Quarterly Review 2022: Menghadang Inflasi Menuju Kondisi Pra-Pandemi, Selasa (19/4/2022) lalu.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal menuturkan bahwa akhir tahun 2021 banyak badan dunia sudah memprediksikan pertumbuhan ekonomi pada 2022 akan lebih lambat dibanding tahun lalu. Setelah kontraksi atau pertumbuhan minus di 2020 akibat pandemi, terlihat ada lonjakan pertumbuhan ekonomi luar biasa pada 2021 sampai 5,9 persen.
”Di tahun 2022 ini memang sudah diperkirakan ada perlambatan. Dan, perlambatannya itu sebetulnya sudah kelihatan dari pergerakan kuartal per kuartal (triwulan per triwulan) di 2021. Sebelum ada perang Rusia-Ukraina dan juga lonjakan Omicron itu prediksinya melambat 1 persen dibandingkan tahun 2021, yaitu 5,9 ke 4,9 (persen),” kata Faisal pada CORE Media Discussion Quarterly Review 2022: Menghadang Inflasi Menuju Kondisi Pra-Pandemi, Selasa (19/4/2022).
Menurut Faisal, pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) dunia setelah terjadi konflik Rusia-Ukraina tentu akan jauh berbeda. Setelah konflik, ada simulasi yang dilakukan oleh Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD).