Memasuki Bulan Ketiga, Perang Rusia-Ukraina Cenderung Bereskalasi
Perang Rusia-Ukraina kini menimbulkan kekhawatiran akan konfrontasi yang lebih luas antara Rusia dan AS, dua kekuatan nuklir terbesar di dunia. Perang berkepanjangan juga dikhawatirkan dapat menekan ekonomi global.
Oleh
ROBERTUS BENNY DWI KOESTANTO
·5 menit baca
AFP/SERGEI SUPINSKY
Foto yang diambil pada 12 Maret 2022 menunjukkan sebuah boneka tergeletak di samping sebuah mobil yang dipenuhi bekas terjangan peluru di Irpin, utara Kiev, Ukraina. Memasuki ke bulan ketiga, perang Rusia-Ukraina belum ada tanda-tanda surut.
MOSKWA, SENIN — Alih-alih surut dan menuju perdamaian, perang Rusia-Ukraina cenderung bereskalasi setelah memasuki bulan ketiga. Rusia, Senin (25/4/2022), mengultimatum Amerika Serikat untuk berhenti memasok lebih banyak senjata ke Ukraina. Di mata Rusia, pengiriman besar-besaran senjata Barat akan semakin mengobarkan konflik karena Moskwa tidak akan tinggal diam. Pada saat sama, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy girang atas pasokan senjata dari AS.
Invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai pada 24 Februari telah menewaskan ribuan orang, membuat jutaan orang kehilangan tempat tinggal, dan mengakibatkan gelombang pengungsi keluar Ukraina. Perang Rusia-Ukraina kini menimbulkan kekhawatiran akan konfrontasi yang lebih luas antara Rusia dan AS, dua kekuatan nuklir terbesar di dunia.
Washington mengesampingkan pilihan untuk mengirim pasukannya secara langsung atau pasukan aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) ke Ukraina. Namun, bersama sekutu Barat, AS telah memasok senjata ke Kiev, seperti pesawat nirawak, artileri berat Howitzer, rudal antipesawat Stinger, dan rudal antitank Javelin.
AFP/ NIKLAS HALLE
Orang-orang mengambil bagian dalam aksi solidaritas untuk mendukung Ukraina di dekat Downing Street di Whitehall di pusat kota London, Inggris, Minggu (13/3/2022).
Menurut Duta Besar Rusia untuk AS Anatoly Antonov, pengiriman senjata semacam itu justru meningkatkan konflik di Ukraina. Kesepakatan damai pun bisa semakin jauh tercapainya. ”Apa yang dilakukan AS adalah menuangkan minyak ke atas api,” kata Antonov kepada saluran televisi Rossiya 24.
Wawancara itu diputar ulang di stasiun televisi Pemerintah Rusia sepanjang Senin. ”Saya hanya melihat upaya untuk meningkatkan pertaruhan, memperburuk situasi, berisiko menambah lebih banyak kerugian,” ujarnya.
Antonov, Dubes Rusia untuk Washington sejak 2017, mengatakan, nota diplomatik resmi telah dikirim ke Washington untuk mengungkapkan keprihatinan Rusia. Namun, tidak ada jawaban dari Washington. ”Kami menekankan, pasokan senjata AS ke Ukraina ini tidak dapat diterima. Kami menuntut diakhirinya langkah tersebut,” kata Antonov.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengunjungi Kiev pada Minggu (25/4/2022). Keduanya menyatakan pemberian bantuan militer baru bagi Ukraina. Nilainya 322 juta dollar AS, menjadikan total bantuan keamanan AS sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai mencapai 3,7 miliar dollar AS. Presiden AS Joe Biden menjanjikan persenjataan bagi Ukraina senilai 800 juta dollar AS pada tengah pekan lalu. Ia mengatakan bakal meminta lebih banyak dana kepada Kongres AS untuk membantu meningkatkan dukungan bagi militer Ukraina.
Presiden Zelenskyy memuji pasokan senjata bagi Kiev yang dipercepat. Pasokan itu akan dapat membantu Ukraina meningkatkan serangan balasan terhadap militer Rusia. ”Besok kami akan membahas daftar senjata yang tepat dan penting bagi kami, serta kecepatan pengirimannya,” kata Zelensky dalam konferensi pers yang digelar di stasiun kereta bawah tanah di Kiev, pada Sabtu (23/4) malam.
AFP/ GENYA. SAVILOV
Pasien yang menjalani perawatan ditempatkan di kursi kereta evakuasi medis dalam perjalanan ke kota Lviv, Ukraina barat, Minggu (10/4/2022).
Rusia melancarkan serangkaian serangan terhadap fasilitas kereta api dan bahan bakar Ukraina pada Senin. Dari sisi Rusia, dilaporkan terjadi dua kebakaran di fasilitas minyak di Rusia barat. Sejauh ini tidak ada konfirmasi tentang penyebab kebakaran itu. Staf umum angkatan bersenjata Ukraina mengatakan, militer Rusia menembaki pasukan Ukraina di sepanjang garis kontak kedua pihak.
Ia juga mengatakan, militer Rusia mengintensifkan operasi ofensif ke arah Siverodonetsk, Kurakiv, dan Popasna. Seorang pejabat regional di Ukraina timur mengatakan, sedikitnya delapan orang tewas oleh serangan Rusia. Adapun Gubernur Luhansk Serhiy Haidai mengatakan, dua orang terluka akibat serangan Rusia dalam 24 jam terakhir.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, operasi militer khusus di Ukraina diperlukan karena AS menggunakan Ukraina untuk mengancam Rusia. Moskwa bertekad bakal terus bertahan dan melawan. Putin, yang mengatakan Ukraina dan Rusia pada dasarnya satu, menyebut perang sebagai konfrontasi yang tak terhindarkan dengan AS. Ia menuduh Washington mengancam Rusia dengan ikut campur di halaman belakang Rusia dan memperbesar aliansi militer NATO.
Adapun Ukraina menyatakan sedang memerangi perampasan tanah gaya kekaisaran oleh Moskwa. Kiev menyatakan klaim genosida Putin adalah omong kosong. Zelenskyy meminta kepada para pemimpin AS dan Eropa untuk memasok Kiev dengan senjata dan peralatan yang lebih berat. Putin memperingatkan pada Februari lalu tidak akan ada pemenang dalam konflik antara NATO dan Rusia, yang memiliki gudang hulu ledak nuklir terbesar di dunia.
Tekanan ekonomi
Perang berkepanjangan Rusia-Ukraina dikhawatirkan dapat menekan ekonomi secara lebih luas. Kepala Departemen Eropa Dana Moneter Internasional (IMF) Alfred Kammer memperkirakan Eropa hanya akan dapat bertahan tanpa pasokan gas Rusia selama enam bulan. Lebih dari jangka waktu itu, ekonomi Eropa akan mengalami dampak negatif lebih panjang. Kammer mendesak negara-negara di kawasan mengambil serangkaian langkah guna meredakan tekanan, termasuk mengurangi konsumsi dan membangun persediaan energi.
AFP/JOSEP LAGO
Foto yang diambil pada 29 Maret 2022 ini memperlihatkan pipa-pipa jalur gas milik Enagas Barcelona di Muelle de la Energia, Pelabuhan Barcelona, Spanyol.
Negara-negara Barat mempertimbangkan untuk menerapkan embargo energi Rusia sebagai pembalasan atas invasinya ke Ukraina. Moskwa pun dapat menutup ekspor untuk membalas aneka sanksi yang telah dijatuhkan atas Pemerintah Rusia. IMF memproyeksikan hilangnya total pasokan gas dan minyak Rusia dapat menekan perekonomian Uni Eropa sebesar 3 persen dari produk domestik bruto tergantung tingkat keparahan sepanjang musim dingin tahun ini. Kammer menyerukan langkah-langkah untuk mempersiapkan kemungkinan buruk itu.
Kammer menilai konsumen juga memiliki peran penting. Pemerintah dapat meningkatkan kesadaran rakyat mereka melalui kampanye publik untuk mengurangi konsumsi energi. Mengurangi konsumsi berarti lebih banyak bahan bakar dapat disimpan jika pasokan terganggu sewaktu-waktu. ”Konsumen dapat bertindak sekarang,” ujarnya.
Meskipun perang di Ukraina telah memperlambat pertumbuhan ekonomi secara tajam, Kammer mengatakan, hal itu tidak akan menggagalkan pemulihan. Dia pun tidak memproyeksikan terjadinya resesi di seluruh Eropa. Perekonomian utama zona euro, kecuali Spanyol, diperkirakan masih bakal lemah pada 2022. Namun, IMF mengharapkan ekonomi bakal pulih pada paruh kedua tahun ini.
Tekanan ekonomi yang melebar di Eropa diperkirakan juga datang dari gelombang pengungsi. Perang di Ukraina telah memunculkan sekitar 5 juta pengungsi. Ini memberi tantangan bagi Eropa, terutama dari sisi anggaran saat mereka menghadapi arus masuk para pengungsi. Polandia, misalnya, sangat terpengaruh. ”Beberapa dari pengungsi ini akan tinggal di Eropa, saya yakin tentang itu,” kata Kammer. Ia mencatat itu bisa menjadi ”keuntungan” bagi negara-negara yang menghadapi populasi menua dan kekurangan pekerja. ”Namun, hal itu bisa menjadi buruk jika terlalu banyak pengungsi yang akan tinggal.” (AP/AFP/REUTERS)